Jorge Martin dari tim Aprilia Racing menunjukkan tanda-tanda kemajuan signifikan pada balapan sprint MotoGP Austria 2025 di Red Bull Ring. Meski hanya finis di posisi kesepuluh, ia berhasil menyalip pembalap top seperti Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia. Berdasarkan analisis mendalam dari wawancara resminya, artikel ini merangkum perjuangan Martin, tantangan teknis, dan prospeknya untuk balapan utama.
Kembali dari cedera panjang, Martin menghadapi tantangan besar di sesi kualifikasi, hanya mampu start dari posisi ke-14 setelah lolos dari Q1. Namun, di balapan sprint, ia menunjukkan semangat juang dengan naik ke posisi ketujuh sebelum masalah teknis dengan mesin Aprilia-nya membuatnya terlempar ke posisi ke-16. “Saya kecewa dengan lap pertama karena melewatkan start otomatis. Saya kehilangan satu tuas di tikungan pertama dan satu lagi di tikungan kedua,” ungkap Martin. Meski begitu, ia pulih dengan menyalip beberapa pembalap dan mencatat waktu lap 1 menit 30 detik, menunjukkan adaptasi yang semakin baik dengan motor Aprilia.
Martin menambahkan, “Dari tengah balapan, saya merasa nyaman dan lebih cepat dari pembalap di depan. Ini adalah sesi terbaik saya dengan Aprilia.” Keberhasilannya menyalip Quartararo dan Bagnaia, yang dikenal dengan pengereman tajam, menjadi bukti kemajuannya. Ia yakin, dengan kualifikasi yang lebih baik, posisi keenam atau ketujuh bisa diraih.
Sprint race menjadi momen emosional bagi Martin, terutama saat menyalip rival lamanya, Bagnaia. “Tahun lalu saya coba menyalip Pecco di titik yang sama tanpa hasil, tapi hari ini saya berhasil!” katanya. Ia juga membandingkan pengalaman mengendarai Aprilia dengan Ducati, motor yang ia kendarai sebelumnya.
“Ini motor yang sangat berbeda. Ada aspek positif, tapi saya harus memahami kekuatan Aprilia dan memanfaatkannya,” jelasnya. Martin menyadari bahwa gaya balap lamanya belum sepenuhnya sesuai dengan karakter Aprilia, terutama di beberapa tikungan yang menantang.
Meski gagal meraih poin, Martin melihat sisi positif dari performa rekan setimnya, Marco Bezzecchi dan Raul Fernandez, yang tampil kompetitif. “Melihat Raul dan Marco di depan berarti motor kami telah berkembang di semua sirkuit,” ujarnya. Ia mencatat bahwa Red Bull Ring bukanlah trek ideal untuk Aprilia, sehingga hasil ini menjadi sinyal positif. Martin juga menyebutkan bahwa ia masih dalam tahap adaptasi, dengan hanya 100 lap dibandingkan 400 lap Bezzecchi bersama Aprilia. “Mengurangi jarak ini tidak mudah, tapi itu tujuan saya,” tambahnya.
Martin optimistis untuk balapan utama pada 17 Agustus 2025, dengan fokus memperbaiki start dan memanfaatkan kecepatan yang ditunjukkan di sprint. Dengan penyesuaian lebih lanjut pada motor, ia berharap bisa bersaing lebih dekat dengan posisi terdepan. Keberhasilan menyalip pembalap top dan adaptasi yang semakin baik menjadi modal kuat untuk tampil lebih kompetitif.
Jorge Martin menunjukkan kemajuan pesat di sprint MotoGP Austria 2025 meski terkendala masalah teknis dan adaptasi dengan Aprilia. Keberhasilannya menyalip Quartararo dan Bagnaia menandakan potensi besar untuk balapan utama. Untuk pembaruan terkini seputar MotoGP, kunjungi SPORTRIK.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 381 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 261 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 213 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 156 |
5 | Fabio Di Giannantonio | Pertamina Enduro VR46 Racing Team | 142 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.