Sébastien Ogier, legenda WRC dengan delapan gelar dunia, menobatkan Rally Portugal 2025 sebagai reli paling menguras fisik dalam kariernya. Berlangsung pada 15–18 Mei 2025 di Matosinhos, ia merebut kemenangan ke-63 dengan Toyota GR Yaris, mengalahkan Ott Tanak (+8,7 detik) di tengah jadwal 14 jam sehari dan suhu 30°C. Ogier mengaku nyaris menyerah karena kelelahan ekstrem. Akankah tantangan ini menghentikan dominasinya di Rally Italia Sardegna?
Ogier, bersama co-driver Vincent Landais, memimpin Rally Portugal pada hari terakhir setelah Ott Tanak tersandung masalah power steering. “Ini reli paling brutal yang pernah saya jalani,” ujar Ogier kepada WRC.com. Jadwal padat dengan stage gravel sepanjang 337,04 km dan waktu istirahat minim membuatnya kehabisan tenaga. Meski begitu, ia mengungguli Tanak dan Kalle Rovanpera (+12,2 detik), memperpanjang rekor kemenangannya di Portugal menjadi tujuh kali. Dengan demikian, Ogier membuktikan ketangguhannya di usia 41 tahun.
Jadwal Rally Portugal, yang mencakup hingga 14 jam kerja harian, memicu kritik dari pereli seperti Gus Greensmith. Ogier setuju, menyebut waktu makan siang sembilan menit “hampir tidak manusiawi.” “Saya nyaris pingsan di stage terakhir,” ungkapnya, seperti dilansir DirtFish. Suhu tinggi dan stage berdebu meningkatkan risiko kesalahan, terutama di Amarante, stage terpanjang (22,10 km). Oleh karena itu, Ogier mendesak FIA untuk mengevaluasi jadwal demi keselamatan pereli.
Toyota mengukuhkan dominasi di Portugal dengan Ogier dan Rovanpera di podium, sementara Elfyn Evans finis keenam, mempertahankan keunggulan klasemen (+30 poin atas Ogier). Hyundai, yang awalnya memimpin melalui Tanak, kehilangan poin krusial akibat masalah teknis. “Kami punya kecepatan, tapi keberuntungan tidak berpihak,” kata Tanak di Motorsport.com. Adrien Fourmaux juga gagal finis di lima besar karena masalah suspensi. Selain itu, kegagalan ini memperlebar jarak Hyundai dari Toyota di klasemen konstruktor.
Rally Italia Sardegna pada 5–8 Juni 2025 akan menguji ketahanan Ogier setelah kelelahan di Portugal. “Sardinia selalu sulit, tapi saya siap,” tegas Ogier. Dengan pengalaman di gravel, ia berpeluang menambah kemenangan. Namun, tekanan dari Evans dan Tanak, ditambah potensi badai di Sardinia, bisa mengubah dinamika. “Ogier tetap favorit, tapi Evans lapar poin,” tulis @WRCRacing di X. Selanjutnya, Toyota harus menjaga konsistensi untuk mempertahankan gelar konstruktor.
Kemenangan Sébastien Ogier di Rally Portugal 2025 menegaskan statusnya sebagai raja reli, meski diuji kondisi brutal. Akankah ia terus mendominasi, atau kelelahan akan menghambatnya di Sardinia?
Jangan lewatkan kabar terbaru, hasil balapan, dan analisis eksklusif hanya di SPORTRIK. Dukung pereli favoritmu di setiap stage menuju kemenangan!