Tuntutan F1 untuk Perbaikan Visibilitas Balapan di Cuaca Basah

© XPBimages

© XPBimages

Debat mengenai balapan Formula 1 di cuaca basah memanas pasca-penundaan panjang di Grand Prix Belgia 2025. Pembalap Aston Martin, Lance Stroll, menuntut FIA untuk meningkatkan visibilitas di kondisi hujan, menyoroti masalah semprotan air dari mobil F1 modern. Artikel ini mengulas kontroversi ini dan implikasinya bagi masa depan balapan basah. Bagikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah!


Grand Prix Belgia di Spa-Francorchamps pada 27 Juli 2025 mengalami penundaan 80 menit setelah bendera merah dikibarkan pada putaran formasi karena visibilitas buruk akibat semprotan air. Hujan deras melanda sirkuit sebelum start pukul 15:00 waktu setempat, membuat pembalap seperti Lando Norris melaporkan sulit melihat mobil di depan. Setelah empat putaran di belakang safety car, balapan dimulai dengan start bergulir di lintasan yang hampir kering, memicu kritik dari Max Verstappen dan Lewis Hamilton.


Direktur balapan FIA, Rui Marques, menerima tanggapan beragam. Verstappen menyebut penundaan “konyol” dan merasa balapan basah sejati terancam hilang, sementara George Russell mendukung pendekatan hati-hati, mengacu pada sejarah kelam Spa, termasuk kematian Anthoine Hubert (2019) dan Dilano van ’t Hoff (2023) di kondisi basah. FIA telah memperingatkan pembalap sebelum balapan bahwa pendekatan konservatif akan diambil pasca-insiden di Grand Prix Inggris 2025.


Stroll menyoroti masalah utama: semprotan air dari mobil F1 modern. “Mobil dan ban semakin besar, semprotan semakin parah,” ujarnya. “Visibilitas adalah masalah terbesar, terutama di Spa, seperti di Eau Rouge, melaju 300 km/jam tanpa melihat apa pun.” Ia menegaskan perlunya solusi untuk memungkinkan balapan basah yang aman. “Untuk balapan seperti Spa, kita harus memperbaiki faktor visibilitas,” tambahnya.


Masalah semprotan diperparah oleh desain mobil ground effect saat ini, yang mengalirkan air ke atas bersama udara kotor, mengurangi visibilitas pembalap di belakang. Upaya sebelumnya, seperti pengujian pelindung roda oleh McLaren, Mercedes, dan Ferrari pada 2023-2024, gagal karena tidak cukup mengurangi semprotan. Direktur tunggal FIA, Nikolas Tombazis, menjelaskan bahwa menutup diffuser untuk menahan air akan mengorbankan downforce, yang tidak layak.


Debat ini mencuat di briefing pembalap Grand Prix Hungaria, di mana ide seperti alur drainase di lintasan diusulkan untuk mengurangi genangan air. Namun, tidak ada solusi langsung untuk semprotan. Peraturan 2026 yang akan mengurangi kekuatan terowongan Venturi mungkin mengurangi semprotan, tetapi hingga saat itu, balapan basah tetap berisiko. Oscar Piastri, pemenang Belgia 2025, dan Norris mendapat manfaat dari lintasan yang mengering, tetapi banyak yang merasa balapan kehilangan potensi drama basah.


Dengan 10 balapan tersisa di 2025, termasuk Zandvoort yang berpotensi hujan, FIA berada di bawah tekanan untuk menemukan solusi visibilitas. Stroll dan pembalap lain menyerukan inovasi agar balapan basah tetap aman dan kompetitif. Apakah Anda setuju dengan pendekatan hati-hati FIA atau mendukung start lebih cepat di kondisi basah? Tulis di kolom komentar!

Klasemen Pembalap F1

PosisiPembalapTimPoin
1 Oscar Piastri McLaren 284
2 Lando Norris McLaren 275
3 Max Verstappen Red Bull Racing Honda RBPT 187
4 George Russell Mercedes-Benz 172
5 Charles Leclerc Ferrari 151

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.