Analisis mendalam dari Sportrik mengungkapkan bahwa kepala tim Ferrari, Fred Vasseur, mengakui bahwa baik tim maupun Lewis Hamilton meremehkan tantangan adaptasi setelah pembalap asal Inggris ini bergabung dengan tim. Selain itu, transisi ini ternyata lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dalam pengantar ini, kami merangkum bahwa Hamilton, juara dunia Formula 1 tujuh kali, menghadapi awal yang sulit di Ferrari setelah meninggalkan Mercedes. Meski demikian, Vasseur membela performa Hamilton, menegaskan bahwa perbedaan hasil antara Hamilton dan rekan setimnya sering kali dipengaruhi oleh faktor keberuntungan.
Selanjutnya, Vasseur menjelaskan bahwa baik dia maupun Hamilton "meremehkan perubahan ke lingkungan baru". Hamilton telah menghabiskan 18 tahun bersama tim-tim Inggris, termasuk McLaren dan Mercedes, dengan lingkungan mesin yang konsisten. Oleh karena itu, perbedaan antara Ferrari dan Mercedes ternyata lebih besar dibandingkan dengan perbedaan antara Mercedes dan McLaren.
Vasseur juga membandingkan situasi Hamilton dengan mantan pembalap Ferrari, Carlos Sainz, yang lebih terbiasa berpindah tim. "Ketika Lewis tiba di Ferrari, kami dengan naif berpikir dia akan langsung menguasai segalanya," ungkap Vasseur. Akibatnya, tim menyadari bahwa stabilitas jangka panjang Hamilton di tim sebelumnya membuat transisi ini lebih menantang dari yang diperkirakan.
Di sisi lain, analisis Sportrik menyoroti performa Hamilton di Grand Prix Hungaria, di mana ia hanya finis di posisi ke-12 pada sesi kualifikasi, sementara rekan setimnya, Charles Leclerc, meraih pole position. Hamilton bahkan menyebut dirinya "sama sekali tidak berguna" dan menyarankan tim untuk "mengganti pembalap". Namun, Vasseur menegaskan bahwa selisih waktu antara kedua pembalap sangat tipis.
"Sering kali ini soal keadaan, dan Lewis lebih sering berada di sisi yang kurang beruntung akhir-akhir ini," kata Vasseur. Ia menambahkan bahwa di Q1, Hamilton lebih cepat dari Leclerc, dan di Q2 hanya tertinggal 0,1 detik, serta hanya 15 ribu detik dari lolos ke tahap berikutnya. Dengan demikian, meskipun hasil akhir tampak buruk, performa kedua pembalap sebenarnya hampir setara, dan tim bisa saja finis di posisi 11 dan 12.
Lebih lanjut, Vasseur menyoroti kemajuan Hamilton sejak Grand Prix Kanada, empat balapan sebelumnya. "Butuh empat hingga lima balapan bagi Lewis untuk menguasai situasi," ujarnya. Sejak itu, Hamilton menunjukkan tanda-tanda berada di jalur yang benar, dengan adaptasi yang semakin baik terhadap mobil dan dinamika tim Ferrari.
Dalam penutup, analisis ini menegaskan bahwa Ferrari mengakui kesalahan dalam menilai tantangan adaptasi Hamilton, tetapi prospek ke depan tampak positif. Sportrik menyoroti pentingnya kesabaran dalam transisi pembalap di Formula 1. Untuk berita olahraga terkini, kunjungi SPORTRIK.
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.