Lewis Hamilton, bintang Ferrari, menggemparkan paddock F1 dengan kritik pedas terhadap regulasi sayap depan baru di GP Spanyol 2025. Mengapa juara dunia tujuh kali ini menyebut aturan ini “pemborosan”? Dengan persaingan ketat di Circuit de Catalunya, apakah tim-tim seperti McLaren dan Mercedes akan terpuruk akibat perubahan ini? Mari kita bedah drama terbaru di dunia Formula 1!
FIA memperketat aturan kelenturan sayap depan mulai GP Spanyol 2025, membatasi defleksi vertikal dari 15 mm menjadi 10 mm. Tujuannya? Menghilangkan trik aerodinamis “flexi-wing” yang dianggap curang. Namun, Hamilton menilai perubahan ini hanya membebani tim dengan biaya pengembangan ulang yang sia-sia. “Ini pemborosan uang,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Motorsport.com. Tim seperti Mercedes, yang membawa lantai dan sayap belakang baru, kini harus menyesuaikan desain di tengah musim yang kompetitif.
McLaren, yang mendominasi kualifikasi dengan Oscar Piastri di pole dan Lando Norris di posisi kedua, diprediksi terdampak besar oleh aturan baru ini. Menurut unggahan di X, McLaren dan Mercedes bisa kehilangan keunggulan aerodinamis, sementara Ferrari, tim Hamilton, justru diuntungkan. “Regulasi ini mengubah peta persaingan,” tulis @f1speed_indo. Dengan waktu putaran Norris hanya 0,017 detik di belakang Piastri, setiap detail teknis kini krusial. Akankah McLaren tetap unggul di balapan?
Hamilton, yang baru bergabung dengan Ferrari musim ini, tak asing dengan kontroversi tim. Ia pernah mengkritik kerja sama tim di GP Miami, menyebutnya “buruk” saat ban terkuras di belakang rekan setim. Kini, di Catalunya, ia kembali vokal. “Meningkatkan kekakuan sayap membuat mobil lebih sulit dikendarai,” katanya, sebagaimana dilansir @Motorsport_br di X. Dengan persaingan sengit melawan Max Verstappen dan duo McLaren, apakah kritik ini hanya luapan frustrasi atau sinyal masalah teknis di Ferrari?
Perubahan sayap depan memaksa tim mengoptimalkan aliran udara, mengurangi turbulensi roda depan, dan menjaga keseimbangan mobil. Mercedes, misalnya, memperkenalkan lantai baru untuk sinergi dengan sayap yang lebih kaku, tetapi suspensi belakang mereka masih bermasalah sejak ditolak di Monako. Sementara itu, Verstappen, yang finis keempat di Miami dan Monako, berpeluang menantang di Catalunya berkat lintasan yang lebih mulus. Dengan regulasi baru, strategi pit stop dan manajemen ban akan semakin menentukan.
GP Spanyol 2025 bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga intrik teknis dan strategi. Kritik Hamilton menambah panas persaingan, sementara McLaren dan Ferrari bersiap bertarung sengit. Akankah regulasi baru mengguncang podium, atau Verstappen akan kembali dominan?
Ikuti terus liputan eksklusif di SPORTRIK untuk kabar terbaru, analisis mendalam, dan drama F1 yang tak pernah reda!
Klasemen Pembalap F1
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Oscar Piastri | McLaren | 186 |
2 | Lando Norris | McLaren | 176 |
3 | Max Verstappen | Red Bull Racing Honda RBPT | 137 |
4 | George Russell | Mercedes-Benz | 111 |
5 | Charles Leclerc | Ferrari | 94 |