Tim Red Bull Racing kembali menjadi sorotan setelah keputusan kontroversial dalam perdebatan pergantian pembalap di musim Formula 1 2025. Isu ini mencuat setelah insiden di balapan sebelumnya yang melibatkan Max Verstappen dan George Russell, serta keputusan tim untuk mengganti Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda. SPORTRIK menganalisis dinamika di balik keputusan ini, yang telah memicu reaksi beragam dari penggemar dan pelaku balap.
Pada Grand Prix Inggris, insiden di bawah safety car menjadi pemicu diskusi panas. George Russell, pembalap Mercedes, melakukan pengereman mendadak yang menyebabkan Max Verstappen sempat menyalipnya. Verstappen mengeluh melalui radio kepada race engineer-nya, Gianpiero Lambiase, bahwa tindakan Russell “agresif”. Sementara itu, Russell juga melaporkan bahwa Verstappen menyalip di bawah kondisi safety car, yang berpotensi melanggar aturan.
Lambiase menyebut tindakan Russell sebagai “permainan licik” yang tampak disengaja untuk memancing penalti bagi Verstappen. Meski demikian, setelah tinjauan, tidak ada penalti yang diberikan kepada kedua pembalap. FIA menyatakan bahwa pengereman Russell bertujuan menjaga jarak dengan safety car dan mempertahankan suhu ban serta rem, praktik yang umum dilakukan.
Oleh karena itu, insiden ini tidak hanya menyoroti ketegangan antara Verstappen dan Russell, tetapi juga memperlihatkan sensitivitas tim terhadap strategi balap. Penggemar di media sosial ramai memperdebatkan apakah tindakan Russell memang disengaja atau bagian dari dinamika balap.
Di sisi lain, keputusan Red Bull Racing untuk mengganti Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda setelah hanya dua balapan di musim 2025 menjadi topik utama. Lawson, yang menggantikan Sergio Perez, gagal mencetak poin di Australia dan Tiongkok, dengan kualifikasi buruk dan kecelakaan di Melbourne. Akibatnya, Red Bull memilih Tsunoda, yang dianggap lebih berpengalaman, untuk mendampingi Verstappen mulai dari Grand Prix Jepang. Keputusan ini, yang diambil setelah rapat darurat dengan pemilik mayoritas tim, Chalerm Yoovidhya, menuai kritik karena dianggap terlalu cepat.
Max Verstappen dilaporkan tidak setuju dengan keputusan ini. Menurut Helmut Marko, penasihat motorsport Red Bull, Verstappen merasa Lawson seharusnya diberi lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan mobil RB21 yang sulit dikendalikan. Meski demikian, Marko menegaskan bahwa pengalaman Tsunoda diperlukan untuk mendukung ambisi tim di kejuaraan konstruktor dan membantu Verstappen meraih gelar juara dunia kelima. Reaksi penggemar di media sosial menunjukkan kekecewaan terhadap perlakuan terhadap Lawson, dengan beberapa menyebutnya sebagai “keputusan panik” dari Red Bull.
Musim 2025 terbukti sulit bagi Red Bull. Selain performa Lawson yang mengecewakan, Tsunoda juga hanya mencetak tujuh poin dalam sembilan balapan sejak promosinya. Sementara itu, tim rival seperti McLaren tampil dominan, meninggalkan Red Bull di posisi keempat klasemen konstruktor. Komentator F1, Juan Pablo Montoya, mengkritik manajemen Red Bull, menyebutkan bahwa tim “gagal memaksimalkan potensi pembalap kedua”. Lewis Hamilton dan Oscar Piastri juga menyuarakan dukungan untuk Lawson, menilai bahwa dua balapan tidak cukup untuk menilai kemampuannya.
Meski demikian, Red Bull tetap mempertahankan Tsunoda untuk saat ini, dengan Christian Horner menegaskan pentingnya memberikan waktu bagi Tsunoda untuk menemukan kepercayaan diri dengan mobil. Namun, spekulasi tentang kemungkinan pergantian pembalap lain, seperti promosi Isack Hadjar, terus mencuat di paddock.
Keputusan Red Bull dalam perdebatan pergantian pembalap dan insiden di lintasan menunjukkan kompleksitas strategi dalam Formula 1. Sementara itu, tim harus segera menemukan solusi untuk memperbaiki performa di musim yang kompetitif ini. Untuk pembaruan terkini seputar Formula 1, kunjungi SPORTRIK dan ikuti analisis mendalam kami.
Klasemen Pembalap F1
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Oscar Piastri | McLaren | 234 |
2 | Lando Norris | McLaren | 226 |
3 | Max Verstappen | Red Bull Racing Honda RBPT | 165 |
4 | George Russell | Mercedes-Benz | 147 |
5 | Charles Leclerc | Ferrari | 119 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.