Mantan pembalap Red Bull, Robert Doornbos, mendukung Christian Horner untuk kembali ke Formula 1 dengan peran kepemilikan tim, menyusul kepergiannya dari Red Bull setelah 20 tahun sebagai prinsipal tim. Doornbos menyoroti pengalaman Horner dan menyarankan Alpine sebagai tujuan potensial. Artikel ini mengulas prediksi ini dan prospek Horner di F1. Bagikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah!
Pada Juli 2025, Red Bull mengumumkan perpisahan dengan Horner, mengakhiri masa baktinya selama dua dekade sebagai CEO dan prinsipal tim. Di bawah kepemimpinannya sejak 2005, Red Bull meraih enam gelar konstruktor dan delapan gelar pembalap, menjadikan Horner salah satu tokoh tersukses di F1. Laurent Mekies, sebelumnya prinsipal Racing Bulls, ditunjuk sebagai penggantinya, memulai era baru di Milton Keynes. Keputusan ini diambil setelah performa buruk Red Bull, yang berada di peringkat keempat klasemen konstruktor 2025 dengan 172 poin, tertinggal 288 poin dari pemimpin, McLaren.
Berbicara kepada Motorsport.com, Doornbos yakin Horner, yang berusia 51 tahun, akan kembali ke paddock F1. “Dia sangat muda, dengan 20 tahun pengalaman sebagai prinsipal tim dan CEO merek global terbesar di otomotif dan pemasaran,” ujarnya. “Keberhasilannya berbicara sendiri.” Doornbos menyarankan Horner mencari peran kepemilikan, mirip dengan Toto Wolff di Mercedes atau Lawrence Stroll di Aston Martin. “Itu satu-satunya yang kurang dari posisinya di Red Bull,” tambahnya. “Kamu ingin menjadi pemegang saham.”
Doornbos menunjuk Alpine sebagai kandidat potensial. “Alpine, jika saya lihat daftar tim, bisa menjadi tim yang sedang kesulitan dan berkata, ‘Kami bingung’,” katanya. Dengan Flavio Briatore sebagai penasihat eksekutif, yang tidak akan bertahan selamanya, Doornbos melihat peluang bagi Horner. “Christian bisa bilang, ‘Saya suka proyek seperti ini, saya ambil, dan saya ingin saham, lalu kita jadikan sukses besar lagi’,” ujarnya, menyoroti potensi Alpine dengan talenta berpengalaman di tim.
Kepergian Horner dari Red Bull dipicu oleh musim 2025 yang sulit, ditambah kehilangan tokoh kunci seperti Adrian Newey (ke Aston Martin) dan Jonathan Wheatley (ke Sauber/Audi). Spekulasi tentang masa depan Horner mencakup rumor ketertarikan dari Ferrari awal musim ini, yang mereda setelah Fred Vasseur memperpanjang kontrak. Aston Martin juga disebut sebagai tujuan potensial, dengan odds 7/4 menurut AceOdds, karena hubungan Horner dengan Newey. Namun, Doornbos meragukan Horner akan pindah ke Ferrari, mengingat keterikatannya pada Inggris. “Dia tidak akan memindahkan keluarganya ke Maranello,” katanya.
Media sosial, seperti unggahan dari @GPblog_com, juga menyebutkan ketertarikan dari Hyundai, yang dikabarkan mempertimbangkan tim F1 sendiri, meskipun ini belum dikonfirmasi. Martin Brundle dari Sky Sports memprediksi Horner bisa kembali sebagai pemilik sebagian atau penuh, mirip dengan Wolff, mungkin dengan Alpine karena saham tim (20%) sedang dijual.
Dengan 10 balapan tersisa di 2025, termasuk Dutch Grand Prix pada 29-31 Agustus, Horner kemungkinan sedang menegosiasikan masa depannya selama jeda musim panas. Pengalamannya selama 20 tahun membuatnya menjadi aset berharga bagi tim seperti Alpine atau bahkan tim baru seperti Cadillac, yang akan bergabung pada 2026. Akankah Horner kembali dengan peran kepemilikan, atau memilih proyek baru di luar F1? Tulis pendapat Anda di kolom komentar!
Klasemen Pembalap F1
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Oscar Piastri | McLaren | 284 |
2 | Lando Norris | McLaren | 275 |
3 | Max Verstappen | Red Bull Racing Honda RBPT | 187 |
4 | George Russell | Mercedes-Benz | 172 |
5 | Charles Leclerc | Ferrari | 151 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.