George Russell berada di posisi kuat untuk negosiasi kontraknya dengan Mercedes menjelang musim Formula 1 2026. Mantan pembalap F1, Martin Brundle, menyoroti keunggulan Russell setelah Max Verstappen memastikan bertahan di Red Bull. Artikel ini menganalisis pandangan Brundle tentang posisi tawar Russell dan ambisinya untuk merebut gelar dunia. Apa pendapat Anda tentang masa depan Russell? Tulis di kolom komentar!
Russell dan rekan setimnya, rookie Andrea Kimi Antonelli, belum menandatangani kontrak untuk 2026. Mercedes sempat dikaitkan dengan Verstappen, yang ragu-ragu tentang masa depannya hingga akhirnya memastikan bertahan di Red Bull. Keputusan ini mengubah dinamika pasar pembalap, menempatkan Russell sebagai kandidat terkuat tanpa kontrak untuk 2026.
Brundle, berbicara kepada Sky F1, menilai Russell kini punya keunggulan. “George jelas menjadi pembalap terbaik yang tersedia tanpa kontrak tahun depan,” katanya. Ia menyarankan Russell untuk memperlambat negosiasi agar mendapat kesepakatan terbaik. “Jika saya mengelola George, saya akan bilang, ‘jangan buru-buru’,” tambah Brundle. Dengan demikian, Russell bisa memaksimalkan nilai kontraknya.
Russell baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk bersaing memperebutkan gelar dunia. “Saya rela membayar untuk bisa bertarung memperebutkan kejuaraan dunia,” ujarnya kepada Sky F1. Namun, Brundle memperingatkan bahwa pernyataan ini bisa merugikan dalam negosiasi. “George tidak ingin dibayar rendah—kenapa harus?” kata Brundle. “Mengatakan dia rela membayar bisa menyulitkan posisinya.”
Performa Russell musim 2025 menunjukkan potensinya. Ia meraih kemenangan di Kanada, pole di Montreal, dan podium di Hungaria (P3). Meski Mercedes mengalami kemunduran akibat peningkatan suspensi di Imola, Russell tetap kompetitif, mengungguli Antonelli dalam kualifikasi dan balapan. Dengan 187 poin, ia menempati posisi ketiga klasemen pembalap, hanya 15 poin di belakang Oscar Piastri.
Mercedes menghadapi tantangan untuk memperbaiki W16 setelah kesalahan pengembangan. Namun, Brundle yakin ini tidak akan memengaruhi proyek 2026, karena 95% tim sudah fokus pada regulasi baru. Russell, sebagai pemimpin tim, diharapkan memanfaatkan pengalamannya untuk membawa Mercedes kembali ke puncak. Sementara itu, Ferrari dan McLaren mendominasi 2025, meningkatkan tekanan pada Russell untuk tampil konsisten.
Dengan Verstappen bertahan di Red Bull, peluang Russell untuk memperpanjang kontrak dengan gaji kompetitif semakin besar. “Kartu telah berbalik,” kata Brundle, menyoroti posisi tawar Russell yang kini lebih kuat. Apakah Russell akan memimpin Mercedes ke gelar pada 2026? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!
Klasemen Pembalap F1
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Oscar Piastri | McLaren | 284 |
2 | Lando Norris | McLaren | 275 |
3 | Max Verstappen | Red Bull Racing Honda RBPT | 187 |
4 | George Russell | Mercedes-Benz | 172 |
5 | Charles Leclerc | Ferrari | 151 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.