MotoGP, Sportrik Media - Marc Marquez dari Ducati Team meraih gelar MotoGP 2025 di Grand Prix Jepang, menandai kembalinya ke puncak setelah 2.184 hari penuh cobaan. Kemenangan ini, lebih dari sekadar gelar ketujuh, adalah bukti ketangguhan mental dan fisik Marc Marquez melawan keraguan diri, menjadikannya kisah epik dalam sejarah MotoGP.
Perjuangan Melawan Diri Sendiri
Cedera lengan parah di Jerez 2020 memaksa Marquez absen setahun, diikuti empat operasi dan dua episode diplopia. Meski menang tiga kali pada 2021 bersama Repsol Honda Team, performa Honda merosot, membuatnya merasa di titik terendah. “Saya tidak tahu apa itu penderitaan enam tahun lalu,” katanya. “Empat tahun, empat operasi, patah tulang lain, dan penglihatan ganda dua kali. Itu sangat sulit.”
Marquez mengaku berjuang melawan dirinya sendiri: “Satu Marc bilang ‘berhenti’, satu lagi bilang ‘lanjut’. Saya ikuti insting, berikan 100%, dan coba.” Keputusan berani meninggalkan Honda pada 2023 untuk bergabung dengan Gresini Racing demi kebahagiaan balapan membawanya ke tim pabrikan Ducati pada 2025, di mana ia mendominasi dengan 11 kemenangan Grand Prix dan 14 sprint.
Emosi yang Tak Terbendung
Menjelang balapan Jepang, Marquez merasakan tekanan besar, hanya perlu tidak kehilangan lebih dari enam poin dari adiknya, Alex Marquez. Saat gelar terkunci, emosi meluap. “Saya coba kendalikan, tapi sulit bernapas sebelum balapan,” ujarnya. “Di lap terakhir, saya menangis di dalam helm, sulit lihat titik pengereman.” Berbeda dari gelar sebelumnya yang tak pernah membuatnya menangis, kemenangan ini penuh makna. “Ini lebih dari sekadar gelar. Ini tantangan terberat karier saya,” tambahnya.
Penutupan Lingkaran di Jepang
Kemenangan di Jepang, tempat gelar terakhirnya pada 2019, terasa simbolis. “Kami menutup lingkaran di Jepang, tempat saya memutuskan pindah ke Ducati,” katanya. Berbagi podium dengan Francesco Bagnaia, bos Ducati Gigi Dall’Igna, dan Joan Mir dari mantan timnya, Honda, menambah keistimewaan momen. Dukungan tim dan orang-orang terdekatnya krusial. “Banyak orang membantu saya keluar dari bawah tanah,” ungkap Marquez.
Gelar ini bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi kisah ketahanan yang layak diabadikan. Marquez kini damai dengan dirinya, menutup babak kelam cedera. Analisis Sportrik memprediksi dominasinya akan berlanjut, menginspirasi penggemar dan pembalap muda. Dengan semangat “tak pernah menyerah,” Marquez membuktikan mimpi bisa terwujud, bahkan di tengah badai.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 512 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 330 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 237 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 229 |
5 | Pedro Acosta | Red Bull KTM Factory Racing | 188 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.