Zarco Bersinar, LCR Hadapi Dilema Kontrak Dengan di Somkiat Chantra MotoGP 2025

© STMimages |  Somkiat Chantra

© STMimages | Somkiat Chantra

Bagaimana Johann Zarco mampu mencuri sorotan di MotoGP 2025? Pembalap tertua di grid ini menunjukkan kebangkitan luar biasa bersama Castrol Honda LCR, dengan kemenangan gemilang di Le Mans dan finis kedua di Silverstone. Namun, performa cemerlangnya justru menyoroti masalah pelik bagi tim LCR: kecanggungan dalam mempertahankan Somkiat Chantra, rekan setimnya yang tertinggal jauh. Dengan negosiasi kontrak Zarco untuk 2026 sedang berlangsung, akankah LCR mampu menyeimbangkan ambisi dan dinamika tim?

Johann Zarco, berusia 34 tahun, sedang menikmati musim terbaiknya di MotoGP. Ia meraih kemenangan emosional di Le Mans pada Mei 2025, di depan pendukung tuan rumah, dan nyaris menang lagi di Silverstone, finis kedua hanya 4 detik di belakang Marco Bezzecchi. Hasil ini melambungkan Zarco ke posisi kelima klasemen dengan 142 poin, menjadikannya pembalap non-Ducati tertinggi, mengungguli Fabio Quartararo (59 poin, P8) dan Jack Miller (29 poin, P16). Zarco juga konsisten di Sprint Race, finis P5 di British GP dan P10 di Thai GP, menunjukkan penguasaan luar biasa atas Honda RC213V. Fans di X memujinya sebagai “pawang Supra,” merujuk pada keberhasilannya membawa Honda kompetitif meski motornya kalah bertenaga dibandingkan Ducati.

Manajer tim LCR, Lucio Cecchinello, memuji Zarco atas kemajuan Honda, tetapi performanya menyoroti kontras dengan Somkiat Chantra. Pembalap Thailand ini hanya mengumpulkan 12 poin, terpuruk di P20 klasemen, tanpa finis di 10 besar sepanjang 2025. Zarco, yang sedang negosiasi untuk memperpanjang kontrak dengan Honda hingga 2026, menjadi prioritas LCR. Namun, kontrak Chantra, yang juga berakhir 2025, kini dipertanyakan. Honda HRC mendorong Chantra sebagai bagian dari proyek jangka panjang Asia, tetapi performanya yang lemah membuat LCR mempertimbangkan opsi lain, seperti Toprak Razgatlioglu, yang dikaitkan dengan Honda untuk 2027. Cecchinello menyatakan di Motorsport.com bahwa keputusan akan diambil sebelum Aragon GP, menambah tekanan pada Chantra.

Performa Zarco memperkuat posisi Honda di tengah persaingan ketat dengan Ducati, yang mendominasi dengan Marc Marquez (196 poin) dan Alex Marquez (172 poin). Kemenangan Zarco di Le Mans dan podium di Silverstone, bersama P8 Luca Marini di British GP, menunjukkan kemajuan RC213V. Namun, ketimpangan dengan Chantra menciptakan dilema strategis bagi LCR. Jika Zarco bertahan, LCR bisa mempertahankan daya saing, tetapi kehilangan Chantra berisiko merusak hubungan dengan Honda HRC, yang menginginkan representasi Asia. Sementara itu, Aragon GP (6-8 Juni 2025) menjadi panggung krusial bagi Zarco untuk mempertahankan momentum, terutama setelah Franco Morbidelli memprediksi balapan sulit di sirkuit tersebut.

Negosiasi kontrak Zarco memicu spekulasi di paddock. Fans di X menyebutnya “monster,” merujuk pada podium beruntun di Le Mans dan Silverstone. Namun, performa Chantra yang buruk memicu diskusi tentang masa depannya. Honda HRC, menurut Motorsport.com, ingin mempertahankan Chantra untuk pasar Asia, tetapi LCR lebih condong ke Zarco karena hasilnya. Rumor Toprak Razgatlioglu ke Honda HRC untuk 2027 menambah tekanan, karena LCR mungkin kehilangan slot jika tidak segera memperbaiki line-up. Zarco sendiri, dalam wawancara pasca-British GP, menyatakan, “Saya bisa mengendalikan motor seperti yang saya inginkan,” menegaskan kepercayaan dirinya.

Klasemen MotoGP

PosisiPembalapTimPoin
1Marc MarquezDucati Lenovo Team208
2Alex MarquezBK8 Gresini Racing MotoGP181
3Francesco BagnaiaDucati Lenovo Team124
4Franco MorbidelliPertamina Enduro VR46 Racing Team104
5Johann ZarcoCASTROL Honda LCR97