Marquez Akhiri Debat GOAT MotoGP 2025

Terkait Acara Live

MOTOGP LIVE (RUMOR & ANALISIS)

LIVE

Klik untuk menonton

© Michelin

© Michelin

MotoGP, Sportrik Media - Marc Marquez dari Ducati Corse menyamakan rekor tujuh gelar MotoGP dengan Valentino Rossi melalui kemenangan di Kejuaraan Dunia 2025, menutup babak comeback epik setelah lima tahun penuh cobaan. Analisis mendalam mengungkap bagaimana ketangguhan Marquez mengakhiri perdebatan terbesar dalam sejarah MotoGP.


Comeback dari Neraka Cedera

Pada akhir 2022, Marquez menyatakan tekadnya untuk kembali ke puncak bersama Honda, meski mimpi itu sirna akibat motor RC213V yang tak kompetitif. Setelah kecelakaan kelima di Grand Prix Jerman 2023, ia hampir pensiun. Namun, keputusan berani meninggalkan kontrak menguntungkan Honda setahun lebih awal membawanya ke Gresini Racing dengan Ducati spek 2023. Langkah ini berisiko mengakhiri karier yang sudah rapuh, tapi justru membuka "kehidupan kedua" Marquez, seperti yang ia sebutkan jelang Grand Prix Jepang 2025.


Cedera parah pada lengan kanan di 2020 memicu empat operasi besar, termasuk infeksi yang memperlambat pemulihan. Meski menang tiga Grand Prix di 2021 dengan lengan bergeser 30 derajat, dampak mentalnya berat. Dua serangan diplopia pada 2021 dan 2022 sempat mengancam kariernya, mirip insiden 2011. Banyak yang meragukan ia bisa kembali ke performa puncak, apalagi melebihinya.


Dominasi yang Tak Tertandingi

Di Ducati yang bukan yang terbaik musim ini—seperti dibuktikan perjuangan rekan setim Pecco Bagnaia—Marquez mencetak 11 kemenangan Grand Prix, 14 sprint wins, dan 10 akhir pekan penuh 37 poin. Ia meraih lebih dari 85% poin maksimal hingga Motegi. Bagnaia menyebut musim 2025 sebagai "tanpa saingan" bagi Marquez, yang beradaptasi sempurna meski GP25 Ducati tak sekuat tahun-tahun sebelumnya.

Comeback ini dimulai di Valencia pasca-2023, di mana ia meyakinkan Ducati untuk memberi kesempatan. Kemenangan pertama di Aragon 2024 membuka jalan ke posisi ketiga klasemen, memaksa Ducati memprioritaskannya atas Jorge Martin untuk kursi pabrikan 2025. Tanpa performa instan itu, kariernya mungkin berakhir.

gambar artikel

Kisah Comeback Terhebat Olahraga

Tak ada yang menyangka Marquez akan balapan di 2025; kemungkinan pensiun nyata. Dibandingkan Mick Doohan yang bangkit dari cedera kaki 1992 menjadi juara lima kali, atau Niki Lauda yang kembali dari kecelakaan Nurburgring 1976 untuk dua gelar F1 lagi, Marquez unik: ia sudah dianggap terhebat generasinya saat cedera, usai musim 2019 dengan selisih 151 poin. Gelar ketujuh seharusnya datang lima tahun lalu, tapi di usia 32, ia menulis ulang sejarah.


Marquez, GOAT MotoGP Sejati

Debat GOAT MotoGP lama didominasi Rossi dengan tujuh gelar 2001-2009, lintas Honda-Yamaha, meski gagal di Ducati dan kalah tipis 2015 akibat konflik dengan Marquez. Rossi punya 115 kemenangan GP (89 MotoGP), tapi Agostini lebih banyak meski era kompetisinya lemah.


Marquez kini setara: dari 125cc, Moto2, hingga tujuh MotoGP lintas Honda-Ducati. Ia menang sebagai rookie lawan Lorenzo tangguh, dan di 2019 dengan RC213V tersulit. Adaptabilitasnya di 2025, plus 100 kemenangan GP (74 MotoGP), menjadikannya tak tertandingi. Lebih dari 10 tahun di kelas utama, levelnya kini melebihi masa pra-cedera. Marquez tak peduli rekor; ia tinggalkan Honda demi balapan bahagia, dan kini gelar datang lebih banyak.


Marquez menyatakan, "Yang terpenting adalah terus tingkatkan angka itu," menandakan era baru dominasi. Analisis Sportrik yakin rekor akan terus runtuh, mengukuhkan Marquez sebagai GOAT abadi.

Klasemen MotoGP

PosisiPembalapTimPoin
1 Marc Marquez Ducati Lenovo Team 512
2 Alex Marquez BK8 Gresini Racing MotoGP 330
3 Francesco Bagnaia Ducati Lenovo Team 237
4 Marco Bezzecchi Aprilia Racing 229
5 Pedro Acosta Red Bull KTM Factory Racing 188

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.