Formula 1, Sportrik Media - Mantan juara dunia Nico Rosberg membela pembalap Haas, Oliver Bearman, atas penalti kontroversial di Grand Prix Italia 2025. Bearman menerima penalti 10 detik dan dua poin penalti karena dianggap menyebabkan tabrakan dengan Carlos Sainz dari Williams, menempatkannya di ambang larangan balapan.
Insiden Kontroversial di Monza
Insiden terjadi di chicane Turn 4/5 Monza saat Sainz mencoba menyalip dari sisi luar. Bearman, yang mempertahankan posisi di sisi dalam, bersenggolan dengan Sainz, menyebabkan keduanya berputar. Stewards menilai Bearman bertanggung jawab karena tidak memberikan ruang, sesuai pedoman FIA bahwa mobil penyerang berhak atas jalur balap jika poros depannya berada di depan di apex tikungan.
Namun, Rosberg tidak setuju dengan keputusan tersebut. Ia menilai Sainz seharusnya memberikan ruang lebih untuk Bearman, yang sudah memiliki setengah panjang mobil di sisi dalam.
“Oliver Bearman punya setengah panjang mobil di sana! Bukan hanya sayap depan. Mengapa Carlos Sainz tidak memberikan ruang? Jika dia melakukannya, tabrakan bisa dihindari,” ujar Rosberg di Sky F1.
Dukungan dari Jamie Chadwick
Rosberg tidak sendirian. Pembalap Inggris Jamie Chadwick juga menyebut penalti untuk Bearman tidak adil. Menurutnya, insiden ini mirip dengan tabrakan antara Yuki Tsunoda dan Liam Lawson di chicane yang sama.
“Seharusnya tidak ada penalti 10 detik untuk Bearman. Saya tidak tahu ke mana dia harus pergi. Insiden ini bisa dihindari jika Sainz memberikan lebih banyak ruang,” kata Chadwick.
Ancaman Larangan Balapan
Dengan dua poin penalti tambahan, Bearman kini mengoleksi 10 poin penalti dalam 12 bulan terakhir, hanya dua poin dari ambang batas 12 poin yang memicu larangan balapan satu seri. Ia harus melewati empat balapan berikutnya—Azerbaijan, Singapura, Amerika Serikat, dan Meksiko—tanpa penalti tambahan untuk menghindari sanksi. Poin pertamanya akan kadaluarsa pada 2 November 2025, setelah Grand Prix Brasil.
Bearman mengaku kecewa dengan hasil balapan, terutama karena ia merasa memiliki kecepatan untuk finis di zona poin. “Mobil terasa hebat, kami cepat hari ini. Tanpa insiden, saya pikir kami bisa finis di poin,” ujarnya.
Dampak dan Prospek ke Depan
Kontroversi ini menyoroti tantangan Bearman sebagai rookie di musim debutnya bersama Haas. Meski menunjukkan kecepatan kompetitif, penalti ini menambah tekanan untuk tampil tanpa kesalahan di sisa musim. Dukungan dari Rosberg dan Chadwick mencerminkan pandangan bahwa keputusan stewards terlalu keras, terutama dalam konteks pertarungan sengit di kelas menengah.
Sementara itu, Ferrari tetap menjadi sorotan di Monza, dengan tifosi memberikan dukungan besar untuk Charles Leclerc dan Lewis Hamilton, meskipun hanya finis keempat dan keenam.
Dukungan Nico Rosberg untuk Oliver Bearman menyoroti ketidaksetujuan terhadap keputusan penalti di Grand Prix Italia 2025. Dengan ancaman larangan balapan membayangi, Bearman harus ekstra hati-hati di balapan mendatang. Untuk pembaruan lebih lanjut, kunjungi Sportrik.
Klasemen Pembalap F1
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Oscar Piastri | McLaren | 324 |
2 | Lando Norris | McLaren | 293 |
3 | Max Verstappen | Red Bull Racing Honda RBPT | 230 |
4 | George Russell | Mercedes-Benz | 194 |
5 | Charles Leclerc | Ferrari | 163 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.