Formula 1, Sportrik Media - Tradisi tahunan dinner pembalap Formula 1 berlanjut di Abu Dhabi menjelang Grand Prix penutup musim 2025, dengan 17 dari 20 pembalap hadir meski Nico Hulkenberg, Fernando Alonso, dan Lance Stroll absen dari foto resmi. Acara yang diinisiasi Lewis Hamilton ini menyoroti ikatan persaudaraan di luar trek, terutama saat tiga pembalap perebut gelar—Lando Norris, Max Verstappen, dan Oscar Piastri—hadir penuh. Selain itu, analisis mendalam mengungkap bagaimana momen ini meredakan tekanan akhir musim, meski absennya trio tersebut memicu spekulasi strategi tim.
Dinner di Zuma Abu Dhabi, restoran mewah di The Galleria Al Maryah Island, menjadi ajang refleksi atas musim yang penuh gejolak. Hamilton, yang biasanya menanggung biaya, berbagi foto kelompok di Instagram dengan caption emosional: "Kelas 2025. Kami satu-satunya orang di dunia yang melakukan apa yang kami lakukan, dan untuk itu, kami sangat beruntung. Saya bersyukur atas kelompok pembalap ini yang saya miliki kesempatan untuk balap melawannya, dan meskipun kami pesaing, tak ada yang lain selain rasa hormat, dan saya bangga menyebut mereka teman. Semoga bisa memberikan balapan terakhir musim yang hebat untuk kalian semua." Namun, tahun ini, seorang pembalap Scuderia Ferrari dikabarkan menanggung tagihan untuk seluruh grid, menambah nuansa kebersamaan antar-tim. Kehadiran ketiga kontender gelar menegaskan fokus pada persahabatan, kontras dengan absennya Hulkenberg dari Stake F1 Team dan duo Aston Martin.
Analisis lebih dalam menunjukkan absennya Alonso dan Stroll dari Aston Martin Aramco Cognizant F1 Team mungkin terkait kewajiban FP1 rookie, di mana Jak Crawford dan Cian Shields menggantikan mereka. Hal ini membandingkan dengan Hulkenberg, yang absen meski timnya telah memenuhi kuota rookie via Gabriel Bortoleto. Sementara itu, caption ringan dari pembalap lain seperti Norris—"Tradisi (tidak ada makanan yang dilempar selama dinner ini)"—dan Yuki Tsunoda—"Dinner pembalap 2025. Dress code kemeja putih, tidak semua mendapat memo"—mencerminkan suasana santai, berbeda dengan tekanan di Yas Marina. Prinsipal Mercedes-AMG Petronas Formula One Team, Toto Wolff, kemungkinan menghargai momen ini sebagai jeda mental sebelum duel akhir.
Dampak terhadap dinamika akhir pekan tak terelakkan: Kehadiran Norris, yang memimpin 12 poin atas Verstappen, dan Piastri (tertinggal 16 poin), menjanjikan balapan epik di mana Norris bisa jadi juara Inggris ke-11, sementara Verstappen incar rekor lima gelar beruntun ala Michael Schumacher. Reaksi di X menekankan ikatan ini: "Suka melihat caption berbeda yang mereka buat untuk dinner tahunan," tulis seorang penggemar, menyoroti sisi manusiawi F1. Bandingkan dengan musim lalu, di mana absennya juara seperti Verstappen pasca-kemenangan, tradisi ini kian kuat sebagai penyeimbang rivalitas.
Secara keseluruhan, dinner ini menggarisbawahi esensi F1 2025: Kompetisi sengit di trek, persahabatan di luar. Prospek balapan Minggu: Dengan Pirelli menyediakan ban soft untuk start, strategi malam hari bisa menentukan, terutama bagi kontender yang baru merayakan kebersamaan.
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.