Fabio Quartararo, pebalap Monster Energy Yamaha, menyampaikan harapannya kepada tim insinyur Yamaha untuk menemukan solusi atas masalah cengkeraman (grip) motor M1 menjelang Grand Prix Belanda 2025 di Sirkuit TT Assen, putaran kesepuluh MotoGP musim ini. Setelah akhir pekan yang sulit di Mugello akibat cedera bahu dan masalah teknis, Quartararo optimistis bahwa Assen, lintasan yang secara historis cocok untuk Yamaha, dapat menjadi titik balik. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan bergantung pada kemampuan insinyur untuk meningkatkan cengkeraman motor
Fabio Quartararo, pebalap Prancis berusia 26 tahun dan juara dunia MotoGP 2021, terus menghadapi tantangan dengan Yamaha M1 di musim 2025. Meskipun mencatatkan tiga pole position beruntun di Jerez, Le Mans, dan Silverstone, ia belum mampu meraih kemenangan sejak 2022 di Sachsenring, sebagian besar karena masalah cengkeraman dan keandalan motor. Di Mugello, Quartararo menunjukkan kecepatan dengan finis keempat di kualifikasi, tetapi cedera bahu akibat jatuh pada hari Jumat dan masalah teknis seperti chattering serta kurangnya cengkeraman membuatnya hanya finis ke-14 di balapan utama dan ke-10 di sprint race. Assen, dengan panjang lintasan 4,555 km dan 18 tikungan, adalah sirkuit yang disukai Quartararo, di mana ia meraih podium pada 2019 dan kemenangan pada 2021.
Quartararo menyoroti masalah utama Yamaha M1: “Kami telah mencoba berbagai hal untuk meningkatkan cengkeraman, tetapi sejauh ini belum menemukan solusi. Semua pebalap Yamaha bekerja ke arah yang sama, tetapi sekarang ini lebih bergantung pada insinyur untuk menemukan kompromi yang memberikan cengkeraman lebih baik.” Ia menjelaskan bahwa kurangnya cengkeraman memengaruhi performa di tikungan dan akselerasi, terutama saat menggunakan ban lunak Michelin, yang sering membuat motor “berubah drastis” dan sulit dikendalikan, seperti yang dialaminya di Mugello dan Aragón.
Grand Prix Italia di Mugello menjadi akhir pekan yang penuh tantangan bagi Quartararo. Pada hari Jumat, ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan bahunya terkilir, meskipun ia tetap lolos langsung ke Q2 dan meraih posisi keempat di kualifikasi, hasil terbaiknya musim ini. Namun, cedera tersebut membatasi performanya, dengan finis ke-10 di sprint race dan ke-14 di balapan utama. “Mugello menunjukkan kelemahan kami: suhu tinggi, cengkeraman buruk, dan degradasi ban yang parah. Assen biasanya lebih baik untuk kami karena lintasannya tidak terlalu menuntut cengkeraman seperti Mugello,” ujar Quartararo, menunjukkan optimisme untuk Assen.
Assen adalah salah satu sirkuit favorit Quartararo. Pada 2019, sebagai rookie dengan Yamaha Petronas, ia meraih pole position dan finis ketiga, mengesankan dunia MotoGP. Pada 2021, ia memenangkan balapan utama dengan Monster Energy Yamaha, menegaskan potensinya sebagai juara dunia. Meskipun hasilnya di Assen menurun pada 2023 dan 2024 akibat masalah motor, Quartararo tetap percaya bahwa karakter lintasan yang mengalir dan tikungan cepat seperti Ramshoek cocok untuk gaya balapnya yang mengutamakan presisi dan kecepatan masuk tikungan. Ia berharap suhu yang lebih sejuk di Assen (diprediksi sekitar 25°C) dapat mengurangi masalah degradasi ban yang kerap mengganggu Yamaha.
Quartararo akan memulai akhir pekan balapan dengan sesi latihan bebas pertama pada Jumat, 27 Juni 2025, pukul 15:35 WIB, diikuti sesi latihan kedua pukul 19:50 WIB. Kualifikasi dan sprint race (11 lap) dijadwalkan pada Sabtu, dengan balapan utama (26 lap) pada Minggu, 29 Juni 2025, pukul 18:25 WIB. Ia menekankan pentingnya setup elektronik yang lebih baik dan strategi ban yang tepat untuk memaksimalkan cengkeraman. “Jika kami bisa menemukan keseimbangan yang baik pada hari Jumat, saya yakin kami bisa bersaing di posisi terdepan, mungkin tidak untuk kemenangan, tetapi untuk posisi lima besar,” katanya. Quartararo juga akan tampil dalam konferensi pers pra-balapan untuk berbagi ekspektasinya.
Harapan Quartararo bergantung pada kemampuan insinyur Yamaha untuk mengatasi masalah cengkeraman yang telah menghambat M1 selama dua hingga tiga tahun terakhir. Assen menawarkan peluang karena lintasannya kurang menuntut cengkeraman dibandingkan Mugello atau Aragón, dan Yamaha secara historis kuat di sini, dengan kemenangan Rossi (2015, 2017) dan Quartararo (2021). Gaya balap Quartararo, yang unggul dalam menjaga kecepatan tikungan, cocok dengan Assen, tetapi tanpa peningkatan cengkeraman mekanis atau elektronik, ia mungkin kesulitan melawan Ducati, yang mendominasi dengan keunggulan akselerasi dan stabilitas. Kehadiran empat motor Yamaha di grid 2025, termasuk dua dari tim satelit Pramac, memberikan lebih banyak data untuk pengembangan, tetapi Quartararo menegaskan bahwa solusi kini ada di tangan insinyur, bukan hanya pebalap.
Pernyataan Quartararo menyoroti tantangan kritis Yamaha dalam persaingan MotoGP 2025. Keberhasilan di Assen dapat menjadi titik balik bagi tim, meningkatkan kepercayaan diri Quartararo dan tim satelit Pramac, yang kini diperkuat oleh Toprak Razgatlioglu. Hasil positif juga penting untuk menjaga komitmen Quartararo, yang telah memperbarui kontrak hingga 2026 tetapi tidak menutup kemungkinan pindah jika Yamaha gagal memberikan motor kompetitif. Bagi penggemar, performa Quartararo di Assen, lintasan dengan kapasitas 110.000 penonton, akan menambah kegembiraan, terutama mengingat sejarahnya memberikan kejutan di “Katedral Kecepatan.” Keberhasilan di sini juga dapat mempercepat pengembangan M1 menjelang tes pasca-balapan di Assen.
Quartararo menghadapi beberapa tantangan di Assen. Pertama, masalah cengkeraman Yamaha tetap menjadi kendala utama, terutama saat menggunakan ban lunak, yang menyebabkan motor sulit dikendalikan. Kedua, ia harus bersaing dengan pebalap seperti Francesco Bagnaia, yang memenangkan tiga balapan terakhir di Assen (2022–2024), dan Marc Marquez, yang tetap kompetitif meski menyebut Assen kurang ideal untuknya. Ketiga, cedera bahu yang kini telah pulih masih memerlukan perhatian untuk memastikan performa fisik maksimal. Terakhir, meskipun prakiraan cuaca menunjukkan kondisi cerah, Assen dikenal dengan cuaca tidak menentu, yang dapat memengaruhi strategi ban dan setup elektronik Yamaha.
Grand Prix Belanda 2025 adalah kesempatan bagi Quartararo untuk menunjukkan potensinya dan mendorong Yamaha mengatasi kelemahan cengkeraman. Dengan rekam jejak kuat di Assen dan pembaruan elektronik serta aerodinamis yang diuji sepanjang musim, ia berpotensi finis di posisi lima besar, meskipun podium mungkin menantang melawan dominasi Ducati. Tes pasca-balapan di Assen akan menjadi momen krusial untuk menyempurnakan M1, terutama menjelang seri Sachsenring, lintasan lain yang historis cocok untuk Yamaha. Keberhasilan Quartararo dapat memperkuat keyakinan penggemar terhadap proyek Yamaha dan menegaskan posisinya sebagai pemimpin tim di musim 2025.
Jangan lewatkan aksi Fabio Quartararo di MotoGP Belanda 2025! Kunjungi SPORTRIK untuk pembaruan real-time, statistik pebalap, dan analisis mendalam tentang dunia balap motor.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 381 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 261 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 213 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 156 |
5 | Fabio Di Giannantonio | Pertamina Enduro VR46 Racing Team | 142 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.