Bos BMW Akui Rindu Toprak Razgatlioglu di WorldSBK 2026?

Shaun Muir, Toprak Razgatlioglu, 2025 Estoril WorldSBK, podium. Credit: Gold and Goose.
Shaun Muir, Toprak Razgatlioglu, 2025 Estoril WorldSBK, podium. Credit: Gold and Goose.

WorldSBK, Sportrik Media - Kepala tim ROKiT BMW Motorrad, Shaun Muir, secara terbuka mengakui bahwa BMW akan merindukan kontribusi Toprak Razgatlioglu mulai musim 2026, setelah pembalap Turki berusia 29 tahun itu meraih gelar juara berturut-turut pada 2024 dan 2025. Pernyataan ini disampaikan usai finale Jerez, menandai akhir era dominan Razgatlioglu yang membawa 39 kemenangan bagi BMW Motorrad.

 

Sejak bergabung di awal 2024, Razgatlioglu langsung mengubah nasib tim dengan meraih gelar pertama BMW di sejarah WorldSBK. Prestasi ini semakin mengesankan mengingat rekan setimnya, Michael van der Mark, hanya meraih satu kemenangan di Magny-Cours 2024 saat kondisi hujan dan tidak pernah naik podium sepanjang 2025. Kepergian Razgatlioglu ke MotoGP meninggalkan tantangan besar, meskipun tim merekrut Danilo Petrucci – tiga kali pemenang balapan WorldSBK – dan Miguel Oliveira – lima kali juara MotoGP – untuk mengisi kekosongan di ROKiT BMW Motorrad.

 

Dalam wawancara eksklusif dengan WorldSBK.com pasca-Jerez, Muir tidak menyembunyikan rasa kehilangan. Ia menekankan karisma unik Razgatlioglu yang jarang ditemui di paddock.

“Tentu saja kami akan merindukan Toprak. Saya pikir kejuaraan ini juga akan merindukannya. Dia adalah karakter unik, orang seperti dia jarang muncul. Saya memuji Nicolo [Bulega] karena dia juga luar biasa. Mereka berdua menonjol musim ini. Setiap kali kami mendominasi, kami hanya mendapat tiga poin dari posisi kedua karena Nicolo atau Toprak selalu ada di sana. Tapi Toprak meninggalkan jejak di kejuaraan ini. Dia adalah pembalap Turki pertama yang mendominasi seperti ini dan meraih tiga gelar dunia, dan semua orang, termasuk kami dan seluruh paddock, akan mendoakannya sukses di MotoGP – mereka mendapat karakter sejati.”

Kutipan Muir ini tidak hanya mencerminkan prestasi olahraga, tapi juga nilai emosional Razgatlioglu bagi tim dan penggemar. Analisis lebih dalam menunjukkan bahwa dominasi Razgatlioglu – yang hampir sendirian mengumpulkan poin tim di 2025 – telah membangun fondasi kuat sejak Muir mengambil alih proyek pabrik pada 2019, saat tim hanya punya satu kemenangan.

Muir melanjutkan refleksinya tentang pencapaian ganda ini, yang terasa lebih manis setelah gelar perdana 2024.

“Tidak terbayangkan. Ini gelar pertama bagi BMW tahun lalu, dan kami berjuang keras untuk gelar pabrikan – sayangnya belum tercapai. Toprak hampir sendirian memimpin tim musim ini dengan poinnya, sementara Michael agak kesulitan. Menang satu gelar sudah manis, tapi dua gelar luar biasa. Saya tidak yakin bisa ulangi yang ketiga tahun depan, tapi kami akan berusaha sebaik mungkin. Semua orang harus bangga – dari Berlin dan Munich hingga Inggris di mana kami mempersiapkan segalanya – musim ini sensasional.”

Pernyataan ini menyoroti transformasi BMW dari underdog menjadi juara, dengan Razgatlioglu sebagai katalisator utama. Meski optimis untuk 2026, Muir mengakui tantangan regulasi baru yang bisa mengubah dinamika kompetisi melawan Ducati dan Kawasaki.

 

Sementara itu, Kepala BMW Motorrad Motorsport, Sven Blusch, ikut menyuarakan penghargaan mendalam. Ia menyebut Razgatlioglu sebagai "keluarga" yang telah menulis sejarah.

“Kami sangat bahagia untuk merek, tim, dan Toprak. Toprak telah menulis sejarah untuk BMW, kami sangat berterima kasih padanya. Pintu selalu terbuka untuknya di BMW. Dia sekarang keluarga bagi kami. Seluruh krunya, komunitas Turki – ini perjalanan liar bersama, sedih bahwa berakhir. Tapi kami akan mendukungnya tahun depan, dan dia meninggalkan paddock ini sebagai duta besar untuk WorldSBK – bukan hanya dari sisi kami, tapi untuk seluruh kejuaraan. Semua orang di paddock akan berharap dia sukses di MotoGP. Kami akan pantau dekat dan tetap berhubungan.”

 

Kutipan Blusch menambahkan lapisan kemanusiaan, menekankan peran Razgatlioglu sebagai duta global – mirip dengan Nicolo Bulega bagi Ducati. Bandingkan dengan transisi Ducati pasca-Alvaro Bautista, di mana Bulega berhasil melanjutkan dominasi; BMW kini berharap Petrucci dan Oliveira bisa menciptakan sinergi serupa untuk gelar pabrikan yang luput di 2025.

 

Dari sudut strategis, kepergian Razgatlioglu – pemegang tiga gelar keseluruhan setelah dua dengan Yamaha – berpotensi menguji ketahanan BMW di era baru. Namun, fondasi yang dibangun sejak 2019 menjanjikan adaptasi cepat, dengan fokus pengembangan M 1000 RR untuk tetap kompetitif. Prospek 2026 terlihat cerah jika duo baru ini bisa mereplikasi chemistry tim.

 

Secara keseluruhan, perpisahan ini menutup babak emas WorldSBK 2025 bagi BMW, tapi membuka peluang baru dengan talenta berpengalaman. Dukungan paddock untuk Razgatlioglu di MotoGP akan menjadi sorotan, sementara tim Bavaria siap ulangi keberhasilan. Pantau update di Sportrik.com.

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.