Bisakah Arema FC kembali mengukir sejarah di panggung Piala Presiden 2025? Sebagai juara bertahan dengan empat gelar di saku, tim berjuluk Singo Edan ini bersiap menghadapi tantangan baru di turnamen pramusim paling bergengsi di Indonesia. Dengan kehadiran tim internasional dan skuad yang diperbarui, perjalanan Arema menuju trofi kelima dipenuhi ambisi dan ujian.
Piala Presiden 2025 resmi diluncurkan pada 13 Juni 2025 di Menara Danareksa, Jakarta, menandai kembalinya turnamen pramusim yang dinanti pecinta sepak bola Tanah Air. Enam tim elit akan bersaing, termasuk dua klub internasional, Oxford United dari Inggris dan Port FC dari Thailand, serta empat tim lokal: Persib Bandung, Dewa United, Liga Indonesia All Star, dan Arema FC. Turnamen ini, yang dimulai pada 6 Juli 2025 di Stadion Gelora Bung Karno, menjadi ajang pemanasan krusial jelang Liga 1 2025/2026.
Arema FC, klub kebanggaan Malang, telah mendominasi turnamen ini dengan gelar pada 2017, 2019, 2022, dan 2024. Kemenangan terakhir mereka di Stadion Manahan, Solo, pada 4 Agustus 2024, melalui drama adu penalti melawan Borneo FC, mengukuhkan status mereka sebagai raja pramusim.
Arema FC adalah tim tersukses dalam sejarah Piala Presiden, dengan empat gelar dari enam edisi. Rekor ini menempatkan mereka di atas Persib Bandung dan Persija Jakarta, yang masing-masing hanya meraih satu gelar.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menegaskan kesiapan timnya dalam konferensi pers di Jakarta. Latihan perdana dimulai pada 16 Juni 2025, dengan fokus pada integrasi pemain muda seperti Adi Satryo dan Razzaa Fachrezi serta rekrutan baru asal Brasil, termasuk Paulinho Moccelin dan Yann Motta. Arema akan memulai kiprah mereka pada 8 Juli 2025 melawan Liga Indonesia All Star di Grup A, yang juga dihuni Oxford United.
Perubahan signifikan terjadi di kursi pelatih. Ze Gomes digantikan Marquinhos Santos, pelatih Brasil yang membawa pengalaman dari Clube Nautico. Meski belum pernah menangani tim Asia, kehadiran pemain Brasil di skuad diharapkan memudahkan adaptasinya.
Secara taktis, Arema tampaknya akan mengandalkan kecepatan Paulinho Moccelin di sayap untuk membongkar pertahanan lawan, sementara kiper Lucas Frigeri, yang gemilang di final 2024, tetap menjadi benteng kokoh. Formasi 4-2-3-1, yang sukses di edisi sebelumnya, kemungkinan dipertahankan, dengan penekanan pada transisi cepat dan soliditas lini tengah yang dipimpin Arkhan Fikri. Namun, kehilangan penyerang Charles Lokolingoy, yang mencetak 10 gol musim lalu, menjadi tantangan untuk menjaga ketajaman lini depan.
Keberhasilan Arema mempertahankan gelar akan memperkuat kepercayaan diri menjelang Liga 1, sekaligus mengukuhkan dominasi mereka di pramusim. Bagi sepak bola Indonesia, kehadiran Oxford United dan Port FC menawarkan tolok ukur internasional, mendorong klub lokal seperti Arema untuk meningkatkan standar permainan. Di Malang, gelar ini akan menjadi kebanggaan Aremania, menyatukan komunitas melalui konvoi kemenangan dan euforia di warung kopi.
Gelandang Arema, Muhammad Rafli, menyatakan antusiasmenya: "Saya bersyukur Piala Presiden kembali digelar.
Kami siap memberikan hiburan terbaik dan mempertahankan gelar."
SPORTRIK melihat optimisme Rafli mencerminkan semangat tim yang ingin membuktikan bahwa gelar 2024 bukan kebetulan. Sentimen di kalangan Aremania, sebagaimana terlihat di media sosial, penuh dukungan, dengan Viking bahkan memfasilitasi suporter ke Bandung untuk mendukung tim.
Grup A, yang dijuluki "grup maut," menyajikan ujian berat. Liga Indonesia All Star, dengan komposisi bintang Liga 1, dan Oxford United, dengan pengalaman di Liga Inggris, menuntut Arema untuk tampil konsisten. Konsistensi memang menjadi pekerjaan rumah, mengingat finis di posisi ke-10 pada Liga 1 2024/2025 menunjukkan inkonsistensi di kompetisi domestik.
Dengan pengalaman empat gelar dan dukungan Aremania, Arema memiliki modal kuat untuk melaju jauh. Jika Marquinhos Santos mampu memadukan talenta muda dan pemain asing dengan cepat, Singo Edan berpeluang mengulang sukses 2024. Namun, persaingan ketat dari tim internasional akan menguji kedalaman skuad mereka.
Laga pembuka melawan Liga Indonesia All Star pada 8 Juli 2025 akan menjadi penentu langkah Arema. Kemenangan di laga ini akan memberikan momentum krusial di grup yang kompetitif.
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.