Apakah ini akhir dari mimpi besar Takehiro Tomiyasu di Emirates Stadium? Arsenal secara resmi mengumumkan pemutusan kontrak bersama bek Timnas Jepang tersebut, menutup perjalanan empat tahun yang penuh potensi namun terhambat cedera. Dengan bursa transfer musim panas 2025/2026 yang kian memanas, keputusan ini menandai langkah baru bagi The Gunners dan Tomiyasu. Apa yang akan menjadi babak selanjutnya bagi sang bek?
Takehiro Tomiyasu bergabung dengan Arsenal dari Bologna pada Agustus 2021 dengan biaya transfer sekitar £19,8 juta. Bek serba bisa berusia 26 tahun ini dengan cepat menjadi andalan Mikel Arteta, berkat fleksibilitasnya bermain sebagai bek tengah, bek kanan, hingga bek kiri. Namun, kariernya di London Utara diwarnai serangkaian cedera, termasuk masalah lutut terbaru yang membuatnya hanya bermain enam menit pada musim 2024/2025. Keputusan untuk berpisah diumumkan pada 4 Juli 2025 melalui pernyataan resmi klub, menandai akhir kontrak yang sejatinya berlaku hingga 2026 dengan opsi perpanjangan 12 bulan.
Selama empat tahun di Arsenal, Tomiyasu mencatatkan 84 penampilan di semua kompetisi, dengan hanya satu gol dan tiga assist. Namun, statistik ini tidak mencerminkan dampaknya sebagai bek serba bisa, yang mampu mengisi berbagai posisi di lini belakang dengan rata-rata penilaian Sofascore 6,8 per laga.
Pernyataan resmi Arsenal menyebutkan bahwa pemutusan kontrak dilakukan atas kesepakatan bersama, memungkinkan Tomiyasu untuk memulai babak baru dalam kariernya. Cedera lutut yang dideritanya pada Februari 2025, yang memerlukan operasi dan pemulihan hingga akhir 2025, menjadi faktor utama dalam keputusan ini. Menurut laporan, klub-klub dari Arab Saudi telah menghubungi agensi Tomiyasu, meskipun peluangnya untuk segera bergabung dengan klub baru terbatas karena proses pemulihan yang masih berlangsung.
Tomiyasu menyampaikan perpisahan emosional melalui media sosial:
“Setelah empat tahun yang tak terlupakan, kini saatnya mengucapkan selamat tinggal.
Terima kasih atas cinta yang kalian berikan, baik di dalam maupun di luar lapangan.”
Fleksibilitas Tomiyasu menjadi nilai jual utamanya saat bergabung dengan Arsenal. Dalam formasi 4-2-3-1 andalan Mikel Arteta, ia sering berperan sebagai bek kanan yang mampu membentuk tiga bek tengah saat membangun serangan, memberikan keseimbangan bagi Kieran Tierney atau Oleksandr Zinchenko yang lebih ofensif. Penampilannya melawan Leroy Sane dalam kemenangan 4-1 Jepang atas Jerman pada 2023 menunjukkan kualitasnya di level internasional. Namun, cedera berulang, termasuk masalah betis dan lutut, membuatnya kalah bersaing dengan Ben White dan pemain baru seperti Riccardo Calafiori. Keputusan Arsenal untuk melepasnya mencerminkan pendekatan pragmatis Arteta dalam membangun skuad yang lebih tahan cedera menjelang musim baru.
Kepergian Tomiyasu membuka ruang bagi Arsenal untuk merekrut bek baru, dengan Cristhian Mosquera dari Valencia disebut-sebut sebagai target ut
ama. Bagi sepak bola Indonesia, kisah Tomiyasu menjadi inspirasi, mengingat perjuangannya sebagai pemain Asia yang mampu bersinar di Premier League. Keberhasilannya di Piala Asia 2019 dan Piala Dunia 2022 bersama Jepang juga memperkuat citra pemain Asia di kancah global. Namun, cederanya yang berkepanjangan menjadi pengingat akan pentingnya manajemen fisik bagi pemain profesional.
Mikel Arteta menyampaikan penghargaan atas kontribusi Tomiyasu:
“Takehiro adalah profesional sejati dengan kualitas luar biasa.
Kami berterima kasih atas dedikasinya dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya.”
Sentimen di media sosial, terutama dari akun seperti @Gooners_Report dan @IDGoonerscom, menunjukkan dukungan besar dari fans Arsenal. Banyak yang menyayangkan cederanya, dengan komentar seperti, “Kalau tidak cedera, Tomi bisa jadi bek top dunia.” Suporter juga mengenang momen gemilangnya, seperti duel melawan Sane dan perannya dalam kemenangan dramatis Arsenal atas Luton Town pada 2023.
Bagi Tomiyasu, tantangan terbesar adalah pemulihan cedera lutut yang diperkirakan memakan waktu hingga akhir 2025. Hal ini membatasi peluangnya untuk segera bergabung dengan klub baru, meskipun minat dari klub Arab Saudi menawarkan potensi finansial. Bagi Arsenal, kehilangan kedalaman skuad di lini belakang menuntut perekrutan cepat untuk menjaga daya saing di Premier League dan Liga Champions.
Tomiyasu, dengan pengalaman di Serie A dan Premier League, tetap menjadi aset menarik bagi klub-klub Eropa atau Asia, terutama setelah pulih sepenuhnya. Fleksibilitasnya sebagai bek tengah atau bek sayap membuatnya cocok untuk berbagai sistem permainan. Sementara itu, Arsenal kemungkinan akan mempercepat negosiasi untuk bek baru, dengan fokus pada pemain muda seperti Mosquera untuk mendukung visi jangka panjang Arteta. Di Indonesia, perjalanan Tomiyasu diharapkan memotivasi talenta muda seperti Justin Hubner untuk mengejar karier di liga top Eropa.
Keputusan untuk memutus kontrak Tomiyasu pada 4 Juli 2025 menjadi titik balik. Bagi Arsenal, laga pramusim melawan AC Milan pada 23 Juli 2025 akan menjadi ujian awal bagi komposisi lini belakang baru mereka. Bagi Tomiyasu, keberhasilan pemulihan cederanya menjelang akhir 2025 akan menentukan langkah kariernya selanjutnya.
Perpisahan Arsenal dengan Takehiro Tomiyasu menandai akhir dari babak yang penuh potensi namun terhambat cedera. Akankah sang bek Jepang bangkit kembali di panggung baru? Ikuti perkembangan transfer dan analisis mendalam hanya di SPORTRIK!
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan komentar atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar untuk artikel ini.