MotoGP, Sportrik Media - Francesco Bagnaia, pembalap Ducati Team, mengaku awalnya khawatir berbagi garasi dengan Marc Marquez, tetapi justru terkesan dengan pendekatan positif rekan setimnya di musim MotoGP 2025. Dalam wawancara di Festival dello Sport yang diselenggarakan La Gazzetta dello Sport di Trento, Bagnaia berbagi refleksi tentang tantangan musim ini, hubungannya dengan Marquez, dan kecintaannya pada Ducati. Analisis mendalam dari performa dan dinamika tim ini mengungkap sisi kemanusiaan juara dunia tiga kali tersebut di tengah masa sulit.
Tantangan Bagnaia di Musim 2025
Musim 2025 menjadi salah satu periode terberat bagi Francesco Bagnaia. Meskipun meraih dua kemenangan di Jepang, performanya di Indonesia berakhir dengan dua kali finis nol, sebuah pukulan berat baik dari segi olahraga maupun emosional. Di Motegi, Bagnaia dan Ducati sempat optimis krisis telah teratasi, dengan motor GP25 yang tampak mirip dengan GP24. Namun, hasil buruk di Mandalika membuktikan sebaliknya, hingga ia absen dari sesi media pasca-balapan. Manajer tim, Davide Tardozzi, menegaskan tugas tim untuk melindungi pembalap #63.
Meski demikian, Bagnaia tampil lebih tenang di Festival dello Sport. Ia memanfaatkan kesempatan untuk memuji Marquez, yang telah mengunggulinya di klasemen musim ini. "Pada awalnya saya sedikit khawatir, dia selalu mengatakan bahwa dia menaruh banyak tekanan pada roda, bahkan pada rekan setimnya. Namun, ia justru mengejutkan saya," ungkap Bagnaia. Ia menceritakan momen menyenangkan di Jepang, saat keduanya berkumpul di bar karaoke sambil menikmati sake. "Mengalaminya sebagai rekan setim sangatlah positif. Anda hanya bisa belajar dari Marc," tambahnya, mengakui dominasi Marquez sebagai salah satu pembalap terkuat dalam sejarah MotoGP.
Loyalitas kepada Ducati dan Dukungan Penggemar
Di tengah kesulitan menyesuaikan diri dengan Ducati GP25, Bagnaia tetap menunjukkan kecintaannya pada pabrikan Italia tersebut. "Saya telah memimpikan Ducati sejak kecil. Ini adalah keluarga saya," tegasnya. Untuk menjaga semangat, ia sering menonton ulang narasi komentator MotoGP Sky Sport Italia, Guido Meda. Selain itu, ia memuji penggemar balap motor, khususnya tifosi, yang mendukungnya. "Penggemar saya luar biasa, mereka juga mengagumi lawan. Di dunia balap motor, siapa pun yang menang, mereka bertepuk tangan," ujarnya, membedakan budaya penggemar balap motor dengan sepak bola, yang menurutnya lebih partisan.
Bagnaia juga berbagi kegemarannya di luar MotoGP, termasuk Formula 1. Ia menyatakan antusiasmenya terhadap Lewis Hamilton yang akan bergabung dengan Scuderia Ferrari pada 2026, menyebutnya sebagai mimpi. Selain itu, Chicago Bulls era Michael Jordan dan klub sepak bola Juventus menjadi bagian dari ketertarikannya.
Dinamika Tim dan Prospek ke Depan
Pujian Bagnaia terhadap Marquez menunjukkan kematangan emosionalnya, meskipun berada di bawah tekanan sebagai juara bertahan. Hubungan harmonis dengan Marquez, yang awalnya diwarnai kekhawatiran akibat reputasi kompetitif pembalap Spanyol itu, kini menjadi sumber pembelajaran. Analisis dari SPORTRIK menyoroti bahwa dinamika ini dapat memperkuat performa tim Ducati, terutama jika Bagnaia menemukan kembali ritmenya dengan GP25. Meskipun Mandalika menjadi titik rendah, pengalaman Bagnaia dan dukungan tim menjanjikan potensi pemulihan di sisa musim, terutama di ronde seperti Australia atau Malaysia.
Kedekatan Bagnaia dengan penggemar dan loyalitasnya kepada Ducati juga memperkuat posisinya sebagai figur inspiratif di MotoGP. Dengan fokus pada perbaikan teknis dan mental, ia berpeluang menutup 2025 dengan catatan positif, sekaligus mempersiapkan tantangan gelar di musim depan. Festival dello Sport menjadi bukti bahwa, meski menghadapi kesulitan, Bagnaia tetap rendah hati dan terbuka untuk belajar dari rekan setimnya yang legendaris.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 512 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 330 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 237 |
4 | Marco Bezzecchi | Aprilia Racing | 229 |
5 | Pedro Acosta | Red Bull KTM Factory Racing | 188 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.