Marc Marquez: Assen Bukan Trek Ideal untuk Gaya Balap Saya

Marc Marquez ©Michelin

Marc Marquez ©Michelin

Marc Marquez, pebalap Ducati Lenovo Team, tiba di Sirkuit TT Assen untuk Grand Prix Belanda 2025, putaran kesepuluh MotoGP musim ini. Dalam wawancara dengan Motosan.es, Marquez mengungkapkan bahwa Assen bukanlah salah satu sirkuit yang paling mendukung gaya balapnya, meskipun ia datang dengan kepercayaan diri tinggi pasca-kemenangan gemilang di Mugello. Bagaimana Marquez akan menghadapi tantangan di “Katedral Kecepatan” ini, dan apa harapannya untuk balapan akhir pekan?


Marc Marquez, pebalap Spanyol berusia 32 tahun, sedang menikmati musim 2025 yang luar biasa bersama Ducati. Setelah bergabung dengan tim resmi Ducati Lenovo pada 2025, Marquez telah menunjukkan performa dominan, termasuk kemenangan di Mugello pada putaran sebelumnya. Sirkuit Assen, dengan panjang 4,555 km dan 18 tikungan, dikenal sebagai salah satu lintasan paling teknis dan cepat di kalender MotoGP. Meskipun Marquez pernah menang di Assen pada 2014 dan 2018, ia mengakui bahwa karakteristik sirkuit ini kurang sesuai dengan gaya balapnya yang agresif dan bergantung pada pengereman keras.


Dalam wawancara pra-balapan, Marquez berkata, “Dari Mugello langsung ke Assen untuk balapan back-to-back pertama musim ini. Kami datang setelah kemenangan besar di hadapan penggemar Ducati dan publik Italia. Itu bukan hal yang mudah, karena saya tidak menang di Mugello selama bertahun-tahun. Assen, secara teori, bukan salah satu sirkuit yang paling mendukung gaya balap saya, tapi Ducati sangat kuat di sini dalam beberapa edisi terakhir. Kami kembali bekerja, saya dalam kondisi fisik yang bagus, dan itu harus kami manfaatkan.” Pernyataan ini mencerminkan optimisme Marquez meskipun ia menyadari tantangan teknis di Assen.


Sirkuit Assen telah menjadi tempat yang menguntungkan bagi Ducati dalam beberapa tahun terakhir, dengan empat kemenangan sejak 2008, termasuk tiga kemenangan beruntun oleh Francesco Bagnaia (2022–2024). Marquez, yang kini mengendarai Desmosedici GP25, berharap dapat memanfaatkan kekuatan motor Ducati, terutama dalam hal kecepatan di tikungan cepat dan stabilitas aerodinamis. Namun, ia menyoroti bahwa “tikungan setengah” di Assen, yang membutuhkan aliran mulus dan presisi, kurang cocok dengan gaya balapnya yang mengandalkan pengereman agresif dan masuk tikungan dengan sudut tajam.

Marquez menekankan pentingnya memanfaatkan kondisi fisiknya yang prima setelah musim 2024 yang penuh tantangan akibat cedera. Kemenangannya di Mugello, termasuk pole position, kemenangan Sprint, dan balapan utama, menunjukkan bahwa ia telah beradaptasi dengan baik dengan Ducati. Namun, ia tetap berhati-hati, mengakui bahwa Assen menuntut pendekatan berbeda. “Kami harus fokus pada penyesuaian setup untuk mengatasi tikungan cepat di Assen. Saya akan berusaha memaksimalkan potensi motor dan tetap konsisten,” tambahnya.


Pernyataan Marquez bahwa Assen kurang mendukung gaya balapnya mencerminkan kesadaran akan kelemahan relatifnya di sirkuit ini. Gaya balap Marquez, yang menonjol dalam pengereman keras dan kemampuan menyelamatkan motor dari kehilangan traksi depan, lebih cocok untuk sirkuit dengan tikungan tajam seperti Aragon atau Termas de Rio Hondo. Assen, dengan tikungan cepat seperti Ramshoek dan GT Chicane, menuntut aliran yang lebih halus, yang lebih sesuai dengan gaya pebalap seperti Bagnaia. Namun, performa kuat Ducati di Assen memberikan peluang bagi Marquez untuk tetap kompetitif, terutama jika tim dapat mengoptimalkan setup aerodinamis dan cengkeraman ban Michelin.


Komentar Marquez menunjukkan pendekatan realistis namun optimistis menjelang Grand Prix Belanda. Meskipun Assen bukan sirkuit favoritnya, kesuksesan Ducati di lintasan ini memberikan kepercayaan diri tambahan. Kehadiran Marquez di tim resmi Ducati juga meningkatkan ekspektasi penggemar, terutama setelah performa dominannya di Mugello. Namun, persaingan ketat dari pebalap seperti Alex Marquez dan Francesco Bagnaia, yang memiliki rekam jejak kuat di Assen, akan menguji kemampuan Marquez untuk beradaptasi dengan sirkuit yang menantang ini.

Marquez menghadapi beberapa tantangan di Assen. Pertama, ia harus menyesuaikan gaya balapnya untuk mengatasi tikungan cepat yang mendominasi sirkuit, yang dapat mengurangi keunggulannya dalam pengereman. Kedua, tekanan untuk mempertahankan momentum setelah kemenangan di Mugello sangat besar, terutama dengan Bagnaia yang berusaha bangkit dari hasil kurang memuaskan di Italia. Terakhir, kondisi cuaca di Assen, yang sering tidak menentu, dapat memengaruhi strategi ban dan setup motor, menambah kompleksitas balapan.


Dengan 11 putaran tersisa di musim 2025, Marquez berada di posisi yang kuat untuk terus bersaing di papan atas. Grand Prix Belanda menjadi ujian penting untuk menunjukkan fleksibilitasnya sebagai pebalap dengan motor Ducati. Jika Marquez dapat mengatasi tantangan Assen dan finis di posisi terdepan, ini akan memperkuat reputasinya sebagai salah satu pebalap paling serbaguna di MotoGP. Tes pasca-balapan di Assen juga akan menjadi kesempatan bagi Ducati untuk menyempurnakan setup GP25 menjelang seri berikutnya di Sachsenring.


Jangan lewatkan perkembangan terkini MotoGP 2025 dan analisis eksklusif dari para ahli! Kunjungi SPORTRIK untuk pembaruan real-time, statistik pebalap, dan wawasan mendalam tentang dunia balap motor.


Klasemen MotoGP

PosisiPembalapTimPoin
1 Marc Marquez Ducati Lenovo Team 344
2 Alex Marquez BK8 Gresini Racing MotoGP 261
3 Francesco Bagnaia Ducati Lenovo Team 197
4 Fabio Di Giannantonio Pertamina Enduro VR46 Racing Team 142
5 Franco Morbidelli Pertamina Enduro VR46 Racing Team 139

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.