MotoGP, Sportrik Media - Pembalap Gresini Ducati, Alex Marquez, mengakui bahwa ia belum merasa bebas mengendarai motornya saat berjuang mengamankan posisi runner-up di klasemen MotoGP 2025 melawan Pecco Bagnaia di putaran akhir musim. Kesempatan pertama untuk mengunci pencapaian terbaik sepanjang karirnya di MotoGP hadir akhir pekan ini di Grand Prix Australia.
Marquez, yang berusia 29 tahun, saat ini unggul 88 poin dari rekan pabrikan Ducati, Bagnaia. Ia bisa memastikan posisi kedua jika meninggalkan Phillip Island dengan selisih 111 poin. Pemenang Grand Prix ganda ini ingin segera menyelesaikan misi tersebut, karena merasa tekanan klasemen masih menghantui, membuatnya tidak sepenuhnya lepas saat berkendara.
“Ini akhirnya, di balapan terakhir, juga bersaing di kejuaraan melawan Marc [Marquez], yang memenangkan gelar,” ujar Alex Marquez pada Kamis di Phillip Island. “Dan lagi di Indonesia, berjuang untuk posisi kedua, itu tidak mudah. Kamu tidak berkendara bebas di atas motor. Kamu tidak selalu mendorong sepenuhnya. Kamu mendorong, tapi selalu sedikit berhati-hati. Karena itu, saya ingin menutup posisi kedua secepat mungkin untuk rileks tapi terutama untuk berkendara dengan sangat baik seperti awal musim. Ini akan menjadi target bagus. Tapi kita harus pergi akhir pekan demi akhir pekan. Sekarang kita punya GP Australia dan itu trek yang sangat bagus untuk saya. Kita perlu cepat untuk hasil bagus di Minggu.”
Analisis mendalam Sportrik Media menunjukkan bahwa tekanan ini wajar, mengingat musim 2025 menjadi pertarungan sengit di lini belakang setelah dominasi Marc Marquez. Transisi dari awal musim yang mulus ke fase akhir yang penuh perhitungan menuntut adaptasi mental yang kuat dari Marquez.
Peluang Lebih Besar untuk Menang di Australia Tanpa Marc Marquez
Dengan Marc Marquez absen di Grand Prix Australia akibat cedera, putaran akhir pekan ini di Phillip Island dianggap paling terbuka sepanjang musim. Alex Marquez setuju dengan pandangan tersebut, meskipun ia tetap mengharapkan persaingan ketat dari pembalap seperti Marco Bezzecchi dari Aprilia—yang harus menjalani penalti karena tabrakan dengan Marc Marquez di Indonesia—serta Pecco Bagnaia.
“Terutama ketika Marc ada di sini, ketika kamu pergi ke trek yang banyak belok kiri, itu sudah persentase besar kemungkinan menang yang hilang,” tambahnya. “Jadi, dia tidak di sini dan itu akan membuka banyak kemungkinan untuk menang. Saya mengharapkan Bezzecchi sangat cepat di sini dengan Aprilia, juga Pecco lagi. Saya pikir Fermin Aldeguer bisa cepat di sini; dia dulu di Moto2. Jadi, itu akan menarik untuk melihat di mana posisi orang-orang. Semua orang semakin dekat di akhir musim. Itu akan menarik. Kita perlu melakukan hal-hal dengan sangat baik agar tidak ada masalah di Minggu.”
Selain itu, absennya Marc Marquez tidak hanya membuka pintu bagi saudaranya, Alex, tapi juga menyoroti dinamika tim Ducati. Meskipun Bagnaia masih menjadi ancaman utama untuk posisi kedua, performa Bezzecchi dengan Aprilia pasca-transfer musim dingin menjadi faktor baru yang patut diwaspadai. Sportrik Media mencatat bahwa trek Phillip Island, dengan karakteristik belok kiri dominannya, sering menguntungkan gaya berkendara Marquez, sehingga peluang kemenangan meningkat signifikan.
Dalam konteks yang lebih luas, pertarungan ini menambah ketegangan pada akhir musim MotoGP 2025. Para pembalap lain, termasuk Fermin Aldeguer yang berpotensi bersinar berdasarkan riwayat Moto2-nya, diharapkan ikut mengacak urutan. Oleh karena itu, strategi akhir pekan harus mencakup manajemen risiko, terutama mengingat penalti Bezzecchi yang bisa mengubah dinamika start.
Dampak Tekanan Klasemen terhadap Performa
Tekanan untuk mengunci posisi kedua jelas memengaruhi pendekatan Marquez. Ia mengakui bahwa perasaan “tidak bebas” ini membuatnya kurang agresif, berbeda dengan fase awal musim di mana ia mampu mendorong batas motor Ducati-nya tanpa beban. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi pembalap muda, di mana keseimbangan antara ambisi dan kehati-hatian menjadi kunci sukses.
Transisi ke akhir pekan Australia ini, Marquez menargetkan hasil optimal untuk segera meredakan tekanan. “Kita perlu cepat untuk hasil bagus di Minggu,” katanya, menekankan fokus pada kecepatan dan konsistensi. Analisis Sportrik Media menambahkan bahwa cuaca Phillip Island yang bisa berubah-ubah juga akan menjadi variabel penting, mendorong tim untuk adaptasi cepat.
Prospek Akhir Musim dan Harapan Masa Depan
Secara keseluruhan, akhir pekan ini menjadi momen krusial bagi Alex Marquez untuk tidak hanya mengamankan posisi kedua tapi juga membangun momentum menuju musim depan. Dengan absennya Marc, peluang kemenangan terbuka lebar, meskipun persaingan dari Bagnaia dan Bezzecchi tetap sengit. Sportrik Media optimistis bahwa Marquez dapat memanfaatkan pengalamannya untuk hasil memuaskan, sekaligus menutup babak tekanan klasemen dengan tenang.
Sportrik Media akan terus memantau perkembangan Marquez di Phillip Island, menyajikan analisis mendalam tentang strategi dan performa akhir musim.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 512 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 330 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 237 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 229 |
5 | Pedro Acosta | Red Bull KTM Factory Racing | 188 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.