Hadjar Santai Hadapi Ketidakpastian Red Bull 2026

© XPBimages
© XPBimages

Formula 1, Sportrik Media – Pembalap muda Isack Hadjar menganggap ketidakpastian nasibnya di Red Bull untuk 2026 sebagai hal wajar. Spekulasi promosi ke tim utama bersama Max Verstappen semakin kencang. Musim rookie-nya di Racing Bulls mayoritas positif. Namun, satu momen "mengerikan" jadi pelajaran utama. Pendekatan tenang ini tunjukkan adaptasi cepat di lingkungan kompetitif Red Bull.

 

Hadjar berusia 21 tahun. Ia tampil mengesankan sepanjang 2025. Rumor promosi ke Red Bull utama atau Racing Bulls tahun depan kian kuat. Tapi, hingga November 2025, pengumuman belum ada. Pasangan Verstappen dan lineup Racing Bulls masih limbo. Pembalap Prancis ini tetap tenang.

"Sejujurnya, ini sesuatu yang sudah biasa bagi saya."

Hadjar jelaskan dalam wawancara dengan media, termasuk RacingNews365.

"Saya tidak pernah menandatangani kontrak atau mengumumkan sesuatu sebelum akhir musim sepanjang karier saya."

"Jadi, saya selalu harus menundukkan kepala dan terus mendorong hingga lap terakhir."

"Bagi saya, ini bukan hal baru, dan begitulah cara kerja Red Bull."

 

Analisis lebih dalam ungkap musim Hadjar campur aduk. Ia rutin finis di zona poin. Sering unggul atas rekan setim Ayumu Sasaki di Racing Bulls. Ini kuatkan argumen promosinya. Namun, pembuka musim di Melbourne jadi sorotan negatif. Ia start kesebelas di kondisi basah. Kehilangan kendali di tikungan pertama formation lap. Tabrak pembatas, balapan berakhir sebelum start. Insiden ini rugikan poin potensial. Tapi, pemulihannya di Monza yang dikuasai McLaren bukti ketangguhan.

"Sangat mudah dipilih bagi saya."

Hadjar jawab saat ditanya momen tersulit.

"Tentu saja, balapan pertama adalah bencana."

"Jadi, bagus untuk membuktikan diri, bangkit dari Minggu yang mengerikan itu menjadi serangkaian poin dan daya saing yang baik setelahnya."

 

Promosi Hadjar punya dasar kuat. Performa solidnya jadi kunci. Helmut Marko, penasehat Red Bull, jeli cari talenta. Hadjar dilihat ganti Liam Lawson. Rumor Lawson pindah tim lain kian santer. Bandingkan Yuki Tsunoda: naik cepat, tapi sulit bertahan. Hadjar unggul rata-rata kualifikasi 0,2 detik lebih cepat dari Sasaki. Ketidakpastian tekan Racing Bulls stabilkan lineup. Saingi akademi Ferrari di 2026. Pengumuman mungkin pasca-Abu Dhabi. Hadjar butuh finis kuat.

 

Ketenangan Hadjar jadi aset berharga. Di Red Bull yang kompetitif, ini nilai tambah. Melbourne noda, tapi musimnya bangun dasar F1 solid. Ke depan, kursi Red Bull ubah grid 2026. Tantang dominasi Verstappen. Pantau analisis di Sportrik.com.

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.