Insiden antara Oscar Piastri dan Max Verstappen pada Grand Prix Inggris memicu tuntutan klarifikasi dari FIA terkait aturan safety car. Piastri menerima penalti 10 detik karena pengereman mendadak, yang dianggap "berbahaya" oleh steward, sementara Verstappen lolos tanpa sanksi meski sempat menyalip. SPORTRIK menganalisis kontroversi ini, yang telah memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar dan pelaku balap.
Pada lap 21 Grand Prix Inggris, saat safety car hendak masuk ke pit, Piastri, yang memimpin balapan, tiba-tiba mengerem keras dari kecepatan 218 km/jam menjadi 52 km/jam dengan tekanan rem 59,2 psi. Tindakan ini menyebabkan Verstappen, yang berada tepat di belakang, harus mengambil tindakan menghindar dan sempat menyalipnya. Menurut laporan steward, pengereman Piastri dianggap “tidak menentu” dan berpotensi membahayakan pembalap di belakang, terutama dalam kondisi lintasan basah. Akibatnya, Piastri dijatuhi penalti 10 detik dan dua poin penalti pada superlisensinya, yang membuatnya kehilangan kemenangan kepada rekan setimnya, Lando Norris.
Sementara itu, Verstappen, yang kemudian berputar akibat insiden tersebut namun pulih ke posisi kelima, tidak menerima penalti. Ia menyebut hukuman untuk Piastri “sangat ekstrem” dan mempertanyakan konsistensi keputusan FIA, merujuk pada insiden serupa dengan George Russell di Kanada yang tidak dihukum. Penggemar di media sosial juga ramai memperdebatkan keputusan ini, dengan sebagian menilai Piastri menjadi kambing hitam, sementara yang lain menyebut tindakannya berbahaya.
Mantan pembalap cadangan Mercedes dan pembalap Formula E saat ini, Sam Bird, mendesak FIA untuk memberikan panduan yang lebih jelas terkait tekanan rem yang diperbolehkan saat restart safety car. Dalam podcast Chequered Flag BBC, Bird menyatakan, “FIA harus berhati-hati setelah insiden ini terjadi dua kali musim ini. Berapa psi yang diizinkan? 30, 40, atau 50? Harus ada aturan jelas, seperti larangan mengerem di lintasan lurus.” Ia menilai pengereman Piastri masih dalam kendali, meski Verstappen membuat insiden itu tampak lebih berbahaya. Oleh karena itu, Bird menekankan perlunya FIA menetapkan batasan tekanan rem untuk mencegah ambiguitas di masa depan.
Piastri sendiri merasa bingung dengan keputusan steward. Ia menjelaskan bahwa pengereman dilakukan tepat saat lampu safety car padam, yang menurut aturan memungkinkannya mengontrol tempo balapan. “Saya tidak melakukan apapun yang berbeda dari restart sebelumnya. Di Kanada, Verstappen harus menghindar lebih banyak dari Russell, tapi tidak ada penalti,” ujar Piastri kepada Viaplay.
Ia juga menyoroti waktu lampu safety car yang padam terlambat, yang memperumit situasi di lintasan basah. Meski demikian, McLaren memilih untuk tidak mengajukan banding atas penalti tersebut, meskipun bos tim Zak Brown sempat mempertimbangkannya.
Ralf Schumacher, mantan pembalap F1, justru menyebut tindakan Piastri sebagai “balapan kotor”, menegaskan bahwa pengereman mendadak di lintasan lurus berpotensi menyebabkan kecelakaan serius. Namun, pandangan ini bertentangan dengan opini Verstappen, yang menyatakan bahwa insiden tersebut tidak sepenuhnya salah Piastri.
Insiden ini menambah daftar kontroversi FIA musim 2025, setelah keputusan penalti yang diperdebatkan di balapan sebelumnya, seperti di Arab Saudi. Dengan McLaren mendominasi dan Red Bull berjuang di posisi keempat klasemen konstruktor, konsistensi aturan menjadi sorotan. Oleh karena itu, tekanan semakin besar pada FIA untuk memperjelas pedoman, terutama terkait manuver di bawah safety car, guna menjaga integritas balapan.
Kontroversi Piastri-Verstappen menunjukkan perlunya FIA menyempurnakan aturan demi menghindari ketidakadilan di lintasan. Untuk kabar terbaru seputar Formula 1 dan analisis mendalam, kunjungi SPORTRIK dan ikuti perkembangan musim 2025.
Klasemen Pembalap F1
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Oscar Piastri | McLaren | 234 |
2 | Lando Norris | McLaren | 226 |
3 | Max Verstappen | Red Bull Racing Honda RBPT | 165 |
4 | George Russell | Mercedes-Benz | 147 |
5 | Charles Leclerc | Ferrari | 119 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.