Tsunoda Dapat Penalti di F1 GP Inggris 2025, Red Bull Merana

Yuki Tsunoda © Red Bull Content Pool

Yuki Tsunoda © Red Bull Content Pool

Yuki Tsunoda kembali menghadapi kekecewaan bersama Red Bull setelah mendapat penalti 10 detik di F1 GP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone. Insiden ini menambah deretan hasil buruk Tsunoda musim ini, memperpanjang kesulitannya menandingi rekan setim, Max Verstappen. Berikut rincian insiden dan konteks performa Tsunoda.

Insiden Penalti Tsunoda

Balapan F1 GP Inggris 2025, yang digelar pada 6 Juli 2025 pukul 15:00 BST, berlangsung dalam kondisi lintasan basah akibat hujan. Tsunoda, start dari P11 setelah penalti grid Ollie Bearman, terlibat insiden dengan Oscar Piastri pada lap 27 di tikungan Stowe. Menurut RacingNews365, Tsunoda mencoba menyalip Piastri, tetapi manuvernya dianggap menyebabkan kontak yang tidak perlu, sehingga steward menjatuhkan penalti 10 detik. Red Bull mengonfirmasi penalti ini melalui akun X resmi mereka. Tsunoda finis di luar poin, memperburuk catatan musimnya yang hanya mengumpulkan tujuh poin dari sembilan balapan bersama Red Bull.

Performa Tsunoda

  1. Kesulitan di Red Bull: Tsunoda, yang menggantikan Liam Lawson setelah dua balapan 2025, terus berjuang dengan mobil RB21 yang sulit dikuasai. Kualifikasi di Silverstone hanya menghasilkan P12, meski naik ke P11 akibat penalti pembalap lain, menandai kegagalan kelima berturut-turut untuk mencapai Q3.
  2. Riwayat Penalti: Musim ini, Tsunoda telah menerima beberapa penalti, termasuk penalti 10 detik dan dua poin penalti di GP Austria karena menyebabkan tabrakan dengan Franco Colapinto, serta penalti grid 10 posisi di GP Kanada karena melanggar aturan bendera merah.
  3. Perbandingan dengan Verstappen: Tsunoda kerap tertinggal jauh dari Verstappen, yang meraih pole di Silverstone. Christian Horner, kepala tim Red Bull, menyebut “delta besar” antara kedua pembalap, menyoroti kesulitan Tsunoda menyesuaikan diri dengan RB21 yang dirancang sesuai gaya Verstappen.
  4. Tantangan Teknis: Tsunoda mengeluhkan kurangnya grip dan keseimbangan mobil, seperti yang ia ungkapkan di X setelah GP Austria: “Saya tidak punya grip, bro.” Di Silverstone, ia menyebut masalah penyetelan mobil sebagai alasan kegagalan Q3, meski merasa telah menunjukkan potensi kecepatan.

Penalti Tsunoda di Silverstone mencerminkan kesulitan berulang dalam mengelola balapan di bawah tekanan. Meski menunjukkan kecepatan sesekali, seperti di FP2 GP Austria, ia gagal konsisten di hari balapan. RB21 yang kompleks, dirancang untuk Verstappen, terus menjadi tantangan. Hujan di Silverstone memperburuk situasi, karena Tsunoda kesulitan dengan strategi ban dan manuver agresif. Dukungan Horner dan Helmut Marko tetap ada, tetapi masa depan Tsunoda di Red Bull dipertanyakan, dengan rumor ketertarikan Cadillac untuk 2026.

Penalti ini memperpanjang paceklik poin Tsunoda, melemahkan posisi Red Bull di klasemen konstruktor. Dukungan fans di X bercampur, dengan beberapa menyayangkan performa Tsunoda dan mendesak perbaikan mobil kedua Red Bull. Penonton Silverstone, dengan tribun penuh, meningkatkan penjualan merchandise, meski fokus tertuju pada duel McLaren dan Verstappen.

Yuki Tsunoda berkata:

“Saya coba maksimal, tapi penyetelan mobil masih sulit.”

Christian Horner menambahkan:

“Yuki butuh dukungan. Kami akan cari solusi untuknya.”

Tsunoda harus mengatasi kurangnya konsistensi dan menyesuaikan gaya balapnya dengan RB21. Hujan di Silverstone menuntut manajemen ban yang lebih baik, dan penalti menunjukkan perlunya keputusan yang lebih hati-hati di lintasan.

Dengan balapan berikutnya di Hungaroring, Tsunoda perlu memanfaatkan sesi latihan untuk memperbaiki penyetelan mobil. Tanpa peningkatan, posisinya di Red Bull semakin tertekan.

Yuki Tsunoda terima penalti di F1 GP Inggris 2025, perpanjang derita Red Bull. Akankah ia bangkit? Ikuti liputan eksklusif hanya di SPORTRIK!

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar untuk artikel ini.