Formula 1, Sportrik Media - Bos Ferrari, Frederic Vasseur, mengkritik keras penalti 10 detik yang diberikan kepada Lewis Hamilton pada Grand Prix Mexico City 2025. Penalti ini, yang dinilai "sangat keras," merugikan posisi keempat Ferrari di Autodromo Hermanos Rodriguez. Berikut analisis mendalam tentang insiden tersebut dan dampaknya pada persaingan kejuaraan.
Pada lap keenam, Hamilton terlibat duel sengit dengan Max Verstappen dari Red Bull mulai dari Tikungan 1 hingga 4. Hamilton keluar lintasan di Tikungan 4, melewati rumput, dan tetap berada di depan Verstappen, Oliver Bearman dari Haas, dan George Russell dari Mercedes. Akibatnya, ia menerima penalti 10 detik karena mendapatkan keuntungan dengan keluar lintasan, yang dijalaninya saat pit stop pertama.
Meskipun tidak ada sanksi untuk kontak di Tikungan 1 dan 2—di mana Verstappen juga keluar ke rumput
dan Hamilton dibebaskan dari tuduhan melanggar catatan direktur balapan, penalti ini memicu kontroversi. Vasseur menilai keputusan ini tidak adil, terutama karena Verstappen juga memotong chicane. “Max keluar lintasan 100 meter di rumput. Pengelolaan balapan ini tidak baik,” ujar Vasseur. Ia menambahkan, “Penalti 10 detik sangat keras. Ini membuat kami tertinggal di kelompok belakang, dan di Meksiko sulit menyalip.”
Penalti ini membuat Hamilton finis di luar posisi keempat yang seharusnya bisa diraih, dengan Charles Leclerc finis kedua di belakang Lando Norris, yang menang dengan selisih 30 detik.
Vasseur menyoroti ketidaksesuaian penalti dengan situasi balapan. “Saya tidak ingat kapan terakhir kali ada penalti 10 detik,” katanya kepada media, termasuk RacingNews365. Ia berargumen bahwa penalti tersebut merugikan Ferrari secara signifikan, terutama di sirkuit seperti Meksiko yang sulit untuk menyalip. “Dengan penalti lima detik, kami mungkin masih bisa P4, tapi 10 detik membuat kami kehilangan posisi,” jelasnya.
Vasseur juga menekankan bahwa penalti ini mengganggu strategi tim dalam perebutan posisi kedua di kejuaraan konstruktor melawan Red Bull dan Mercedes. Meski demikian, ia memuji performa tim, dengan Leclerc menunjukkan kecepatan kuat di kualifikasi (P2 dan P3) dan balapan. “Lando selangkah di depan, tapi P2 adalah hasil yang adil untuk Charles,” ujarnya kepada Sky Sports Germany.
Penalti Hamilton tidak hanya memengaruhi hasil balapan, tetapi juga dinamika persaingan tim. Ferrari, yang bersaing ketat dengan Red Bull dan Mercedes untuk posisi kedua, kehilangan poin penting. Vasseur menyesalkan bahwa penalti tersebut membuat Hamilton terjebak di kelompok belakang, menghambat peluang menyalip Bearman atau Verstappen. Sementara itu, Norris dari McLaren memanfaatkan situasi ini untuk memperlebar keunggulan di klasemen pembalap.
Kritik Vasseur juga menyoroti inkonsistensi pengawasan FIA, terutama karena Verstappen tidak dihukum atas manuver serupa. Hal ini memicu diskusi tentang keadilan dalam pengelolaan balapan dan penerapan aturan.
Meskipun kecewa dengan penalti Hamilton, Vasseur optimistis dengan performa Ferrari musim ini. Dengan kecepatan kompetitif yang ditunjukkan Leclerc dan potensi Hamilton, tim berpeluang besar mempertahankan posisi kompetitif di sisa musim 2025. Namun, Ferrari perlu mendorong FIA untuk pengelolaan balapan yang lebih konsisten. Dengan putaran tersisa, tim asal Maranello ini diharapkan dapat memaksimalkan poin untuk menantang Red Bull dan McLaren dalam perebutan gelar konstruktor.
Klasemen MotoGP
| Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
|---|---|---|---|
| 1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 545 |
| 2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 467 |
| 3 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 353 |
| 4 | Pedro Acosta | Red Bull KTM Factory Racing | 307 |
| 5 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 288 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.