McLaren mendominasi musim F1 2025, tetapi apa jadinya jika Oscar Piastri dan Lando Norris tidak ikut serta? Dalam skenario hipotetis ini, George Russell dari Mercedes akan memimpin klasemen pembalap, mengungguli Max Verstappen. Artikel ini mengulas skenario tanpa McLaren dan dampaknya pada klasemen. Bagikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah!
McLaren telah menguasai musim 2025, memenangkan 11 dari 14 grand prix yang telah berlangsung. Piastri memimpin klasemen pembalap dengan 284 poin, unggul sembilan poin atas Norris (275 poin), sementara Verstappen berada di posisi ketiga dengan 187 poin, tertinggal 97 poin. Russell, saat ini di urutan keempat dengan 172 poin, hanya memenangkan satu balapan (Kanada). Hanya dua kali musim ini Piastri dan Norris tidak finis di podium, menunjukkan dominasi MCL39.
Jika Piastri dan Norris dihapus dari klasemen, peta kejuaraan berubah drastis. Berdasarkan perhitungan ulang, Russell akan memimpin dengan 250 poin, berkat kemenangan di Tiongkok, Bahrain, Miami, dan Hungaria. Verstappen akan berada di posisi kedua dengan 242 poin, dengan kemenangan di Australia dan Arab Saudi. Charles Leclerc dari Ferrari akan berada di urutan ketiga dengan 224 poin, diikuti Lewis Hamilton dengan 165 poin.
Berikut klasemen pembalap tanpa McLaren setelah 14 balapan:
1 | George Russell | Mercedes AMG Petronas | 5 | 250 |
2 | Max Verstappen | Oracle Red Bull Racing | 4 | 242 |
3 | Charles Leclerc | Scuderia Ferrari HP | 4 | 224 |
4 | Lewis Hamilton | Scuderia Ferrari HP | 0 | 165 |
5 | Kimi Antonelli | Mercedes AMG Petronas | 0 | 91 |
6 | Alex Albon | Atlassian Williams Racing | 0 | 91 |
7 | Nico Hulkenberg | Stake F1 Team Kick Sauber | 1 | 64 |
8 | Fernando Alonso | Aston Martin Aramco | 0 | 52 |
Tanpa McLaren, beberapa pembalap mendapat sorotan. Nico Hulkenberg dari Stake F1 akan meraih kemenangan perdana di Silverstone dan podium di Barcelona, sebuah capaian luar biasa. Fernando Alonso dari Aston Martin akan naik podium di Hungaria, sementara Alex Albon dari Williams akan finis di posisi tiga besar di Miami dan Imola. Esteban Ocon dari Haas juga akan mencetak podium pertama timnya di Tiongkok. Hamilton, meski tanpa kemenangan grand prix, akan memiliki lima podium untuk Ferrari.
Skenario ini menyoroti performa konsisten Russell, yang memanfaatkan peluang di balapan seperti Bahrain, di mana ia menahan Norris untuk finis kedua, dan Kanada, di mana ia menang dari pole. Verstappen, meski kompetitif dengan empat kemenangan, akan kalah delapan poin dari Russell karena inkonsistensi Red Bull. Ferrari tetap kuat, dengan Leclerc dan Hamilton di posisi tiga dan empat, menunjukkan daya saing SF-25 meski tertinggal dari McLaren.
Penggemar di media sosial, seperti yang dikutip oleh Crash.net, menyebut kejuaraan tanpa McLaren akan “jauh lebih menarik” karena persaingan ketat antara Russell, Verstappen, dan Leclerc. Namun, dominasi McLaren membuat skenario ini murni hipotetis.
Dengan 10 balapan tersisa, termasuk Grand Prix Belanda pada 29-31 Agustus, Russell tetap berpeluang mengejar Piastri dan Norris di dunia nyata, meski tertinggal 62 poin dari pemimpin klasemen. Mercedes berencana memperkenalkan peningkatan besar di Imola, yang dapat mendekatkan Russell ke McLaren. Akankah Russell menjadi ancaman nyata bagi McLaren, atau skenario ini hanya mimpi? Tulis pendapat Anda di kolom komentar!
Klasemen Pembalap F1
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Oscar Piastri | McLaren | 284 |
2 | Lando Norris | McLaren | 275 |
3 | Max Verstappen | Red Bull Racing Honda RBPT | 187 |
4 | George Russell | Mercedes-Benz | 172 |
5 | Charles Leclerc | Ferrari | 151 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.