Formula 1, Sportrik Media - Max Verstappen mendominasi Grand Prix Italia 2025 di Monza, memenangkan balapan dengan selisih hampir 20 detik atas Lando Norris dari McLaren. Namun, sorotan utama tertuju pada kontroversi perintah tim McLaren yang meminta Oscar Piastri menyerahkan posisi kedua kepada Norris setelah pit stop lambat. Keputusan ini memicu reaksi beragam dari media internasional.
Dominasi Verstappen di Monza
Verstappen, pembalap Red Bull, tampil tanpa cela, mencatatkan kemenangan ketiga musim ini dan memecahkan rekor balapan tercepat dalam sejarah F1. Meski sempat kehilangan posisi di lap awal karena memotong chicane, ia dengan cepat merebut kembali pimpinan balapan dari Norris.
“Hari yang luar biasa bagi kami. Setelah lap pertama, kami benar-benar melaju kencang,” ujar Verstappen.
Kemenangan ini menegaskan keunggulan Verstappen dan Red Bull, dengan tim principal Laurent Mekies memuji kerja keras 1.500 anggota tim di Milton Keynes.
Kontroversi Perintah Tim McLaren
McLaren menjadi pusat perhatian setelah memerintahkan Piastri untuk mengembalikan posisi kedua kepada Norris di lap 49 akibat pit stop lambat selama 5,9 detik. Keputusan ini diambil untuk menjaga janji “tanpa undercut” kepada Norris, yang sedang bersaing ketat dengan Piastri di klasemen pembalap.
Piastri, meski patuh, menunjukkan ketidakpuasan melalui radio tim. “Kami bilang pit stop lambat adalah bagian dari balapan, jadi saya tidak mengerti apa yang berubah,” katanya.
Keputusan ini memicu perdebatan sengit, terutama karena kedua pembalap McLaren tengah mengejar gelar juara dunia pertama mereka. Norris kini unggul 31 poin atas Piastri, yang seharusnya bisa mencapai 37 poin tanpa perintah tim.
Reaksi Media Internasional
Media global menyoroti kontroversi ini dengan sudut pandang berbeda:
- The Times (Inggris): Menyoroti ejekan penonton Monza terhadap Norris saat naik podium, mencerminkan ketidakpuasan atas keputusan tim.
- Herald Sun (Australia): Mengklaim Piastri “dirugikan” oleh McLaren, kehilangan kesempatan memperlebar keunggulan di klasemen.
- La Gazzetta dello Sport (Italia): Menyoroti reaksi tawa Verstappen melalui radio tim, “Ha ha ha, hanya karena pit stop lambat?”
- El País (Spanyol): Memuji “kemenangan monster” Verstappen, yang tidak terpengaruh oleh kekacauan McLaren.
- L’Equipe (Prancis): Berfokus pada sambutan hangat tifosi untuk Charles Leclerc dan Lewis Hamilton dari Ferrari, meskipun hanya finis keempat dan keenam.
- De Telegraaf (Belanda): Mengapresiasi kerendahan hati Laurent Mekies, yang menolak mengambil kredit atas kemenangan Red Bull.
Dampak dan Prospek ke Depan
Kontroversi ini kemungkinan akan menjadi topik hangat menjelang Grand Prix Azerbaijan, dengan Norris dan Piastri terus bersaing di klasemen. Sementara itu, Verstappen memperpanjang keunggulan kejuaraan, menegaskan statusnya sebagai pembalap dominan musim ini.
McLaren kini menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan dinamika tim dan ambisi individu kedua pembalapnya. Keputusan serupa di masa depan dapat memengaruhi harmoni tim dan persepsi penggemar.
Grand Prix Italia 2025 menjadi panggung dominasi Max Verstappen dan kontroversi McLaren. Sementara Red Bull merayakan kemenangan, McLaren harus menghadapi dampak keputusan timnya. Untuk pembaruan lebih lanjut, kunjungi Sportrik.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 487 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 305 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 237 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 197 |
5 | Pedro Acosta | Red Bull KTM Factory Racing | 183 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.