Fabio Quartararo ke MotoGP karena Terinspirasi Rossi

Fabio Quartararo dan Valentino Rossi © STMimages

Fabio Quartararo dan Valentino Rossi © STMimages

Fabio Quartararo, pebalap Monster Energy Yamaha, berbagi kisah inspiratif dalam podcast Andrea Migno, ‘Mig Babol’. Dalam wawancara tersebut, Quartararo mengungkapkan bahwa Valentino Rossi, legenda MotoGP, adalah sosok yang menginspirasinya untuk mengejar karier sebagai pebalap profesional. Selain itu, ia juga berbicara tentang tantangan terberat dalam kariernya dan pengalaman uniknya di dunia balap.


Fabio Quartararo, pebalap asal Prancis berusia 26 tahun, telah menjadi salah satu bintang MotoGP sejak debutnya pada 2019. Memenangkan gelar juara dunia pada 2021, Quartararo dikenal karena bakat alami dan mentalitas kompetitifnya. Namun, musim 2023 menjadi periode sulit baginya, dengan Yamaha yang kurang kompetitif, membuatnya finis di luar lima besar. Dalam wawancara dengan Andrea Migno, mantan pebalap dan teman dekat, Quartararo berbagi secara terbuka tentang pengaruh Rossi, pengagumannya terhadap pebalap lain, dan momen terberat dalam kariernya.


Quartararo dengan tegas menyatakan bahwa Valentino Rossi adalah alasan utama ia ingin menjadi pebalap MotoGP. “Yang benar-benar membuat saya ingin menjadi pebalap MotoGP adalah Vale, 100%. Ketika saya kecil, foto di tikungan terakhir Jerez adalah yang benar-benar memicu keinginan saya untuk balapan,” ujarnya. Momen ini merujuk pada kemenangan ikonik Rossi di Jerez 2005, yang Quartararo saksikan saat berusia enam tahun. Gambar Rossi merayakan kemenangan dengan penuh gairah meninggalkan kesan mendalam, mendorong Quartararo untuk mengejar mimpinya di dunia balap motor.


Selain Rossi, Quartararo juga menyebut dua pebalap yang sangat mengesankannya: Andrea Dovizioso dan Marc Marquez. Ia mengenang tes pertamanya di MotoGP pada 2019, ketika ia merasa kewalahan melihat kecepatan Dovizioso dan Marquez. “Hari pertama tes di 2019, saya bilang, ‘Saya tidak tahu apa yang saya lakukan di sini.’ Saya tiga detik lebih lambat. Tapi melihat Marc, terutama sekarang dengan Ducati, gaya balapnya jauh lebih halus dan tetap sangat cepat,” ungkap Quartararo. Ia memuji adaptasi Marquez dengan motor Ducati, menyoroti perubahan gaya balap yang membuatnya tetap kompetitif.


Quartararo juga mengungkapkan keinginannya untuk mencoba motor dua tak, seperti 125cc atau 500cc, yang belum pernah ia kendarai karena perubahan regulasi MotoGP ke mesin empat tak pada awal 2000-an. “Saya belum pernah mencoba motor 125 GP atau 500. Saya sangat ingin mencoba 250cc atau 500cc. Kami sedang bekerja dengan Yamaha untuk melakukan tes dengan motor seperti itu,” katanya, menunjukkan antusiasme terhadap sejarah balap motor dan teknologi klasik.

Quartararo berbagi momen tersulit dalam kariernya, yaitu paruh pertama musim 2023. Setelah menjadi juara dunia pada 2021 dan bersaing ketat untuk gelar pada 2022, performa Yamaha yang menurun pada 2023 membuatnya kesulitan. “Bagian terburuk, terutama di MotoGP, adalah paruh pertama musim 2023. Ini sangat sulit karena kamu beralih dari juara dunia 2021, bertarung hingga balapan terakhir di 2022, lalu di 2023 kamu bahkan tidak masuk lima besar, berada di belakang dengan kesulitan,” jelasnya. Quartararo mengakui tekanan mental yang dihadapinya selama periode ini.


Pernyataan Quartararo tentang Rossi menegaskan pengaruh besar legenda Italia itu terhadap generasi pebalap muda. Rossi, dengan sembilan gelar juara dunia dan 235 podium, bukan hanya ikon karena prestasinya, tetapi juga karena karisma dan koneksi emosionalnya dengan penggemar, yang menginspirasi Quartararo sejak kecil. Pengakuan terhadap Dovizioso dan Marquez menunjukkan kemampuan Quartararo untuk belajar dari rival, terutama dalam hal presisi dan adaptasi, yang menjadi kunci kesuksesan di MotoGP. Keinginannya untuk mencoba motor dua tak mencerminkan rasa ingin tahu dan penghargaan terhadap akar sejarah olahraga ini, sementara tantangan di musim 2023 menggambarkan ketahanan mentalnya dalam menghadapi kemunduran.


Wawancara ini memperkuat posisi Quartararo sebagai pebalap yang rendah hati namun ambisius, yang menghormati sejarah MotoGP sambil berusaha menciptakan warisannya sendiri. Pengaruh Rossi terhadapnya menyoroti bagaimana ikon olahraga dapat membentuk karier generasi berikutnya. Meskipun Yamaha menghadapi tantangan teknis, tekad Quartararo untuk tetap bersama tim dan mendorong perbaikan menunjukkan komitmennya. Keinginannya untuk mencoba motor dua tak juga dapat meningkatkan minat penggemar terhadap sejarah balap, mungkin mendorong Yamaha untuk mengatur acara uji coba khusus.


Quartararo menghadapi tantangan untuk mengembalikan Yamaha ke puncak, terutama setelah musim 2023 yang sulit. Persaingan ketat dari tim seperti Ducati, yang didominasi pebalap seperti Marquez, menuntut peningkatan signifikan pada motor M1. Selain itu, sebagai pebalap yang menggantikan Rossi di tim resmi Yamaha, Quartararo terus menghadapi tekanan untuk memenuhi ekspektasi penggemar, terutama di Italia. Keinginannya untuk mencoba motor dua tak, meskipun menarik, mungkin terhambat oleh keterbatasan logistik dan fokus Yamaha pada pengembangan mesin empat tak.


Menuju sisa musim 2025, Quartararo optimistis dengan kemajuan Yamaha, terutama setelah pengembangan mesin V4 yang diuji di Barcelona. Dengan tiga pole position beruntun dan performa kompetitif di Silverstone, ia berharap bisa kembali bersaing untuk podium. Rencana untuk menguji motor dua tak dengan Yamaha dapat menjadi proyek sampingan yang menarik perhatian penggemar. Sementara itu, warisan Rossi terus hidup melalui pebalap seperti Quartararo, yang membawa semangat kompetitif dan koneksi emosional dengan penggemar ke era baru MotoGP.


Jangan lewatkan perkembangan terkini MotoGP 2025 dan analisis eksklusif dari para ahli! Kunjungi SPORTRIK untuk pembaruan real-time, statistik pebalap, dan wawasan mendalam tentang dunia balap motor.


Klasemen MotoGP

PosisiPembalapTimPoin
1 Marc Marquez Ducati Lenovo Team 418
2 Alex Marquez BK8 Gresini Racing MotoGP 276
3 Francesco Bagnaia Ducati Lenovo Team 221
4 Marco Bezzecchi Aprilia Racing 178
5 Franco Morbidelli Pertamina Enduro VR46 Racing Team 144

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.