FIA Ubah Aturan Sayap Lentur F1 2025: Siapa yang Dirugikan?

© XPBimages | Ferrari

© XPBimages | Ferrari

FIA memperketat aturan sayap lentur (flexi-wing) menjelang Grand Prix Spanyol 2025, memicu spekulasi tentang tim-tim Formula 1 yang terdampak. Regulasi baru ini menargetkan aero-elastisitas sayap depan, yang memungkinkan tim mendapatkan keunggulan aerodinamis. McLaren dan Mercedes diduga akan paling dirugikan, sementara Ferrari berpotensi diuntungkan. Perubahan ini, yang diterapkan melalui Technical Directive 018, mulai berlaku pada 30 Mei 2025 di Barcelona. Siapa yang akan kehilangan keunggulan di lintasan?

FIA memperkenalkan pengujian ketat untuk mencegah sayap depan yang terlalu lentur, yang dikenal sebagai “mini-DRS.” Direktur FIA Nikolas Tombazis menegaskan bahwa kamera onboard beresolusi tinggi akan memantau kelenturan sayap selama sesi latihan. “Kami ingin menghilangkan trik aero-elastisitas,” ujar Tombazis, dikutip dari Motorsport.com. Peraturan ini menanggapi keluhan tim tentang desain sayap yang memberikan keuntungan tidak adil saat kecepatan tinggi. Oleh karena itu, tim harus menyesuaikan desain sayap sebelum balapan Spanyol.

McLaren, yang mendominasi dengan kemenangan Oscar Piastri dan Lando Norris di GP Miami 2025, menghadapi risiko besar. Sayap belakang mereka sebelumnya dikritik karena melentur berlebihan, meningkatkan kecepatan di lintasan lurus. Postingan di X menyebut McLaren sebagai penggerak aturan baru ini, namun kini mereka justru terancam kehilangan keunggulan aerodinamis. Mercedes juga was-was, dengan Toto Wolff mengakui bahwa timnya harus menyesuaikan desain.

“Ferrari mungkin diuntungkan karena pendekatan konservatif mereka,” kata Wolff.

Cek Klasemen F1 di Sini!

Pantau posisi tim favoritmu seperti McLaren, Mercedes, dan Ferrari di SPORTRIK Formula 1. Lihat bagaimana perubahan regulasi mengguncang persaingan 2025!

Ferrari, yang konsisten dengan desain sayap yang lebih kaku, diprediksi mendapat keuntungan. Menurut postingan di X, pendekatan konservatif Ferrari membuat mereka siap menghadapi regulasi baru tanpa perubahan besar. “Ferrari bisa naik ke puncak jika McLaren dan Red Bull tersandung,” tulis akun @F1gridx. Sementara itu, Red Bull, yang mengeluhkan pemeriksaan mendadak FIA, juga harus menyesuaikan RB21. Dengan demikian, Grand Prix Spanyol menjadi ujian kritis bagi tim-tim ini.

Perubahan regulasi ini dapat mengubah peta persaingan F1 2025. McLaren, yang meraih finis 1-2 di Miami, mungkin kehilangan kecepatan di lintasan lurus. Mercedes, yang masih beradaptasi dengan performa Lewis Hamilton, juga menghadapi tantangan teknis. Sebaliknya, Ferrari berpeluang mendekati puncak klasemen, terutama dengan konsistensi Charles Leclerc. “Regulasi ini akan mengungkap siapa yang benar-benar efisien,” ujar analis F1 di Crash.net. Selanjutnya, tim harus berinovasi tanpa melanggar batas aero-elastisitas.

Perubahan aturan sayap lentur FIA menjanjikan persaingan sengit di F1 2025. Akankah McLaren dan Mercedes tersandung, atau Ferrari akan mendominasi? Jangan lewatkan kabar terbaru, hasil balapan, dan analisis eksklusif hanya di SPORTRIK. Tetap dukung tim favoritmu di setiap tikungan!