Laurent Mekies Buka Suara Setelah Promosi Mengejutkan sebagai Prinsipal Red Bull Racing

© XPBimages

© XPBimages

Red Bull Racing mengalami perubahan besar dengan penggantian Christian Horner sebagai prinsipal tim setelah 20 tahun memimpin. Laurent Mekies, yang sebelumnya menjabat sebagai prinsipal tim Racing Bulls, resmi diangkat sebagai prinsipal tim dan CEO Red Bull Racing, efektif segera setelah Grand Prix Inggris. SPORTRIK menganalisis pernyataan Mekies pasca-promosi dan dampaknya terhadap tim di tengah musim Formula 1 2025 yang penuh tantangan.


Keputusan untuk mengganti Horner diumumkan hanya beberapa hari setelah Grand Prix Inggris, menyusul performa tim yang mengecewakan di musim 2025. Red Bull saat ini berada di posisi keempat klasemen konstruktor, jauh dari dominasi mereka di masa lalu. Laurent Mekies, yang telah memimpin Racing+Bulls selama 18 bulan, dipilih untuk menggantikan Horner. Sementara itu, Alan Permane, mantan direktur olahraga Racing Bulls, diangkat sebagai prinsipal tim Racing Bulls, mengisi kekosongan yang ditinggalkan Mekies.


Mekies menyampaikan pernyataannya kepada media, menegaskan komitmennya untuk membawa Red Bull kembali ke puncak.

“Saya merasa terhormat dengan kepercayaan yang diberikan untuk memimpin tim luar biasa ini. Kami akan bekerja keras untuk memanfaatkan potensi mobil dan pembalap kami,” ujar Mekies.

Ia juga memuji Horner atas warisan yang telah dibangun selama dua dekade, menekankan bahwa fokusnya adalah melanjutkan kesuksesan tim di era baru.


Musim 2025 menjadi periode sulit bagi Red Bull. Meski Max Verstappen tetap kompetitif, performa pembalap kedua, Yuki Tsunoda, belum konsisten, dengan hanya tujuh poin dari sembilan balapan sejak menggantikan Liam Lawson. Oleh karena itu, Mekies menghadapi tugas berat untuk meningkatkan performa tim, terutama dengan persaingan ketat dari McLaren dan Ferrari. Penggemar di media sosial menyambut promosi Mekies dengan campuran optimisme dan skeptisisme, mengingat pengalamannya yang terbatas dibandingkan Horner, yang telah mengantarkan tim meraih enam gelar konstruktor dan delapan gelar pembalap.


Meski demikian, Mekies memiliki pengalaman luas di Formula 1, termasuk sebagai direktur balap Ferrari sebelum bergabung dengan Racing Bulls. Ia menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah menstabilkan tim dan memaksimalkan potensi mobil RB21, yang dikritik karena sulit dikendalikan. “Kami memiliki fondasi kuat dan tim berbakat. Saya yakin kami bisa kembali bersaing di depan,” tambah Mekies.


Perubahan ini juga memicu spekulasi tentang masa depan Verstappen, dengan beberapa pihak mempertanyakan apakah ia akan tetap bersama Red Bull di musim 2026, terutama dengan kepergian figur kunci seperti Horner dan Adrian Newey, yang akan bergabung dengan Aston Martin.

Sementara itu, Alan Permane, yang kini memimpin Racing Bulls, menyatakan optimismenya:

“Saya berterima kasih atas kepercayaan ini dan siap melanjutkan kerja baik yang telah dimulai Laurent.”

Akibatnya, perhatian kini tertuju pada bagaimana Mekies akan menangani tekanan internal dan eksternal, termasuk persiapan Red Bull untuk regulasi mesin baru pada 2026 bersama Ford. Penggemar berharap kepemimpinan barunya dapat mengembalikan dominasi tim seperti era 2010-2013 dan 2021-2022.


Promosi Laurent Mekies menandai babak baru bagi Red Bull Racing di tengah musim yang penuh gejolak. Dengan tantangan besar di depan, peran Mekies akan krusial dalam menentukan arah tim. Untuk pembaruan terkini seputar Formula 1, kunjungi SPORTRIK dan ikuti analisis mendalam kami.

Klasemen Pembalap F1

PosisiPembalapTimPoin
1 Oscar Piastri McLaren 234
2 Lando Norris McLaren 226
3 Max Verstappen Red Bull Racing Honda RBPT 165
4 George Russell Mercedes-Benz 147
5 Charles Leclerc Ferrari 119

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.