Saga Da Costa di Porsche Formula E Berakhir

© GettyImages

© GettyImages

Formula E, Sportrik Media - Antonio Felix da Costa resmi meninggalkan Porsche setelah tiga musim penuh gejolak, membuka jalan bagi penyusunan grid Formula E musim depan. Pengumuman ini, yang efektif mulai 20 September 2025, menyelesaikan saga panjang yang menahan pergerakan pasar pembalap selama berbulan-bulan. Analisis mendalam Sportrik mengungkap bagaimana keputusan ini memengaruhi tim seperti Jaguar dan Andretti, serta prospek da Costa di tantangan baru.


Keputusan da Costa untuk keluar dari TAG Heuer Porsche Formula E Team datang hampir dua bulan setelah akhir musim lalu, memungkinkan tim dan pembalap lain untuk menyelesaikan susunan lineup. Meskipun spekulasi berlangsung lama, kepergian ini dianggap sebagai langkah positif bagi semua pihak, mengingat pencapaian tim Porsche dalam meraih gelar tim dan pabrikan di musim 11. Selain itu, pergerakan ini memicu domino effect di pasar, dengan da Costa diprediksi bergabung ke Jaguar untuk bermitra dengan Mitch Evans, setelah Nick Cassidy pindah ke Citroen.


Dampak Pergerakan Pasar Pembalap

Dengan kepergian da Costa, slot di Porsche kemungkinan diisi oleh Nico Müller dari Andretti, yang memiliki status pekerja pabrikan Porsche, untuk berpasangan dengan Pascal Wehrlein. Sementara itu, Andretti kini membutuhkan pengganti Müller di sisi Jake Dennis, di mana Felipe Drugovich, cadangan Aston Martin F1, disebut-sebut sebagai kandidat utama. Di Cupra Kiro, kursi kosong di samping Dan Ticktum juga menjadi sorotan.


Perubahan ini tidak hanya menyelesaikan teka-teki grid, tetapi juga menyoroti dinamika kompetitif Formula E menjelang musim 12 (2025/26). Porsche, yang baru saja merayakan kesuksesan, kini fokus pada integrasi pembalap baru untuk mempertahankan dominasi. Sementara itu, da Costa, juara musim 6, siap menghadapi babak baru di Jaguar, di mana ia diharapkan membawa pengalaman balapannya yang terbukti.


Da Costa menyatakan, "Saya senang ini terjadi daripada bersedih karena berakhir. Saya balapan untuk salah satu merek paling bergengsi di dunia – itu kehormatan bagi saya, dan saya bangga ini akan selamanya menjadi bagian dari karier saya." Ia menambahkan, "Saya bagian dari TAG Heuer Porsche Formula E Team selama tiga tahun paling suksesnya, dan saya ingin berterima kasih kepada setiap orang yang bekerja sama denganku, termasuk manajemen Thomas dan Florian, serta dewan. Terima kasih khusus untuk mekanik dan insinyurku. Obrigado!"


Perjalanan Penuh Tantangan Bersama Porsche

Sejak bergabung dari DS Techeetah, da Costa mengalami pasang surut ekstrem selama tiga musim. Musim pertama (musim 9) relatif mengecewakan, meskipun ia meraih kemenangan gemilang di Cape Town dengan overtake lap terakhir atas Jean-Eric Vergne. Tekanan meningkat menjelang musim 10 (2023/24), terutama karena Wehrlein sudah mapan sebagai penantang gelar.


Awal musim 10 buruk bagi da Costa, memicu tes mendadak Porsche untuk Müller dan rumor pemecatan. Kemenangan sensasional di Misano sempat menyelamatkan posisinya, tetapi diskualifikasi akibat pelanggaran teknis kontroversial menghancurkan euforia. Meski demikian, ia bangkit dengan empat kemenangan dalam lima balapan, meskipun terlambat untuk merebut gelar dari Wehrlein.

Di musim 11, da Costa konsisten dengan podium ganda awal, mendukung Porsche meraih gelar tim dan pabrikan, walau tanpa kemenangan pribadi. Pengalaman ini, menurut Sportrik, membentuk da Costa menjadi pembalap lebih matang, siap berkontribusi di Jaguar.


Florian Modlinger, kepala tim Porsche, berkata, "Dalam tiga tahun intens bersama kami, António membuktikan kelasnya – dengan lima kemenangan di Porsche 99X Electric. Ia mengesankan semua orang dengan kemampuan membaca balapan dan maju ke depan. Saya berterima kasih atas pencapaiannya, pendekatan langsung dan transparannya, serta apresiasinya terhadap setiap orang di tim." Modlinger menambahkan, "Terima kasih juga untuk mekanik dan insinyurnya; mereka bekerja keras untuk mengembalikan kekuatan kualifikasinya. Hanya dengan itu kami bisa juara dunia tim dan pabrikan di Juli. Kami ucapkan semoga sukses untuk António."


Prospek Masa Depan Formula E

Kepergian da Costa menandai akhir era bagi Porsche, tetapi membuka peluang baru bagi inovasi dan persaingan. Dengan grid hampir lengkap, musim 12 diharapkan lebih kompetitif, terutama dengan masuknya elemen dari F1 seperti Drugovich. Sportrik memprediksi da Costa akan berkembang di Jaguar, sementara Porsche di bawah Müller dan Wehrlein tetap menjadi favorit juara. Analisis kami akan terus mengikuti perkembangan ini untuk wawasan lebih dalam.

Komentar

Komentar Terbaru

Belum ada komentar.