Dua pembalap papan atas MotoGP, Marc Marquez dan Pedro Acosta, secara terbuka menentang pengenalan sistem kontrol stabilitas anti-highside di Grand Prix Austria. Sistem baru ini, yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan, memicu perdebatan karena dianggap mengurangi peran keterampilan pembalap. Analisis mendalam berdasarkan konferensi pers menunjukkan pandangan kritis mereka terhadap teknologi ini.
MotoGP memperkenalkan sistem kontrol stabilitas di Red Bull Ring, yang berfungsi mengurangi torsi mesin saat motor mulai meluncur. Meski bertujuan mencegah kecelakaan highside yang berbahaya, sistem ini menuai kritik. Marquez, pemimpin klasemen dari tim Ducati, menyatakan, “Semakin banyak teknologi elektronik di motor, semakin kecil perbedaan yang bisa dibuat pembalap.” Ia menguji sistem ini di Aragon dan Malaysia, menyebutnya mempermudah berkendara, namun kurang disukai karena mengurangi tantangan teknis.
Sementara itu, Acosta dari KTM menilai MotoGP seharusnya mengurangi bantuan elektronik. “Kita harus bergerak ke arah sebaliknya, seperti aturan 2027 yang menghapus perangkat ride height,” katanya. Kedua pembalap ini, yang dikenal karena bakat alami mereka, khawatir sistem ini akan menyamakan performa di grid.
Tidak semua pembalap menentang sistem ini. Marco Bezzecchi dari Aprilia berpendapat bahwa pembalap terbaik tetap akan unggul. “Meski sistem ini mengurangi peran pembalap, pada akhirnya yang terbaik akan tetap menonjol setelah semua menyesuaikan pengaturan,” ujarnya. Pandangan ini menunjukkan bahwa dampak sistem mungkin bersifat sementara, dengan keterampilan pembalap tetap menjadi faktor penentu.
Meski dipromosikan sebagai langkah keselamatan, Marquez meragukan efektivitas sistem ini dalam mencegah kecelakaan serius seperti yang dialaminya pada 2020. “Saya tidak yakin ini benar-benar soal keselamatan,” katanya. Sistem ini berbeda dari kontrol traksi, karena bereaksi terhadap luncuran motor, bukan putaran ban. Namun, manfaat pastinya masih belum jelas, karena pengujian sebelumnya di sesi grup tidak menghasilkan opini kuat dari pembalap.
Pengenalan sistem ini bertentangan dengan arah regulasi MotoGP 2027, yang akan menghapus perangkat ride height dan mengurangi pengaruh aerodinamika. Fokus pada pengurangan bantuan teknologi bertujuan untuk mengembalikan peran keterampilan pembalap. Namun, sistem anti-highside justru memperkuat ketergantungan pada elektronik, memicu kritik dari pembalap seperti Marquez dan Acosta yang ingin menjaga esensi balap murni.
Penolakan Marquez dan Acosta terhadap sistem anti-highside menyoroti ketegangan antara keselamatan dan keterampilan dalam MotoGP modern. Dengan Grand Prix Austria sebagai ajang debut teknologi ini, performa pembalap di Red Bull Ring akan menjadi indikator dampaknya. Analisis mendalam menunjukkan bahwa meski sistem ini dapat meningkatkan kecepatan dan keamanan, pandangan kritis dari pembalap top seperti Marquez dan Acosta mungkin memengaruhi diskusi regulasi di masa depan. Akankah teknologi ini mengubah dinamika balap?
Untuk pembaruan terkini tentang MotoGP dan perkembangan pembalap, kunjungi SPORTRIK.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 381 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 261 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 213 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 156 |
5 | Fabio Di Giannantonio | Pertamina Enduro VR46 Racing Team | 142 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.