MotoGP, Sportrik Media - Crew chief Pedro Acosta, Paul Trevathan, memuji kontribusi Maverick Vinales dan kru chiefnya Manu Cazeaux dalam mengarahkan KTM keluar dari awal musim 2025 yang sulit. Vinales, yang bergabung ke Red Bull KTM Tech3 membawa pengalaman panjang, membantu tim menemukan arah baru pada RC16.
Awal musim 2025 berat bagi KTM setelah kehilangan momentum di musim dingin dan ronde pembuka Thailand yang mengecewakan. Namun, Vinales dan Cazeaux menjadi yang pertama menemukan solusi, terutama di warm-up Argentina. Vinales menjelaskan fokusnya pada distribusi bobot belakang untuk mengontrol slide lebih baik saat masuk tikungan, memungkinkan akselerasi lebih optimal.
Selain pengaturan motor, Vinales memperkenalkan gaya riding lebih halus yang efektif pada RC16, kontras dengan pendekatan agresif dari Pedro Acosta dan Brad Binder. Pendekatan ini membuka perspektif baru bagi tim.
"It's fantastic to have good team-mates. It helps the development of the rider. It helps the development of the bike. And it opens the eyes," kata Trevathan. "Maverick's natural style is quite opposite to Pedro's. So it was just another way of getting the same lap time. And it opened up [new ideas] for sure."
Trevathan menambahkan bahwa Pedro Acosta menerima ide baru tanpa ego, langsung mencoba dan memahami. Kontribusi Manu Cazeaux juga krusial dalam mengarahkan motor sesuai kebutuhan Vinales, meski tidak sepenuhnya transferable.
Vinales sempat memimpin balapan Qatar sebelum kehilangan podium karena penalti tekanan ban. Cedera bahu kemudian menghambat kampanyenya. Sementara itu, Pedro Acosta bangkit setelah awal sulit, meraih 12 podium di paruh kedua musim dan finis keempat klasemen.
Kontribusi Vinales memperkuat pengembangan KTM, membantu tim memahami potensi lebih luas pada RC16. Ini menjadi fondasi kuat menuju 2026.
Kunjungi Sportrik.com untuk berita motorsport terkini.
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.