MotoGP, Sportrik Media - Grand Prix Malaysia 2015 di Sirkuit Sepang menjadi salah satu momen paling dramatis dalam sejarah MotoGP, ditandai dengan kabut asap dan konflik sengit antara legenda Valentino Rossi dan Marc Marquez. Oleh karena itu, akhir pekan ini tidak hanya tentang perebutan gelar antara Rossi dan Jorge Lorenzo, tetapi juga memicu debat panjang tentang etika balap. Selain itu, insiden ini mengubah dinamika persaingan menuju final di Valencia, meninggalkan warisan kontroversi yang masih diperbincangkan hingga kini.
Rossi, yang memimpin klasemen dengan 11 poin atas Lorenzo, menghadapi tekanan besar di Sepang. Meskipun demikian, performa Lorenzo yang konsisten lebih cepat setelah kemenangan terakhir Rossi di Silverstone menambah ketegangan. Namun, sorotan utama adalah tuduhan Rossi di konferensi pers Kamis, yang menyalahkan Marquez karena sengaja membantu Lorenzo di Phillip Island, memicu konflik yang berujung pada insiden balapan di Sepang.
Balapan diwarnai oleh kabut asap Asia Tenggara 2015 akibat kebakaran hutan di Indonesia, menciptakan visibilitas rendah dan risiko kesehatan di Sepang. Oleh karena itu, Direktur Dorna saat itu, Javier Alonso, memantau Indeks Standar Polusi (PSI) yang berada di bawah 100, memastikan balapan tetap berlangsung. Selain itu, visibilitas untuk helikopter medis menjadi perhatian, dengan waktu transportasi darat ke rumah sakit diperkirakan 30-35 menit jika diperlukan. Meskipun demikian, kondisi dianggap cukup aman untuk melanjutkan agenda balapan.
Konferensi pers Kamis dihadiri Rossi, Marquez, Lorenzo, Andrea Iannone, Maverick Vinales, dan Danny Kent. Rossi memulai dengan menyoroti tekanan persaingan ketat dengan Lorenzo, menyebutnya sebagai “pertandingan sepak bola dua babak” menuju Valencia. Namun, momen krusial terjadi ketika Rossi menuduh Marquez sengaja memperlambatnya di Phillip Island untuk membantu Lorenzo, mengatakan, “Marc bermain dengan kami dan targetnya membantu Lorenzo mengambil poin dariku.” Tuduhan ini memicu reaksi beragam, dengan Marquez tertawa dan Lorenzo berkomentar sarkastik.
Puncak drama terjadi saat balapan, ketika Rossi dan Marquez terlibat insiden di lap ketujuh. Marquez jatuh setelah kontak dengan Rossi, yang dituduh melakukan gerakan tidak sportif. Direktur Yamaha Racing, Lin Jarvis, menyebutnya sebagai “balas dendam Marquez atas pernyataan Rossi,” tetapi menegaskan tidak ada tendangan sengaja dari Rossi. Meskipun demikian, Rossi dihukum start dari posisi terakhir di Valencia, memengaruhi peluang gelarnya. Foto ikonik karya Hazrin Yeob Men Shah, menangkap Rossi menoleh saat Marquez terjatuh, menjadi simbol kontroversi ini.
Di Valencia, Lorenzo memenangkan balapan dan gelar, sementara Rossi pulih dari posisi terakhir ke keempat. Marquez, yang finis kedua, dituduh tidak cukup agresif melawan Lorenzo, memicu spekulasi bahwa ia sengaja tidak mengganggu. Namun, seperti di Phillip Island, tidak ada aturan yang dilanggar. Oleh karena itu, Jarvis menilai insiden Sepang dipicu oleh pernyataan Rossi di Kamis, yang memanaskan suasana. Selain itu, musim ini menunjukkan performa luar biasa Rossi di usia 36 tahun, mengungguli Marquez dengan 83 poin dan hanya kalah 5 poin dari Lorenzo.
Musim 2015 menjadi puncak bagi Rossi, yang menurut Herve Poncharal dari Tech3 menunjukkan performa luar biasa melawan pembalap muda seperti Lorenzo dan Marquez. Yamaha mendominasi dengan 11 kemenangan dari 18 balapan, dengan Lorenzo meraih tujuh kemenangan dan Rossi 15 podium. Meskipun demikian, Lorenzo tidak mendapat pengakuan penuh atas gelar ketiganya karena kontroversi ini. Oleh karena itu, Poncharal menyebut keduanya pantas menjadi juara.
Sepuluh tahun kemudian, debat tentang niat Marquez dan apakah Rossi sengaja menendang tetap berlanjut tanpa bukti baru. Rossi bersikeras tuduhannya di Kamis tidak memicu reaksi Marquez, tetapi banyak yang melihat pernyataan itu sebagai katalis. Dengan demikian, Sepang 2015 tetap menjadi akhir pekan paling dramatis dalam sejarah MotoGP, menggabungkan tensi olahraga, konflik personal, dan pertempuran gelar yang epik.
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.