MotoGP, Sportrik Media - Alex Marquez menunjukkan performa gemilang dengan memenangkan Grand Prix Malaysia 2025 di Sirkuit Sepang, memperkuat posisinya sebagai salah satu talenta teratas MotoGP. Bersama Gresini Ducati, Marquez mengatasi ekspektasi tinggi dan kesalahan awal untuk meraih kemenangan yang meyakinkan. Berikut analisis mendalam tentang keberhasilannya dan tantangan tim lain.
Akhir pekan di Sepang tidak berjalan mulus bagi Marquez. Meskipun diunggulkan setelah simulasi balapan impresif pada tes pramusim Februari, ia mengalami dua kecelakaan pada hari Jumat dan hanya finis kesembilan di sesi latihan. “Saya membuat kesalahan dengan ekspektasi terlalu tinggi,” ujar Marquez. Namun, tim Gresini memberikan motor yang sempurna untuk balapan utama. Pada balapan 20 lap, Marquez tampil agresif, menyalip Pedro Acosta dari KTM dan Pecco Bagnaia dari Ducati Corse di Tikungan 4.
Marquez mencatatkan waktu tercepat 1m58.873 pada lap kedua, unggul hampir satu detik pada lap keempat. Pada lap 12, ia memperlebar jarak dengan waktu 2m00.103, lebih cepat 0,5 detik dari Acosta. Dengan rata-rata kecepatan 2m00.166, Marquez finis 2,676 detik di depan Acosta, menunjukkan pengelolaan ban lunak yang luar biasa. “Saya mengendalikan balapan dengan baik, menyalip di awal dan mengatur ritme,” katanya.

Sebagai adik Marc Marquez, Alex sering berada di bawah bayang-bayang kakaknya. Namun, ia telah membuktikan kemampuannya dengan dua gelar dunia di Moto3 dan Moto2. Pada 2020, ia mencetak dua podium untuk Honda saat Marc absen karena cedera. Setelah dua tahun sulit bersama LCR Honda, ia bergabung dengan Gresini Ducati pada 2023, di mana potensinya kembali bersinar. Kemenangan perdananya di Spanyol dan Catalunya pada 2025, ditambah dominasi di Sepang, menegaskan kepercayaan dirinya. “Perjalanan saya di MotoGP tidak mudah, tapi Gresini memberi saya kesempatan,” ujarnya.
Podium sprint di Sepang juga memastikan posisi kedua di klasemen, di belakang Marc, menjadikan keluarga Marquez mencatat sejarah dengan finis 1-2 di kejuaraan. “Kami tidak mendapat kredit yang pantas,” kata Alex tentang persepsi publik terhadapnya dan Marc.
Sementara Marquez bersinar, Aprilia menghadapi kesulitan. Marco Bezzecchi dari Aprilia Factory Racing hanya finis ke-11, sementara Ai Ogura menjadi Aprilia terbaik di posisi 10. Pilihan ban depan medium dan kesulitan mengaktifkan ban baru menjadi kendala. Meski begitu, Aprilia tetap menjadi penantang podium musim ini, dan pelajaran dari Sepang akan membantu mereka menantang Ducati pada 2026.
Kemenangan Alex Marquez di Sepang membuktikan bahwa ia layak mendapat pengakuan lebih. Dengan kepercayaan diri yang meningkat dan dukungan Gresini Ducati, ia berpotensi meraih lebih banyak kemenangan. Sementara itu, Aprilia harus mengatasi kelemahan teknis untuk bersaing dengan Ducati. Musim 2025 yang kompetitif menjanjikan persaingan sengit di putaran terakhir, dengan Marquez sebagai salah satu bintangnya.
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.