Fabio Quartararo mengungkapkan kekhawatiran besar setelah akhir pekan yang mengecewakan di MotoGP Aragon, 8 Juni 2025, di mana masalah grip belakang motor YZR-M1 kembali menghambatnya. Meski sempat menunjukkan kemajuan dengan tiga pole position beruntun di Jerez, Le Mans, dan Silverstone, Quartararo crash di balapan utama Aragon dan hanya finis ke-11 di Sprint. Dengan Mugello menanti, akankah Yamaha menemukan solusi atau terus tertinggal dari Ducati?
Quartararo memulai Aragon dengan ekspektasi tinggi setelah performa kuat di Silverstone, di mana ia nyaris menang sebelum kegagalan ride height device. Namun, di Aragon, masalah grip belakang M1 muncul sejak latihan Jumat. Quartararo hanya mampu finis ke-18 di FP1 dan ke-9 di kualifikasi, tertinggal hampir satu detik dari pole Marc Marquez. Di Sprint, ia naik ke posisi 6 sebelum jatuh ke-11 karena getaran roda belakang yang “berbahaya”. Di balapan utama, ia crash di Tikungan 5, menambah frustrasi.
“Kami kehilangan grip sepenuhnya, motor hampir tak bisa dikendarai,” ujar Quartararo, menyoroti masalah yang sama yang menghantui Yamaha sejak awal musim.
Manajer tim Yamaha, Massimo Meregalli, mengakui masalah grip belakang sebagai kelemahan utama, terutama di lintasan rendah cengkeraman seperti Aragon.
“Kami tak memahami mengapa ban lunak menyebabkan masalah besar,” kata Meregalli.
Alex Rins, rekan setim Quartararo, juga kesulitan, finis ke-15 di FP1 dan ke-12 di Sprint. Yamaha mencoba berbagai set-up, namun perubahan ban mengacaukan elektronik, menyebabkan motor “berperilaku aneh”. Meski Yamaha memperkenalkan mesin baru dan sasis yang ditingkatkan musim ini, kecepatan maksimum mereka tetap tertinggal 10 km/jam dari KTM Brad Binder, menambah tantangan di Aragon.
Quartararo kini berada di posisi ketujuh klasemen dengan 56 poin, jauh dari Marc Marquez yang memimpin dengan keunggulan 32 poin atas Alex Marquez. Dominasi Ducati di Aragon, dengan podium Marc, Alex, dan Francesco Bagnaia, mempertegas kesenjangan dengan Yamaha. Kegagalan Quartararo mengonversi pole menjadi kemenangan termasuk di Le Mans dan Silverstone menunjukkan bahwa kecepatan satu putaran tidak cukup. Dengan Mugello, sirkuit cepat yang menuntut akselerasi, Quartararo khawatir Yamaha akan kembali kesulitan jika masalah grip belakang tidak terselesaikan.
Quartararo, yang setia pada Yamaha meski tanpa kemenangan sejak 2022, mulai mempertanyakan masa depannya. Ia memperingatkan Yamaha untuk menguji komponen baru secara agresif sebelum musim panas, menekankan perlunya V4 baru untuk 2026. “Jika proyek ini tak berhasil, saya akan cari tim yang siap menang,” ujarnya. Sementara itu, Toprak Razgatlioglu, yang bergabung dengan Pramac Yamaha untuk 2026, dijamin motor identik dengan Quartararo, menambah tekanan pada tim. Spekulasi tentang Jorge Martin ke Honda dan performa apik Franco Morbidelli dengan VR46 Ducati memanaskan pasar pembalap.
Jangan lewatkan drama MotoGP 2025! Dari perjuangan Quartararo hingga tantangan Yamaha, ikuti semua di SPORTRIK. Klik sekarang untuk analisis eksklusif!
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 418 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 276 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 221 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 178 |
5 | Franco Morbidelli | Pertamina Enduro VR46 Racing Team | 144 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.