Kemenangan Ogier di Jepang Jadi yang Paling Memuaskan Musim 2025?

© GettyImages
© GettyImages

WRC, Sportrik MediaSébastien Ogier meraih kemenangan keenamnya di musim WRC 2025 melalui Rally Japan, mengurangi selisih poin dengan pemimpin klasemen Elfyn Evans menjadi hanya tiga poin menjelang final Saudi Arabia. Kemenangan ini terasa paling memuaskan bagi sang juara delapan kali karena pertarungan sengit melawan rekan setimnya di Toyota, yang mendorongnya hingga batas kemampuan di 305 km aspal menantang.

Sébastien Ogier meraih kemenangan keenamnya di musim WRC 2025 melalui Rally Japan
© GettyImages

Ogier, yang dibantu co-driver Vincent Landais, memimpin sejak stage empat hingga finis, meraih 10 kemenangan stage dibandingkan empat milik Evans. Namun, analisis lebih dalam menunjukkan ini bukan dominasi mutlak, melainkan duel ketat di tengah kondisi basah ekstrem. Pada Power Stage terakhir sepanjang 13,94 km, Ogier merebut kemenangan tipis 0,096 detik atas Evans, mengamankan poin bonus krusial yang membawanya ke 269 poin hanya di belakang 272 poin Evans. "Kemenangan hebat lahir dari pertarungan sengit dengan lawan hebat, dan begitulah minggu ini," ujar Ogier kepada Autosport, menekankan kenikmatan intensitas balapan yang jarang ia rasakan sepanjang musim.

 

Selain itu, tekanan datang dari Takamoto Katsuta, pahlawan tuan rumah Toyota, yang sempat memimpin Jumat sebelum masalah power steering akibat air di stage 11 menghentikan lajunya, finis 7,9 detik di belakang Ogier. Katsuta, yang finis kedua, semakin dekat dengan kemenangan WRC pertamanya, meski harapan fans Jepang pupus. Evans sempat mendekat menjadi 1,4 detik di Sabtu pagi dengan kecepatan superior di empat stage awal, tapi Ogier membalas dengan tiga stage terakhir hari itu, membuka gap 6,5 detik. Minggu penuh hujan mempertajam duel, di mana Ogier mengumpulkan 10 poin Super Sunday penuh melalui margin tipis.

 

Analisis kami menyoroti bagaimana kemenangan ini menegaskan keunggulan Ogier di bawah tekanan, kontras dengan musim yang sering memberinya keunggulan kecil. "Elfyn belum mendorongku seperti ini dalam waktu lama," akunya, mengakui kondisi aspal licin dan twisty Japan sebagai ujian terberat tahun ini. 

 

Bagi Evans, yang tetap memimpin, ini adalah pukulan moral: "Seb adalah lawan tangguh, salah satu yang terbaik sepanjang masa." Duel ini menjanjikan final epik di Rally Saudi Arabia perdana, di mana margin tipis bisa menentukan gelar kesembilan Ogier yang setara rekor.

 

Sementara itu, Kalle Rovanperä gagal memanfaatkan momentum dari kemenangan Central Europe, rusak suspensi kiri di stage tiga akibat armco, kehilangan lebih dari empat menit meski perbaikan darurat. 

 

Finis keenam (248 poin), ia kini tertinggal 24 poin dari Evans, mengakui: "Kami dalam pertarungan tapi tidak sepenuhnya; Saudi akan menentukan." Di Hyundai, Adrien Fourmaux hampir podium di i20 N Evo tapi off di stage 15 basah, merobek pintu penumpang malam buruk bagi tim yang gagal poin pabrikan pertama sejak 2014. Thierry Neuville DNF akibat driveshaft rusak, sementara Ott Tänak finis keempat di spek lama sebelum umumkan pensiun penuh waktu akhir tahun.

 

Harapan cerah muncul dari Sami Pajari (Toyota), podium WRC pertama di posisi ketiga, dan Gregoire Munster (M-Sport Ford) finis kelima terbaik karir meski Puma Rally1 understeer. Kemenangan Ogier ini bukan hanya poin, tapi validasi kegigihan—prospek gelar 2025 kini bergantung Saudi. Ikuti analisis lengkap di Sportrik.com.

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.