Lewis Hamilton hadapi akhir pekan sulit di Grand Prix Hongaria 2025, finis P12 setelah start dari posisi yang sama. Mantan pembalap F1 dan analis Sky Sports, Martin Brundle, sebut perjuangan Hamilton di Ferrari “menyesakkan untuk disaksikan.” Hamilton, yang pindah dari Mercedes ke Ferrari musim ini, sebut dirinya “tak berguna” dan sarankan tim cari pengganti. Meski begitu, ia optimistis manfaatkan jeda musim panas untuk bangkit.
Hamilton gagal lolos ke Q3, start dari P12, posisi terburuknya musim ini. “Saya benar-benar tak berguna,” katanya usai kualifikasi, seraya menyarankan Ferrari ganti pembalap. Dalam balapan, ia tak mampu maju, finis P12 tanpa tanda kemajuan signifikan. “Ada banyak hal di belakang layar yang tidak bagus,” ujar Hamilton pasca-balapan saat diminta klarifikasi oleh Sky Sports. Brundle, yang komentari balapan di Hungaroring, catat Hamilton tampak terpuruk. “Dia jelas dalam situasi pribadi yang sulit,” tulis Brundle dalam kolom Sky Sports, “dan selama balapan, ia tetap di P12 tanpa menunjukkan tanda-tanda kemajuan.”
Hamilton terlibat insiden dengan Max Verstappen di Tikungan 4 yang cepat dan sulit. Verstappen coba salip dengan agresif, tapi Hamilton pilih keluar lintasan untuk hindari kontak. Hamilton tolak hadiri sidang steward, serahkan keputusan ke tim. Verstappen, yang hadir dan beri penjelasan, lolos dari penalti. Brundle nilai langkah Hamilton ini tunjukkan keterpurukannya, karena ia “tampak ingin menghukum diri sendiri” dengan komentar pasca-kualifikasi dan sikap pasca-balapan.
Sementara Hamilton kesulitan, rekan setimnya, Charles Leclerc, rebut pole position dengan gaya impresif, manfaatkan perubahan angin dan hujan ringan di Q3. Leclerc pimpin awal balapan dengan kecepatan bagus, tapi performa Ferrari menurun seiring lomba. Leclerc keluhkan masalah mobil via radio, diduga terkait ketinggian mobil yang terlalu rendah, yang bisa sebabkan pelanggaran aturan “plank” seperti di GP Tiongkok. Meski begitu, Leclerc tetap ungguli Hamilton, soroti kontras performa kedua pembalap Ferrari.
Hamilton sampaikan di debrief Ferrari bahwa ia nantikan jeda musim panas untuk “reset dan recharge.” Brundle sebut jeda ini “tak bisa lebih tepat waktu.” “Menyesakkan melihat juara hebat ini dalam kesulitan besar,” tambah Brundle, “dan kita harus harap ia bisa atasi badai ini dan kembali ke performa terbaik, tapi kalau tidak, sulit melihatnya bertahan dua musim lagi di Ferrari atau di mana pun.” Hamilton, dengan pengalaman tujuh gelar dunia, diharapkan bangkit di balapan berikutnya, GP Belanda, 29-31 Agustus 2025.
Perjuangan Hamilton di Ferrari jadi sorotan di GP Hongaria. Dengan hanya satu kemenangan Sprint di Tiongkok dan tanpa podium di grand prix, musim debutnya di Ferrari menantang. Jeda musim panas jadi kesempatan kunci untuk perbaiki chemistry dengan tim. Untuk update F1 dan profil pembalap, kunjungi SPORTRIK.
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.