Brad Binder Ungkap Masalah KTM : Mustahil Diatasi di Grand Prix Italia 2025

Brad Binder

Brad Binder

Brad Binder, pebalap Red Bull KTM Factory Racing, menjadi sorotan pasca-Grand Prix Italia di Mugello akibat pernyataannya tentang masalah teknis yang “mustahil diatasi” pada motor RC16-nya. Meskipun menunjukkan kecepatan kompetitif di sesi latihan, Binder gagal meraih hasil optimal di balapan utama.

Brad Binder, pebalap asal Afrika Selatan, telah menjadi andalan KTM di kelas MotoGP sejak debutnya pada 2020. Dikenal karena agresivitas dan kemampuan menyalip di lintasan, Binder menghadapi musim 2025 yang penuh tantangan dengan motor RC16 yang belum sepenuhnya kompetitif melawan dominasi Ducati. Grand Prix Italia di Mugello, sirkuit sepanjang 5,245 km dengan 15 tikungan, menjadi ujian krusial bagi Binder dan KTM, terutama setelah hasil menjanjikan di sesi latihan bebas.

Di Mugello, Binder menunjukkan potensi kuat selama latihan bebas, mencatatkan waktu yang kompetitif dan secara konsisten berada di grup depan. Dalam sesi kualifikasi pada Sabtu, 21 Juni 2025, ia berhasil lolos ke Q2, menempatkan dirinya di baris kedua grid start. Binder menyatakan optimismenya, menyebutkan bahwa motor RC16 terasa lebih baik dibandingkan balapan sebelumnya, terutama dalam hal stabilitas di tikungan cepat Mugello. Namun, ia mencatat adanya masalah kecil pada cengkeraman ban depan yang perlu diselesaikan sebelum balapan.

Pada Sprint Race, Binder menghadapi kesulitan di lap pertama akibat insiden di Tikungan 1, yang melibatkan beberapa pebalap, termasuk Johann Zarco. Meskipun berhasil menghindari tabrakan, ia kehilangan posisi dan finis di luar zona poin. Di balapan utama pada Minggu, 22 Juni 2025, Binder start dengan baik, sempat bertarung di grup terdepan. Namun, di pertengahan balapan, masalah cengkeraman ban depan memburuk, menyebabkan motornya kehilangan traksi di tikungan kritis. Binder menggambarkan situasi ini sebagai “mustahil untuk diatasi,” karena motor terasa seperti “melayang” saat mengerem, memaksanya mengurangi kecepatan untuk menghindari kecelakaan. Akibatnya, ia finis di luar posisi teratas, jauh dari harapan.

Dalam wawancara pasca-balapan dengan Motogpnews.com, Binder menjelaskan, “Kami sangat kuat di latihan, tapi di balapan, ban depan sama sekali tidak bekerja seperti yang kami inginkan. Ini mustahil untuk diatasi karena saat Anda mendorong, motor tidak merespons, dan Anda hampir jatuh.” Ia menambahkan bahwa masalah ini tidak konsisten, muncul tiba-tiba di balapan meskipun tes sebelumnya menunjukkan hasil positif. Binder juga menyebutkan bahwa tim sedang bekerja keras untuk memahami data telemetri guna menemukan solusi sebelum seri berikutnya.

Masalah cengkeraman ban depan yang diungkap Binder kemungkinan terkait dengan interaksi antara pengaturan motor RC16 dan ban Michelin terbaru untuk 2025. Mugello, dengan tikungan cepat seperti Arrabbiata 1 dan 2, menuntut stabilitas tinggi saat pengereman, dan kegagalan RC16 mempertahankan cengkeraman menunjukkan kelemahan dalam penyesuaian aerodinamis atau distribusi bobot.

Performa Binder yang kuat di latihan menunjukkan bahwa KTM telah membuat kemajuan, tetapi inkonsistensi selama balapan mengindikasikan tantangan dalam menerjemahkan setup latihan ke kondisi balapan penuh. Faktor seperti suhu lintasan yang tinggi di Mugello juga mungkin memperburuk degradasi ban, memperumit strategi Binder.

Kegagalan Binder meraih hasil kompetitif di Mugello menyoroti tantangan KTM dalam menyaingi Ducati, yang mendominasi podium dengan Marc Marquez, Alex Marquez, dan Fabio Di Giannantonio. Meskipun rekan setim Binder, Pedro Acosta, dan pebalap Tech3 KTM, Maverick Vinales, menunjukkan performa lebih baik, masalah teknis Binder menghambat potensi tim secara keseluruhan. Insiden ini juga meningkatkan tekanan pada tim teknik KTM untuk menyelesaikan masalah cengkeraman sebelum seri Sachsenring, di mana karakteristik sirkuit yang berbeda dapat memperburuk atau meringankan isu tersebut.

KTM menghadapi tantangan untuk menyinkronkan pengembangan motor RC16 dengan ban Michelin 2025, terutama dalam hal stabilitas pengereman. Binder, yang dikenal karena gaya balap agresif, membutuhkan motor yang dapat diandalkan di tikungan cepat tanpa kehilangan traksi. Tim juga harus mengatasi inkonsistensi antara performa latihan dan balapan, yang mungkin melibatkan penyesuaian aerodinamis atau pengaturan suspensi. Selain itu, tekanan kompetitif dari pebalap seperti Vinales, yang menunjukkan kecepatan lebih baik dengan RC16, mendorong Binder untuk beradaptasi lebih cepat.

Seri Sachsenring, Jerman, menjadi kesempatan bagi KTM untuk mengatasi masalah ini, dengan Binder dan tim tekniknya fokus pada penyesuaian setup untuk meningkatkan cengkeraman ban depan. Binder optimistis, menyatakan bahwa data dari Mugello akan membantu tim menemukan solusi. Sementara itu, performa kuat Vinales di latihan bebas Mugello menunjukkan bahwa RC16 memiliki potensi, asalkan masalah teknis dapat diatasi. Dengan 13 seri tersisa, KTM masih memiliki waktu untuk memperbaiki performa dan menantang dominasi Ducati.

Jangan lewatkan perkembangan terkini MotoGP 2025 dan analisis eksklusif dari para ahli! Kunjungi SPORTRIK untuk pembaruan real-time, statistik pebalap, dan wawasan mendalam tentang dunia balap motor.

Klasemen MotoGP

PosisiPembalapTimPoin
1Marc MarquezDucati Lenovo Team270
2Alex MarquezBK8 Gresini Racing MotoGP230
3Francesco BagnaiaDucati Lenovo Team160
4Franco MorbidelliPertamina Enduro VR46 Racing Team128
5Fabio Di GiannantonioPertamina Enduro VR46 Racing Team120

Komentar

Komentar Terbaru

Oleh Samuel pada 23 Juni 2025 23:47 WIB

Semoga KTM bisa kompetitif di Race berikutnya 🔥🔥🔥

Oleh Ashraf Aqeel Faka pada 24 Juni 2025 00:47 WIB

KTM sih sebenernya bagus daripada Yamaha🤩🤩