MotoE Dihentikan 2025: Rahasia di Balik Keputusan Besar!

Terkait Acara Live

MOTOGP LIVE (RUMOR & ANALISIS)

LIVE

Klik untuk menonton

© Michelin
© Michelin

MotoGP, Sportrik Media - Ajang balap motor listrik MotoE akan resmi hiatus setelah musim 2025, seperti diumumkan oleh FIM dan Dorna Sports pada 11 September 2025. Keputusan ini bukan sekadar karena kurangnya minat penonton, melainkan melibatkan dinamika pasar yang rumit, perkembangan teknologi yang lambat, dan pergeseran prioritas industri. Berikut analisis mendalam tentang alasan di balik keputusan ini.


Pasar Motor Listrik Gagal Penuhi Harapan

Saat diluncurkan pada 2019, MotoE diharapkan mengikuti ledakan pasar mobil listrik, namun pertumbuhan sepeda motor listrik performa tinggi jauh lebih lambat dari prediksi. Industri kini lebih fokus pada mesin pembakaran internal yang efisien dengan bahan bakar non-fosil, sejalan dengan rencana MotoGP untuk menggunakan 100% bahan bakar non-fosil mulai 2027. Pergeseran ini membuat MotoE kalah bersaing sebagai simbol teknologi berkelanjutan.


Kegagalan finansial merek seperti Zero Electric, yang diinvestasikan oleh Peter Stevens, juga menunjukkan minat pasar yang lemah terhadap motor listrik performa tinggi. “Pasar belum siap untuk adopsi luas seperti yang kami harapkan,” ujar seorang analis industri, memvalidasi keputusan Dorna untuk mengevaluasi ulang MotoE.


Format Balap Kurang Memikat Penonton

Format balapan MotoE, dengan durasi pendek kurang dari 10 putaran karena keterbatasan baterai, gagal menciptakan drama dan ketegangan seperti MotoGP. Motor MotoE, yang diproduksi seragam oleh Ducati (sebelumnya Energica), hanya sebanding dengan kelas Moto3 dalam hal kecepatan, sehingga kurang menarik bagi penggemar yang mengharapkan aksi cepat dan suara mesin khas MotoGP.

Data lintasan menunjukkan penurunan daya tarik: jumlah balapan sempat meningkat menjadi 16 ronde, tetapi dikurangi menjadi tujuh pada 2025, menandakan format yang sulit mempertahankan perhatian publik jangka panjang. “Balapan singkat ini sulit bersaing dengan intensitas MotoGP,” kata seorang pengamat balap.


Antusiasme Penggemar dan Media Memudar

Umpan balik di media sosial mencerminkan kurangnya antusiasme, dengan banyak penggemar menyebut MotoE kurang “seru” dibandingkan kelas mesin pembakaran seperti Honda atau Yamaha. Ketidakjelasan prospek teknologi listrik, dibandingkan dengan kejelasan bahan bakar non-fosil di MotoGP, membuat MotoE kehilangan daya tarik bagi penggemar dan sponsor. Dorna menegaskan bahwa keputusan ini merespons sentimen penggemar dan tren pasar yang jelas.


Insiden Awal Merusak Reputasi

MotoE menghadapi pukulan berat pada 2019 ketika kebakaran besar di Sirkuit Jerez menghancurkan seluruh armada motor, menunda musim perdana. Meskipun pulih, insiden ini menciptakan persepsi negatif awal terhadap teknologi listrik di balap motor, yang terus membayangi reputasi ajang ini.


Pengaruh Strategi Liberty Media

Meskipun Dorna menyangkal keterkaitan, akuisisi oleh Liberty Media diyakini memengaruhi keputusan ini. Liberty, yang dikenal fokus pada profitabilitas, mungkin memprioritaskan alokasi sumber daya ke area yang lebih menguntungkan seperti pengembangan bahan bakar non-fosil untuk MotoGP. “Ini soal memilih investasi yang paling menjanjikan,” ujar seorang analis olahraga.


Hiatus MotoE memungkinkan Dorna fokus pada inovasi MotoGP, seperti bahan bakar non-fosil untuk 2027, sambil memantau perkembangan teknologi listrik. Jika pasar motor listrik pulih atau teknologi baru muncul, MotoE berpotensi kembali. Keputusan ini mencerminkan strategi cerdas untuk menyeimbangkan inovasi dan daya tarik penggemar di tengah dinamika industri yang berubah.

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.