Cyril Abiteboul, bos Hyundai Motorsport, mengungkapkan dilema besar terkait masa depan timnya di Kejuaraan Reli Dunia (WRC) menjelang Rally Portugal 2025, 15–18 Mei 2025. Meski optimistis Hyundai tetap bertahan di 2026, ia ragu untuk berkomitmen pada 2027 karena regulasi baru dan ketidakpastian promosi kejuaraan. Kekalahan gelar konstruktor 2024 dan potensi penambahan mobil keempat menambah tekanan. Akankah Hyundai keluar dari WRC, atau justru bangkit di musim depan?
Abiteboul menyatakan keyakinannya bahwa Hyundai akan terus berkompetisi di WRC 2026, meski menghadapi tantangan. “Kami berada di Portugal dengan tiga mobil kompetitif, dan saya optimistis untuk tahun depan,” ujarnya kepada Motorsport.com. Namun, ia mengakui bahwa setiap tahun muncul spekulasi tentang kelanjutan Hyundai, terutama setelah kehilangan gelar konstruktor 2024 akibat kecelakaan Ott Tanak di Jepang. Oleh karena itu, Abiteboul fokus memaksimalkan performa tim di Rally Portugal untuk membangun momentum menuju 2026.
Ketidakpastian Regulasi WRC 2027
Regulasi WRC 2027 menjadi penghalang utama bagi Hyundai. Abiteboul menyoroti bahwa timnya belum memulai pengembangan mobil baru untuk regulasi tersebut, yang menitikberatkan pada pengendalian biaya dan keberlanjutan. “Mobil saat ini tidak cocok untuk dunia 10 tahun ke depan,” katanya, merujuk pada kesenjangan teknologi, seperti dilansir Yahoo Sports. Selain itu, proses penjualan promotor WRC menambah ketidakpastian. Dengan demikian, Abiteboul ragu untuk berkomitmen jangka panjang tanpa kejelasan dari FIA.
Abiteboul membuka peluang menurunkan mobil keempat Hyundai i20 N Rally1 di 2025, kemungkinan untuk Dani Sordo, yang kini membalap di kejuaraan nasional Portugal. “Ada kemungkinan untuk mobil keempat, tapi tergantung logistik,” ungkapnya, seperti dikutip dari postingan @wrcfanatix di X. Sordo, yang finis kedua di Acropolis Rally 2024, bisa memperkuat line-up bersama Neuville, Tanak, dan Fourmaux. Namun, keputusan ini belum final, karena tim fokus pada performa di gravel Portugal.
Tekanan dari Toyota dan Masa Depan WRC
Toyota, yang merebut gelar konstruktor 2024, menjadi ancaman besar bagi Hyundai. Abiteboul mengakui bahwa timnya harus belajar dari kekalahan di Jepang, di mana Tanak crash saat berpeluang menang. “Kami sangat dekat dengan gelar, tapi kehilangan itu menyakitkan,” katanya kepada Motorsport.com. Selanjutnya, dengan Indonesia dan negara lain bersaing masuk kalender WRC 2026, Hyundai harus memutuskan apakah investasi di luar Eropa layak. Tantangan ini menentukan langkah Hyundai ke depan.
Dilema Hyundai di WRC 2026-2027 menjanjikan drama menegangkan. Akankah Abiteboul membawa timnya bangkit, atau WRC kehilangan raksasa ini? Jangan lewatkan kabar terbaru, hasil balapan, dan analisis eksklusif hanya di SPORTRIK. Dukung Hyundai di setiap stage menuju kemenangan!