Bagnaia Kritik Dokumenter Sepang 2015 yang “Terdistorsi”

© Michelin
© Michelin

MotoGP, Sportrik Media – Juara dunia MotoGP dua kali Francesco Bagnaia menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan Dorna merilis dokumenter tentang Grand Prix Sepang 2015, yang menurutnya “menggambarkan peran para pembalap secara terdistorsi”. Dokumenter tersebut dirilis tepat pada peringatan 10 tahun insiden kontroversial antara Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang masih membayangi MotoGP hingga kini.

 

Dokumenter resmi situs MotoGP dirilis pada Sabtu selama Grand Prix Malaysia 2025, bertepatan dengan ulang tahun ke-10 bentrokan fisik Rossi-Marquez di pit lane Sepang 2015. Insiden tersebut dipicu tuduhan Rossi bahwa Marquez sengaja mengganggu peluang juaranya pasca-taktik mencurigakan di Grand Prix Australia sebelumnya. Namun, Bagnaia justru mengkritik pemilihan tanggal rilis pada 23 Oktober—peringatan kematian Marco Simoncelli di Sepang 2011. “Menurut saya, ide merilis dokumenter tentang 2015 pada hari seperti Kamis, peringatan Sic, tidaklah tepat,” ujar Bagnaia di Sepang.

 

Bagnaia menilai dokumenter tersebut tidak sensitif, terutama karena mengabaikan perasaan pembalap. “Banyak hal di mana pembalap memiliki sensitivitas yang tidak diterapkan oleh mereka yang membuat keputusan tertentu,” katanya. Ia juga menyoroti penggambaran peran yang “terdistorsi” tanpa mau mendalami detailnya. Sebagai rekan setim Marquez di Ducati Corse sekaligus protégé Rossi, Bagnaia menolak undangan partisipasi awal tahun ini. Dokumenter tersebut hanya melibatkan pembalap seperti Andrea Dovizioso yang mengaku tidak ingat apa-apa dan Ayumu Sasaki, tanpa komentar dari Rossi maupun Marquez.

 

Pada 2015, Bagnaia saat itu pembalap Yamaha muda menuai kritik di media sosial karena reaksinya di garasi tim saat insiden terjadi. Kini, ia juga menyatakan ketidakpuasan terhadap keputusan MotoGP melanjutkan balapan usai kecelakaan mengerikan di kelas Moto3 antara Noah Dettwiler dan Jose Antonio Rueda. Posisi ganda Bagnaia sebagai pembela Marquez dari sorak-sorai penonton Italia menambah kompleksitas pandangannya, menunjukkan keseimbangan antara loyalitas pribadi dan profesionalisme.

 

Rilis dokumenter ini berpotensi memperburuk polarisasi penggemar MotoGP, terutama di kalangan Italia yang masih memihak Rossi. Dengan mengabaikan wawancara utama (Rossi dan Marquez), Dorna gagal menciptakan narasi netral, justru memperkuat persepsi bias historis. Bagi Bagnaia, kritik ini mencerminkan kebutuhan akan pendekatan lebih empati dari penyelenggara, mengingat dampak psikologis jangka panjang insiden 2015 terhadap dinamika tim dan rivalitas. Secara strategis, hal ini bisa memengaruhi citra MotoGP sebagai olahraga yang telah move on dari era drama, terutama menjelang regulasi 2026.

 

Kritik Bagnaia menekankan urgensi Dorna untuk melibatkan masukan pembalap dalam konten historis guna menghindari distorsi. Meski dokumenter telah dirilis, diskusi ini membuka peluang rekonsiliasi naratif, terutama dengan partisipasi Rossi-Marquez di masa depan. Ducati, melalui Bagnaia, tetap fokus pada penutupan musim 2025 yang solid.

Klasemen MotoGP

PosisiPembalapTimPoin
1 Marc Marquez Ducati Lenovo Team 545
2 Alex Marquez BK8 Gresini Racing MotoGP 467
3 Marco Bezzecchi Aprilia Racing 353
4 Pedro Acosta Red Bull KTM Factory Racing 307
5 Francesco Bagnaia Ducati Lenovo Team 288

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.