Erik ten Hag Resmi Latih Bayer Leverkusen untuk Musim 2025/2026

Erik ten Hag pelatih baru Bayer Leverkusen. (Foto: AP/David Cliff)

Erik ten Hag pelatih baru Bayer Leverkusen. (Foto: AP/David Cliff)

Bayer Leverkusen telah resmi menunjuk Erik ten Hag sebagai pelatih kepala untuk musim 2025/2026, menggantikan Xabi Alonso. Pelatih asal Belanda ini hadir dengan pengalaman mentereng dan gaya menyerang yang khas. Bagaimana kiprahnya akan membawa Leverkusen menuju kejayaan? Berikut ulasan lengkapnya.

Latar Belakang Erik ten Hag

Erik ten Hag, lahir di Haaksbergen, Belanda, pada 2 Februari 1970 (55 tahun), adalah sosok berpengalaman di dunia sepak bola. Sebagai pemain, ia menghabiskan 13 tahun sebagai bek tengah, memulai karier di FC Twente (1989–1990, 1992–1994, 1996–2002). Ia juga meraih gelar Eerste Divisie bersama De Graafschap (1990–1991) serta bermain untuk RKC Waalwijk (1994–1995) dan FC Utrecht (1995–1996) sebelum pensiun pada 2002.

Sebagai pelatih, Ten Hag dikenal dengan pendekatan taktiknya yang cerdas. Ia sukses membawa Ajax meraih tiga gelar Eredivisie, melatih FC Utrecht, Go Ahead Eagles, dan Bayern Munich II. Puncaknya, ia mempersembahkan Carabao Cup dan FA Cup bersama Manchester United sebelum dipecat pada Oktober 2024.

Mengapa Bayer Leverkusen Memilih Ten Hag?

Direktur olahraga Bayer Leverkusen, Simon Rolfes, memuji pengalaman dan visi Ten Hag. Dengan gaya menyerang 4-3-3, ia diharapkan membawa Leverkusen bersaing di papan atas. Rolfes menyatakan, “Erik memiliki rekam jejak yang terbukti di level tertinggi. Kami yakin ia adalah pilihan tepat untuk mewujudkan ambisi klub.”

Gaya Bermain 4-3-3 yang Ikonik

Ten Hag dikenal dengan formasi 4-3-3 yang menekankan penguasaan bola, pressing tinggi, dan serangan cepat. Pendekatan ini sukses diterapkannya di Ajax dan Manchester United, di mana timnya sering tampil dominan. Leverkusen, dengan skuad muda dan dinamis, dianggap cocok untuk menerapkan filosofi ini.

Ambisi Besar di Tiga Kompetisi

Ten Hag menetapkan target ambisius: memenangkan Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions. Dengan kontrak hingga Juni 2027, ia memiliki waktu untuk membangun tim yang kompetitif. Leverkusen, yang memiliki sejarah kuat di kompetisi domestik, kini berharap meraih trofi internasional di bawah asuhannya.

Tantangan di Depan

Meski memiliki pengalaman, Ten Hag menghadapi tantangan besar. Menggantikan Xabi Alonso, yang membawa Leverkusen ke puncak Bundesliga, bukanlah tugas mudah. Selain itu, tekanan untuk bersaing dengan raksasa seperti Bayern Munich dan Borussia Dortmund akan menguji kemampuannya.

Adaptasi dengan Skuad Leverkusen

Leverkusen memiliki pemain-pemain berbakat seperti Florian Wirtz dan Victor Boniface. Ten Hag perlu memastikan filosofinya selaras dengan gaya bermain tim. Keberhasilannya di Ajax menunjukkan ia mampu memaksimalkan potensi pemain muda, tetapi adaptasi dengan budaya sepak bola Jerman akan menjadi kunci.

Apa yang Diharapkan Penggemar?

Penggemar Leverkusen optimistis dengan kedatangan Ten Hag. Gaya menyerangnya diharapkan membawa permainan atraktif ke BayArena. Dengan dukungan manajemen dan skuad yang solid, Leverkusen berpotensi menjadi penantang serius di Eropa.