Lewis Hamilton menghadapi kekecewaan besar di sesi kualifikasi Grand Prix Hungaria 2025. Menurut analisis mendalam SPORTRIK, pembalap Ferrari ini gagal mencapai Q3 untuk kedua kalinya berturut-turut, hanya finis di posisi ke-13. Sebagai pembalap tersukses di Hungaroring dan juara dunia tujuh kali, Hamilton berharap bangkit setelah hasil buruk di Belgia. Namun, performa mengecewakan ini menambah tekanan pada musim debutnya bersama Ferrari. Artikel ini mengulas kegagalan Hamilton, performa tim Ferrari, dan prospek balapan, dengan informasi yang diverifikasi dari sumber terpercaya.
Hamilton memasuki akhir pekan dengan rekor gemilang di Hungaroring, namun gagal mencapai Q3, hanya mampu finis di posisi ke-13. “Setiap kali, setiap kali,” keluh Hamilton melalui radio tim, mencerminkan frustrasinya, sebagaimana dilaporkan RacingNews365. Ini menandai kegagalan kedua berturut-turut setelah tersingkir di Q2 di Belgia. Oleh karena itu, posisi start yang buruk ini menyulitkan Hamilton untuk meraih hasil optimal di balapan Minggu. Rekan setimnya, Charles Leclerc, berhasil lolos ke Q3 meski mengalami momen menegangkan di Tikungan 4, menunjukkan performa yang lebih konsisten. Dengan demikian, Hamilton tertinggal dari Leclerc, yang telah mengunggulinya 9-4 dalam kualifikasi musim ini dengan selisih rata-rata 0,151 detik.
Analisis SPORTRIK, berdasarkan laporan BBC Sport, menunjukkan bahwa Ferrari menghadapi tantangan dengan mobil SF-25, yang merupakan mobil terlemah di antara empat tim teratas dengan selisih rata-rata 0,393 detik dari McLaren di kualifikasi. Hamilton mengeluhkan kurangnya keseimbangan mobil, mirip dengan keluhan Kimi Antonelli tentang cengkeraman belakang saat masih di Mercedes.
Upaya Ferrari untuk memperbaiki performa, termasuk pengujian suspensi baru, belum membuahkan hasil signifikan, sebagaimana diakui Hamilton dalam pernyataannya di Belgia: “Di simulator tidak ada perubahan, mobil terasa sama.” Oleh sebab itu, tim perlu mengevaluasi data kualifikasi untuk meningkatkan daya saing di balapan. Selain itu, karakter sirkuit Hungaroring yang menuntut cengkeraman tinggi memperburuk situasi.
Meski start dari posisi ke-13, Hamilton masih memiliki peluang untuk meraih poin di balapan. Hungaroring dikenal sulit untuk menyalip, sehingga strategi balap dan manajemen ban akan krusial. Dengan pengalaman tujuh gelar juara dunia, Hamilton mampu mengejar posisi lebih baik jika Ferrari dapat mengoptimalkan pengaturan mobil. Namun, persaingan ketat dari tim seperti McLaren dan Red Bull menambah tantangan.
Hamilton sendiri menyebut musim 2025 sebagai “tahun pembangunan” menuju perubahan regulasi 2026, menunjukkan fokus jangka panjangnya untuk meraih gelar kedelapan bersama Ferrari. Oleh karena itu, performa balapan ini akan menjadi ujian penting bagi adaptasinya dengan tim baru.
SPORTRIK menyimpulkan bahwa kegagalan Lewis Hamilton di kualifikasi Grand Prix Hungaria 2025 mencerminkan tantangan adaptasi di musim debutnya bersama Ferrari. Dengan posisi start ke-13 dan mobil yang kurang kompetitif, Hamilton menghadapi balapan yang sulit. Meskipun demikian, pengalamannya dan fokus tim pada 2026 memberikan harapan untuk perbaikan. Untuk pembaruan terbaru tentang Formula 1, kunjungi SPORTRIK.
Klasemen Pembalap F1
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Oscar Piastri | McLaren | 284 |
2 | Lando Norris | McLaren | 275 |
3 | Max Verstappen | Red Bull Racing Honda RBPT | 187 |
4 | George Russell | Mercedes-Benz | 172 |
5 | Charles Leclerc | Ferrari | 151 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.