Pereli WRC Portugal 2025 Protes: Jadwal 14 Jam Sehari Terlalu Brutal!

© STMimages

© STMimages

Rally Portugal 2025, yang berlangsung pada 15–18 Mei 2025, memicu kemarahan pereli WRC karena jadwal padat yang memaksa mereka berlomba hingga 14 jam sehari. Pereli WRC2 Gus Greensmith memimpin kritik, menyebut waktu istirahat sembilan menit untuk makan siang “tidak manusiawi.” Meski tantangan merupakan bagian dari DNA WRC, banyak pembalap, termasuk Adrien Fourmaux, menuntut perubahan agar kesehatan dan keselamatan terjamin. Akankah FIA mendengar keluhan ini menjelang Rally Italia Sardegna?

Gus Greensmith, bintang WRC2, mengkritik tajam jadwal Rally Portugal yang melelahkan. “Kami hanya punya sembilan menit untuk makan di tengah hari,” keluh Greensmith, seperti dikutip dari Motorsport.com. Ia menambahkan bahwa hari-hari panjang memang wajar di WRC, tetapi kurangnya waktu servis dan istirahat membahayakan performa. Greensmith membandingkannya dengan Rally Dakar, di mana pembalap tetap mendapat waktu recovery lebih baik. Oleh karena itu, ia mendesak FIA untuk memperpanjang waktu servis di tengah stage agar pereli tetap fit.

Adrien Fourmaux dari Hyundai, yang finis ketiga di Monte Carlo 2025, turut menyuarakan keprihatinan. “Kami butuh waktu untuk bernapas,” ujarnya kepada DirtFish. Jadwal padat, dengan hingga 16 jam kerja termasuk perjalanan dan persiapan pacenote, meningkatkan risiko kesalahan. Fourmaux menyoroti bahwa minimnya waktu servis membuat tim sulit memperbaiki mobil, seperti saat ia mengalami masalah suspensi di Portugal. Dengan demikian, ia mendukung Greensmith agar FIA menyesuaikan jadwal untuk menjaga keseimbangan antara tantangan dan keselamatan.

Jadwal 14 jam sehari di Rally Portugal tidak hanya menguras fisik, tetapi juga mental pereli. Greensmith menyebutkan bahwa kelelahan membuatnya nyaris kehilangan fokus di stage akhir. “Ini soal keselamatan, bukan hanya performa,” tegasnya di Motorsport.com. Sementara itu, Elfyn Evans dari Toyota, pemimpin klasemen, juga mengeluhkan waktu makan siang yang terlalu singkat, meski ia tetap finis kedua di Portugal. Selain itu, minimnya waktu servis memperburuk masalah teknis, seperti yang dialami Ott Tanak dengan Hyundai i20 N.

FIA menghadapi tekanan untuk merevisi jadwal WRC setelah keluhan para pereli. “Kami akan mengevaluasi masukan ini,” kata direktur olahraga WRC, Peter Thul, dalam wawancara dengan Yahoo Sports. Rally Portugal, sebagai pembuka musim gravel, menunjukkan bahwa jadwal ekstrem dapat mengurangi daya tarik kompetisi. Penggemar di X juga ramai membahas, dengan @WRCFanatic menulis, “Pereli bukan robot, FIA harus dengar!” Selanjutnya, Rally Italia Sardegna pada 5–8 Juni 2025 akan menjadi ujian apakah FIA merespons kritik ini.

Keluhan pereli di Rally Portugal 2025 mengungkap sisi keras balap WRC. Akankah FIA memperbaiki jadwal demi keselamatan, atau tantangan brutal ini tetap jadi ciri khas? Jangan lewatkan kabar terbaru, hasil balapan, dan analisis eksklusif hanya di SPORTRIK. Dukung pereli favoritmu di setiap stage menuju kemenangan!