SPORTRIK - Setelah spekulasi liar beredar selama akhir pekan GP Miami, akhirnya FIA menyatakan McLaren tidak bersalah terkait dugaan penggunaan air untuk mendinginkan ban secara ilegal. Isu ini sempat mengguncang paddock Formula 1 dan memicu berbagai teori konspirasi. Namun, apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana FIA membuktikan kebenarannya?
McLaren Dituduh Gunakan Air untuk Mendinginkan Ban
Rumor panas merebak di paddock F1 usai performa impresif McLaren di GP Miami 2025. Beberapa tim menuding McLaren melakukan ?trik licik? dengan menyemprotkan air di area roda untuk menurunkan suhu ban?sebuah langkah yang, jika disengaja untuk keuntungan performa, dilarang oleh regulasi teknis FIA.
Namun, tidak ada bukti langsung yang mendukung klaim ini. ?Itu hanya asumsi berdasarkan foto dan cuaca,? kata Andrea Stella, Team Principal McLaren.
FIA Lakukan Investigasi Menyeluruh
Menanggapi spekulasi tersebut, FIA langsung melakukan investigasi terhadap sistem pendinginan dan prosedur pit stop McLaren. Mereka memeriksa data sensor, video, dan konfigurasi teknis seluruh komponen mobil.
Hasilnya: tidak ditemukan pelanggaran apapun. FIA menyatakan bahwa kelembaban atau genangan air yang terlihat hanyalah hasil dari proses alami pendinginan rem dan kondisi cuaca lembap saat itu.
?Tidak ada pelanggaran regulasi. Air yang terlihat berasal dari sistem legal dan tidak ditujukan untuk memengaruhi suhu ban,? demikian pernyataan resmi FIA.
McLaren Lega dan Fokus ke Seri Berikutnya
McLaren menyambut hasil investigasi ini dengan tenang. Mereka menegaskan bahwa seluruh inovasi yang digunakan sudah sesuai dengan regulasi. ?Kami selalu beroperasi dalam aturan. Kami senang FIA memastikan keadilan,? tambah Stella.
Dengan polemik terselesaikan, tim asal Woking ini kini mengalihkan fokus ke GP Emilia Romagna dengan harapan mempertahankan momentum positif mereka.
Dunia F1 memang sering dihiasi teori dan kontroversi. Dari DAS Mercedes hingga diffuser Red Bull, inovasi teknis kerap jadi sasaran tuduhan ketika performa tim tertentu melonjak tajam. Kasus McLaren ini mengingatkan bahwa di balik teknologi rumit F1, transparansi dan regulasi ketat tetap jadi pengawas utama.
Ikuti berita teknis dan kontroversi F1 terkini hanya di SPORTRIK.COM