MotoGP, Sportrik Media - Francesco Bagnaia mengalami akhir pekan yang mengecewakan di MotoGP San Marino 2025 di Sirkuit Misano, ditutup dengan kecelakaan awal di grand prix yang membuatnya gagal mencetak poin. Pembalap Ducati Lenovo Team ini mengungkapkan rasa frustrasinya, sementara manajer umum Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, juga mengakui kehilangan kesabaran atas hasil buruk yang terus berulang.
Kecelakaan di Lap Kesembilan Mengakhiri Harapan
Bagnaia memulai balapan dengan harapan memperbaiki performa setelah finis ke-13 di Sprint pada hari Sabtu. Dengan keyakinan bahwa tangki bahan bakar penuh pada grand prix dapat meningkatkan performa seperti musim sebelumnya, ia menargetkan posisi lima besar. Namun, harapan tersebut pupus di lap kesembilan ketika ia kehilangan grip depan motor GP25-nya di tikungan 10, saat berada di posisi ketujuh. Kecelakaan ini membuatnya gagal finis, menandai akhir pekan kedua tanpa poin musim ini setelah Le Mans.
“Saya sedang berusaha dan saya jatuh,” ujar Bagnaia kepada Dorna pasca-balapan. “Saya tidak tahu apa yang ingin kalian dengar. Kalian bisa melihat apa yang terjadi.” Ketika ditanya apa yang ada di pikirannya usai kecelakaan, ia menjawab, “Hal-hal yang lebih baik tidak diucapkan di TV. Saat kamu jatuh, kamu tidak begitu bahagia.”
Frustrasi Bagnaia dan Dukungan dari Dall’Igna
Manajer umum Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, mengakui situasi sulit yang dihadapi Bagnaia. “Situasinya jelas rumit dengan Pecco; dia sedang kesulitan. Seperti yang sudah sering saya katakan, kami harus menemukan jalan keluar,” ujar Dall’Igna kepada Sky Italia. Menanggapi komentar Bagnaia tentang kehilangan kesabaran, Dall’Igna dengan jujur menambahkan, “Saya juga kehilangan kesabaran, begitu juga penggemar Pecco. Ini normal ketika hasil tidak kunjung datang. Kami semua manusia, dan harus berangkat dari anggapan ini.”
Dall’Igna menyoroti tantangan membalikkan spiral negatif. “Begitu spiral negatif dimulai, selalu menurun. Menemukan cara untuk membalikkannya selalu rumit. Yang selalu saya katakan adalah positivitas sangat membantu,” jelasnya. Ia menekankan pentingnya tes resmi di Misano pada hari Senin, yang menjadi kesempatan terakhir musim ini untuk menguji pengaturan motor dan komponen baru di luar akhir pekan balapan.
Perjuangan Musim 2025 dan Posisi Klasemen
Musim 2025 menjadi tantangan berat bagi juara dunia dua kali ini. Bagnaia belum meraih podium dalam lima putaran terakhir (sepuluh balapan), dengan masalah masuk tikungan yang konsisten pada motor GP25. “Kami kesulitan sejak awal musim,” akunya. Kegagalan mencetak poin di Misano membuatnya tertinggal 93 poin dari Alex Marquez dalam perebutan posisi runner-up, dan hanya unggul delapan poin atas Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing.
Sementara itu, rekan setimnya, Marc Marquez, tampil dominan dengan memenangkan balapan, menambah kontras dalam performa tim Ducati. Bagnaia dan timnya kini berfokus pada tes Misano untuk mencari solusi, meskipun ia mengakui, “Masih terasa jauh, karena kami kesulitan sejak awal musim.”
Harapan untuk Tes dan Seri Mendatang
Tes resmi di Misano menjadi momen krusial bagi Bagnaia dan Ducati untuk mengatasi masalah teknis dan meningkatkan kepercayaan diri. “Kami akan mencoba menemukan solusi besok,” kata Bagnaia, menegaskan pentingnya sesi tersebut. Dengan seri berikutnya di Jepang, ia berharap dapat membalikkan tren negatif dan kembali bersaing di papan atas. Sikap positif dan kerja keras bersama tim akan menjadi kunci untuk mengakhiri musim 2025 dengan catatan yang lebih baik.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 512 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 330 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 237 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 229 |
5 | Pedro Acosta | Red Bull KTM Factory Racing | 188 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.