Max Verstappen Tanggapi Komentar Sergio Perez dan Isu Mercedes di F1 GP Austria 2025

© XPBimages

© XPBimages

Menjelang Grand Prix Austria 2025 di Sirkuit Red Bull Ring, Max Verstappen menanggapi komentar mantan rekan setimnya, Sergio Perez, yang membahas insiden kontroversial mereka pada musim 2022 di podcast Desde el Paddock. Verstappen menegaskan hubungan baiknya dengan Perez, sekaligus menepis spekulasi ketegangan. Di sisi lain, George Russell mengungkapkan bahwa penundaan kontrak barunya dengan Mercedes mungkin terkait upaya tim untuk mengejar tanda tangan Verstappen, menambah dinamika menjelang balapan kandang Red Bull.

“Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Checo. Kami selalu menjadi rekan setim yang hebat, saya sangat menghormatinya, dan dia juga menghormati saya. Itu saja dari sisi saya.”

Verstappen menanggapi komentar Perez di podcast Desde el Paddock, di mana Perez menyebut insiden di GP Brasil 2022, saat Verstappen menolak perintah tim untuk memberi posisi kepada Perez yang tengah bersaing untuk posisi kedua di kejuaraan pembalap. Perez mengindikasikan bahwa Verstappen menyimpan dendam dari kecelakaan Perez di kualifikasi Monaco 2022, yang memengaruhi posisi start Verstappen. Dalam tanggapannya, Verstappen menolak anggapan adanya ketegangan, menekankan hubungan positif mereka selama empat tahun sebagai rekan setim di Red Bull (2021–2024). Ia juga menyebutkan rencana untuk bertukar helm dengan Perez, menunjukkan sikap hormat dan niat untuk mempertahankan hubungan baik di luar lintasan.

“Apa yang ditulis di media, saya tahu siapa Checo sebenarnya, dan kami memiliki hubungan yang baik. Saya menantikan untuk bertemu dengannya lagi di paddock, mungkin di Meksiko nanti.”

Verstappen menegaskan bahwa narasi media tentang konflik mereka tidak mencerminkan kenyataan. Ia menyoroti kedekatan pribadi dengan Perez, termasuk rencana untuk memberikan helm dengan pesan khusus sebagai balasan atas helm yang diberikan Perez kepadanya. Pernyataan ini menunjukkan upaya Verstappen untuk meredam spekulasi dan fokus pada aspek positif hubungan mereka, meskipun Perez kini tidak lagi di Red Bull setelah musim 2024 yang sulit, di mana ia tertinggal 285 poin dari Verstappen. Komentar ini juga mencerminkan kedewasaan Verstappen dalam menghadapi kontroversi, terutama di tengah tekanan sebagai juara dunia empat kali yang kini menghadapi tantangan dari McLaren dan Ferrari di musim 2025.

Dalam podcast Desde el Paddock, Perez mengungkapkan bahwa Verstappen menyimpan dendam atas kecelakaan Perez di kualifikasi Monaco 2022, yang mengamankan posisi ketiga untuk Perez tetapi menghambat Verstappen di posisi keempat. Perez menyebut Verstappen tidak menyampaikan masalah ini secara langsung, melainkan menunjukkan sikapnya di GP Brasil 2022 dengan menolak perintah tim untuk memberi posisi. Perez menyatakan bahwa masalah ini telah diselesaikan pasca-Baku 2022, namun Verstappen “menyimpan sesuatu” hingga meledak di lintasan. Meski begitu, Perez menegaskan bahwa ia akan menceritakan kisah lengkapnya dalam buku autobiografinya kelak, menunjukkan bahwa ia tidak ingin memperpanjang konflik.

George Russell, pembalap Mercedes, mengungkapkan bahwa penundaan kontrak barunya dengan tim mungkin terkait upaya Mercedes untuk mengejar Max Verstappen sebagai pengganti Lewis Hamilton, yang pindah ke Ferrari pada 2025. Bos Mercedes, Toto Wolff, telah menyatakan bahwa kesepakatan dengan Russell adalah soal “kapan, bukan jika,” tetapi spekulasi tentang Verstappen menambah ketidakpastian. Verstappen sendiri mengakui adanya pembicaraan “jujur” dengan Mercedes, meskipun ia menegaskan komitmennya untuk tetap bersama Red Bull pada 2025. Isu ini menciptakan dinamika menarik di paddock, terutama karena Red Bull menghadapi tantangan setelah kehilangan figur kunci seperti Adrian Newey dan Jonathan Wheatley.

Grand Prix Austria 2025 di Sirkuit Red Bull Ring (4,318 km, 71 lap) menjadi balapan kandang bagi Verstappen dan Red Bull. Verstappen, dengan rekor kemenangan di Austria pada 2018, 2019, 2021, dan 2023, diunggulkan untuk tampil dominan, meskipun tekanan dari McLaren (Lando Norris, Oscar Piastri) dan Ferrari (Lewis Hamilton, Charles Leclerc) semakin ketat. Verstappen menghadapi risiko larangan balapan karena hanya berjarak satu poin penalti dari batas setelah insiden dengan Russell di Spanyol. Sesi latihan bebas pertama dimulai pada Jumat, 27 Juni 2025, pukul 17:30 WIB, diikuti kualifikasi pada Sabtu pukul 20:00 WIB, dan balapan utama pada Minggu pukul 19:00 WIB. Cuaca cerah dengan suhu sekitar 20°C diharapkan mendukung performa optimal.

Tanggapan Verstappen terhadap komentar Perez menunjukkan pendekatan diplomatis untuk meredam spekulasi media, sekaligus menegaskan profesionalismenya sebagai juara dunia. Hubungan positifnya dengan Perez, yang terjalin selama empat tahun di Red Bull, terlihat dari dukungannya terhadap Perez di tengah kritik keras pada 2024, ketika Perez kesulitan dengan mobil RB20 yang sulit dikendarai. Verstappen bahkan menyebut Perez sebagai “pembalap hebat” dan mengakui bahwa masalah mobil berkontribusi pada performa buruk Perez, menunjukkan simpati yang tulus.

Isu kontrak Mercedes menambah lapisan ketegangan di musim 2025. Meskipun Verstappen berkomitmen untuk Red Bull pada 2025, spekulasi tentang potensi pindah ke Aston Martin (dengan dukungan Honda dan Adrian Newey pada 2026) atau Mercedes menunjukkan bahwa masa depannya jangka panjang belum pasti. Performa Red Bull di GP Austria akan krusial, terutama setelah kehilangan gelar konstruktor pada 2024 karena ketergantungan pada Verstappen tanpa dukungan kuat dari rekan setim seperti Perez atau penggantinya, Liam Lawson dan Yuki Tsunoda.

Pernyataan Verstappen menunjukkan kedewasaannya dalam menangani narasi media, memperkuat citranya sebagai pemimpin tim yang tetap fokus pada performa di lintasan. Dukungannya terhadap Perez juga dapat meningkatkan moral penggemar Red Bull, yang mengharapkan harmoni di tengah tantangan tim pasca-kepergian Perez dan figur kunci lainnya. Isu Mercedes, meskipun spekulatif, menciptakan antisipasi tentang pergerakan pembalap di masa depan, terutama dengan kontrak Russell yang belum final. Di Red Bull Ring, dengan kapasitas penonton hingga 105.000, performa Verstappen akan menjadi sorotan utama, terutama jika ia mampu mengulang dominasinya di kandang sendiri.

Verstappen menghadapi beberapa tantangan di GP Austria. Pertama, ia harus menjaga disiplin balap untuk menghindari poin penalti tambahan yang dapat memicu larangan balapan, terutama setelah insiden dengan Russell di Spanyol. Kedua, tekanan dari McLaren, yang tampil kuat di musim 2025, dan Ferrari, dengan duet Hamilton-Leclerc, menuntut performa sempurna. Ketiga, Red Bull harus mengatasi ketidakstabilan setelah kepergian Perez dan staf kunci, dengan Yuki Tsunoda sebagai rekan setim baru yang masih diuji. Terakhir, meskipun cuaca diprediksi cerah, Red Bull Ring dikenal dengan angin lintasan yang dapat memengaruhi strategi aerodinamis.

Grand Prix Austria 2025 adalah kesempatan bagi Verstappen untuk memperkuat posisinya di kejuaraan pembalap, terutama setelah ancaman dari Oscar Piastri, yang unggul 49 poin. Dengan rekor kuat di Red Bull Ring dan dukungan penuh dari tim kandang, Verstappen berpeluang meraih kemenangan kelima di Austria, asalkan menghindari insiden di lintasan. Tanggapannya terhadap Perez menunjukkan fokusnya tetap pada balapan, bukan drama media, sementara isu Mercedes menambah intrik untuk musim 2026. Tes pasca-balapan di Austria akan menjadi momen penting untuk menyempurnakan RB21 menjelang seri berikutnya.

Jangan lewatkan aksi Max Verstappen di F1 GP Austria 2025! Kunjungi SPORTRIK untuk pembaruan real-time, statistik pebalap, dan analisis mendalam tentang dunia balap Formula 1.

Klasemen Pembalap F1

PosisiPembalapTimPoin
1Oscar PiastriMcLaren198
2Lando NorrisMcLaren176
3Max VerstappenRed Bull Racing Honda RBPT155
4George RussellMercedes-Benz136
5Charles LeclercFerrari104

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar untuk artikel ini.