Mohammed Ben Sulayem Diprediksi Tak Berlawanan di Pemilihan Presiden FIA

© GettyImages
© GettyImages

FIA, Sportrik Media - Presiden FIA saat ini, Mohammed Ben Sulayem, diprediksi akan berhadapan tanpa saingan di pemilihan presiden FIA pada Desember mendatang. Hal ini setelah kandidat dari FIA Forward, Tim Mayer, diharapkan secara resmi mundur dari proses tersebut pada Jumat ini, menurut laporan surat kabar Inggris The Guardian.

 

Mayer dijadwalkan menggelar konferensi pers di Austin, Texas, pada Jumat pagi untuk "menguraikan masa depan" kampanye FIA Forward-nya. Analisis mendalam Sportrik Media menunjukkan bahwa langkah ini mencerminkan tantangan struktural dalam membangun tim kandidat yang memenuhi persyaratan FIA, terutama representasi regional.

 

Mayer awalnya menjadi salah satu dari tiga kandidat yang siap menentang Ben Sulayem, bersama jurnalis Belgia Virginie Philpott dan mantan pembalap Laura Villars. Kandidat untuk pemilihan 12 Desember diwajibkan mengungkapkan tim mereka pada 24 Oktober, yang harus mencakup enam wakil presiden potensial untuk olahraga, satu dari masing-masing enam wilayah global FIA.

Hambatan Representasi Regional bagi Saingan Ben Sulayem

Faktor krusial yang membuat saingan Ben Sulayem kesulitan adalah dukungan dari Fabiana Ecclestone, istri mantan pemilik Formula 1 Bernie Ecclestone. Ia merupakan satu-satunya perwakilan Dewan Olahraga Motor Dunia FIA dari Amerika Selatan dan telah berpihak pada Ben Sulayem. Akibatnya, para rival tidak mampu membentuk tim yang diperlukan untuk maju pada 24 Oktober.

 

Ketika ditanya tentang proses ini, juru bicara FIA menyatakan: “Pemilihan presiden FIA adalah proses yang terstruktur dan demokratis, bertujuan memastikan keadilan dan integritas setiap tahapannya. Kondisi yang berlaku untuk representasi regional Wakil Presiden untuk Olahraga dan kewajiban memilih mereka dari Dewan Olahraga Motor Dunia untuk membentuk Daftar Presiden bukanlah hal baru. Kriteria ini sudah diterapkan pada pemilihan sebelumnya. Menyiapkan kandidasi untuk Daftar Presiden atau Dewan Dunia memerlukan langkah-langkah tertentu. Sejak publikasi informasi rinci pada 13 Juni, semua kandidat potensial memiliki informasi relevan untuk menyiapkan kandidasi mereka.”

 

Transisi ke pemilihan tanpa saingan ini menimbulkan pertanyaan tentang dinamika kekuasaan di FIA. Sportrik Media menilai bahwa dukungan regional seperti dari Ecclestone menjadi penentu utama, menekankan pentingnya aliansi strategis dalam politik olahraga motor. Selain itu, proses pengungkapan tim pada 24 Oktober menjadi titik kritis, di mana ketidakmampuan membangun koalisi bisa mengakhiri kampanye secara dini.

 

Dalam konteks yang lebih luas, pemilihan ini datang di tengah perubahan regulasi WRC 2027 dan isu keselamatan di berbagai seri motorsport. Ben Sulayem, yang memimpin sejak 2021, telah mendorong inisiatif seperti peningkatan keamanan dan inklusivitas, meskipun menuai kritik dari beberapa pihak terkait transparansi.

DirtFish telah menghubungi kantor Mayer untuk komentar, tetapi belum ada respons hingga laporan ini disusun.

Implikasi bagi Masa Depan FIA dan Motorsport Global

Jika Mayer secara resmi mundur, ini akan menjamin mandat kedua bagi Ben Sulayem tanpa kontes, memungkinkan fokus pada agenda jangka panjang seperti integrasi teknologi hijau dan ekspansi pasar baru. Namun, Sportrik Media memperingatkan bahwa kurangnya oposisi bisa melemahkan akuntabilitas, mendorong kebutuhan reformasi internal FIA untuk memastikan proses pemilihan yang lebih inklusif di masa depan.

 

Selain itu, peran wakil presiden regional menjadi sorotan, karena mewakili keragaman global FIA. Ketidakmampuan kandidat lain merekrut dari Amerika Selatan menyoroti ketergantungan pada figur kunci seperti Ecclestone, yang pengaruhnya melampaui batas wilayah.

Analisis Sportrik Media juga menambahkan bahwa kampanye FIA Forward, yang dipimpin Mayer, bertujuan mereformasi tata kelola FIA dengan penekanan pada transparansi dan dukungan pembalap. Mundurnya Mayer bisa berarti penundaan reformasi tersebut, kecuali Ben Sulayem mengadopsi elemen-elemennya secara sukarela.

 

Lebih lanjut, proses demokratis FIA, seperti yang ditegaskan juru bicara, menunjukkan komitmen terhadap aturan yang konsisten. Namun, para pengamat mempertanyakan apakah kriteria ini cukup fleksibel untuk mendorong kompetisi yang sehat, terutama di tengah dominasi figur mapan.

Prospek Pemilihan FIA Desember 2025

Secara keseluruhan, pemilihan ini berpotensi memperkuat posisi Ben Sulayem, memungkinkan kelanjutan visi kepemimpinannya di FIA. Sportrik Media yakin bahwa meskipun tanpa saingan, tekanan dari komunitas motorsport akan tetap mendorong perubahan positif. Harapan besar tertumpu pada konferensi pers Mayer besok, yang bisa memberikan wawasan lebih dalam tentang dinamika internal FIA.

Sportrik Media akan terus memantau perkembangan pemilihan presiden FIA, menyajikan analisis mendalam tentang implikasi bagi WRC, Formula 1, dan olahraga motor global.

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.