Mengapa Ducati begitu kecewa dengan performa Francesco Bagnaia? Menjelang MotoGP Aragon 2025, tim pabrikan Ducati Lenovo mengakui kekecewaan karena gagal mengatasi masalah motor GP25 yang menghambat Bagnaia di paruh pertama musim. Namun, terobosan teknis di Aragon menghasilkan podium ketiga, di belakang Marc dan Alex Marquez, yang menyapu podium untuk Ducati. Dengan keunggulan Marquez di klasemen, akankah Bagnaia bangkit untuk menantang gelar?
Francesco Bagnaia, juara dunia 2022 dan 2023, menghadapi musim 2025 yang penuh tantangan. Motor GP25, yang dirancang untuk meningkatkan performa, justru bermasalah pada grip depan, terutama di lintasan rendah cengkeraman seperti Le Mans dan Silverstone. Bagnaia hanya meraih tiga kemenangan dari tujuh seri, tertinggal 93 poin dari Marc Marquez. Di Sprint Race Aragon, ia finis ke-12, terburuk musim ini, akibat kehilangan kepercayaan pada ban depan. Namun, di balapan utama pada 8 Juni 2025, Bagnaia bangkit, menyalip Pedro Acosta untuk finis ketiga, dengan waktu 0,7 detik lebih lambat dari Marquez (1:46.7). Terobosan ini datang dari penyesuaian set-up elektronik yang meningkatkan stabilitas motor.
Manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, mengungkapkan frustrasi atas ketidakmampuan tim membantu Bagnaia di awal musim. “Kami muak karena Pecco (Bagnaia) tak bisa menunjukkan potensinya,” ujar Tardozzi. Perbaikan di Aragon, termasuk penyesuaian mapping elektronik dan geometri sasis, memungkinkan Bagnaia bersaing lebih baik. Marc Marquez, yang memenangkan balapan, dan Alex Marquez di posisi kedua, menunjukkan kekuatan GP24 dan GP25. Namun, keunggulan Marquez membuat tekanan pada Bagnaia meningkat, terutama dengan kontraknya hingga 2028 dan rumor tentang pindah ke Yamaha.
Kemenangan Marquez di Aragon memperlebar keunggulannya menjadi 32 poin atas Alex Marquez dan 93 poin atas Bagnaia. Ducati tetap mendominasi kejuaraan konstruktor, tetapi performa inkonsisten Bagnaia mengancam peluang gelar pembalap. Terobosan teknis di Aragon memberikan harapan, tapi lintasan berikutnya, seperti Misano, akan menguji konsistensi GP25. Kegagalan pembalap lain seperti Fabio Quartararo dan Brad Binder, yang crash di Aragon, menegaskan tantangan lintasan.
Bagnaia menghadapi sorotan sebagai “pembalap kedua” di samping Marquez, yang mendominasi musim debutnya bersama Ducati. Spekulasi tentang Jorge Martin ke Honda dan Aprilia yang mengincar Manuel Gonzalez menambah dinamika pasar pembalap. Meski Bagnaia menegaskan komitmennya, tekanan untuk menyaingi Marquez di sisa musim semakin besar. Aragon menjadi titik balik, tetapi Bagnaia harus konsisten untuk menjaga asa gelar.
Jangan lewatkan drama MotoGP 2025! Dari terobosan Bagnaia hingga dominasi Marquez, ikuti semua di SPORTRIK. Klik sekarang untuk analisis eksklusif!
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 233 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 201 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 140 |
4 | Franco Morbidelli | Pertamina Enduro VR46 Racing Team | 104 |
5 | Fabio Di Giannantonio | Pertamina Enduro VR46 Racing Team | 99 |