SPORTRIK - Miguel Oliveira menyebut akhir pekan di Le Mans sebagai "mimpi buruk" yang penuh tantangan. Pembalap Trackhouse Racing ini gagal menemukan ritme sepanjang sesi, meninggalkan penggemar bertanya-tanya: apa yang salah dengan performanya? Dengan motor Aprilia yang tak kunjung kompetitif, Oliveira menghadapi salah satu balapan terberat musim ini. Namun, ia tetap optimistis menatap seri berikutnya. Mari kita analisis apa yang terjadi di lintasan.
Akhir Pekan Penuh Hambatan di Le Mans
Oliveira kesulitan sejak sesi latihan di Sirkuit Le Mans. Motor Aprilia miliknya terasa sulit dikendalikan, membuatnya tak mampu bersaing di posisi depan.
?Ini akhir pekan yang sulit untuk dikelola,? ungkap Oliveira kepada MotoGP.com.
Ia kerap kehilangan traksi, terutama saat keluar dari tikungan. Oleh karena itu, posisinya terus merosot selama balapan. Trackhouse Racing, sebagai tim baru, tampaknya belum menemukan formula ideal untuk Oliveira.
Masalah Grip dan Setup Jadi Biang Kerok
Kurangnya grip menjadi keluhan utama Oliveira. Ban belakang sering kehilangan cengkeraman, terutama di lintasan Le Mans yang terkenal licin saat suhu rendah. Selain itu, setup motor tak mampu mengatasi kondisi ini. Tim mencoba berbagai penyesuaian, namun hasilnya minim.
?Saya tak pernah merasa nyaman dengan motor,? jelas Oliveira.
Akibatnya, ia kesulitan menjaga kecepatan konstan, terutama saat mengerem dan masuk tikungan. Masalah ini jelas menghambat potensinya.
Trackhouse Racing: Adaptasi yang Masih Jauh
Trackhouse Racing, debutan di MotoGP 2025, masih mencari arah dengan motor Aprilia. Meski Raul Fernandez, rekan setim Oliveira, menunjukkan kilasan performa, Oliveira belum menemukan chemistry dengan motornya. ?Kami butuh langkah besar untuk bersaing,? katanya. Selanjutnya, tim perlu menyempurnakan komunikasi dan analisis data. Tanpa koneksi yang kuat antara pembalap dan motor, sulit bagi Oliveira untuk menembus papan atas. Oleh karena itu, proses adaptasi ini menjadi kunci perbaikan.
Tantangan Oliveira di Musim 2025
MotoGP 2025 penuh dengan persaingan ketat, dan Oliveira menghadapi tekanan besar. Pembalap seperti Francesco Bagnaia dan Marc Marquez terus mendominasi, membuat setiap kesalahan sangat mahal. Selain itu, Oliveira harus mengatasi kelemahan teknis motornya. Le Mans menunjukkan bahwa Aprilia Trackhouse belum setara dengan tim papan atas seperti Ducati. Meski demikian, Oliveira dikenal sebagai pembalap pekerja keras. Dengan pengalaman, ia berpotensi membalikkan keadaan di sirkuit berikutnya.
Fokus ke GP Catalunya dan Masa Depan
Oliveira tak mau larut dalam kekecewaan. Ia menatap GP Catalunya dengan semangat baru, berharap tim menemukan solusi atas masalah grip dan setup. ?Kami akan mengevaluasi semua data dari Le Mans,? tegasnya. Selanjutnya, kolaborasi dengan insinyur akan ditingkatkan untuk memaksimalkan performa. Trackhouse Racing punya waktu untuk memperbaiki diri sebelum paruh kedua musim. Oleh karena itu, Oliveira optimistis bisa bangkit dan menunjukkan potensi sejatinya.
Ikuti kabar dan komentar terbaru pembalap MotoGP hanya di SPORTRIK.COM